Opini Audit Going Concern

perusahaan yang sebenarnya. Opini ini akan dipublikasikan kepada masyarakat sehingga para investor dapat membuat keputusan investasi.

2.1.3 Opini Audit

Dalam SA Seksi 508 Paragraf 10 terdapat 5 tipe opini auditor, yaitu IAPI, 2011: 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion Pendapat ini diberikan bila laporan keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. 2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan auditor bentuk baku unqualified opinion with explanatory language. Pendapat ini diberikan bila pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain, laporan keuangan menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum, auditor menyangsikan kelangsungan usaha perusahaan, terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi, data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam namun tidak disajikan atau tidak di-review, auditor tidak dapat melengkapi prosedur audit tambahan diharuskan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia yang berkaitan dengan informasi tersebut. 3. Pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion Pendapat ini diberikan bila tidak ada bukti yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit, auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari standar akuntansi keuangan di Indonesia. 4. Pendapat tidak wajar adverse opinion Pendapat ini diberikan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion Auditor tidak dapat menyatakan suatu pendapat bila tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

2.1.4 Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor ketika menyangsikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan Universitas Sumatera Utara kelangsungan hidupnya. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan perusahaan untuk terus berjalan Arens, et al., 2008:66: 1. Kerugian operasi atau kekurangan modal kerja yang berulang dan signifikan. 2. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya ketika jatuh tempo. 3. Kehilangan pelanggan utama, terjadi bencana yang tak dijamin oleh asuransi sepeti gempa bumi atau banjir, atau masalah ketenagakerjaan yang tidak biasa. 4. Pengadilan, perundang-undangan, atau hal-hal serupa lainnya yang sudah terjadi dan dapat membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi. PSA No. 30 SA Seksi 341 memberikan pedoman kepada auditor mengenai dampak kemampuan suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap pendapat yang diberikan oleh auditor sebagai berikut IAPI, 2011: 1. Bila auditor menyangsikan kelangsungan usaha perusahaan maka auditor harus memperoleh informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi dampak peristiwa tersebut dan menentukan apakah rencana tersebut dapat dilaksanakan. 2. Bila manajemen tidak memiliki rencana, maka auditor harus mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion. 3. Bila manajemen memiliki rencana maka auditor akan menilai keefektifan dari rencana tersebut. a. Apabila rencana manajemen tidak efektif, maka auditor harus mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion b. Apabila rencana manajemen efektif dan mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor harus mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan unqualified opinion with explanatory language. c. Apabila auditor berkesimpulan rencana manajemen efektif tetapi tidak mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor harus mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion atau pendapat tidak wajar adverse opinion. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Kondisi Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 156 65

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN UKURAN KAP TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 27 22

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10