10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Menulis 1.
Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Menulis adalah kegiatan mengekspresikan ide, gagasan, pendapat, dan
perasaan ke dalam lambang-lambang tulisan. Kegunaan keterampilan menulis bagi peserta didik adalah untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan
sebagian tugas sekolah. Tanpa keterampilan menulis, peserta didik akan mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan jenis tugas tersebut. Oleh
karena itu menulis perlu diajarkan dengan baik sejak anak usia dini. Secara harafiah kegiatan menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
yang menggambarkan bahasa dengan lambang-lambang yang dapat dipahami. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tarigan, 1983 dalam Haryadi
Zamzani, 1996: 77 mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafis tersebut.
Menurut Rofiāudin Zuhdi 1998: 76 Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang
dimaksud meliputi: pramenulis, penulisan draft, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan.
11
Byrne, 1979 dalam Haryadi Zamzani, 1996: 77 mengemukakan bahwa mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menulis simbol-simbol
grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah
pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
kepada pembaca dengan berhasil. Nurgiantoro 2001: 273 mengungkapkan bahwa menulis adalah
aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Batasan yang dibuat Nurgiantoro sangat sederhana, menurutnya
menulis hanya sekedar mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat dalam bahasa tulis, lepas dari
mudah tidaknya tulisan tersebut dipahami oleh pembaca. Pendapat senada disampaikan oleh Semi 1993: 47 menyatakan menulis sebagai tindakan
pemindahan pikiran atau perasaan dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang atau grafem.
Sedangkan menurut Murray sebagaimana dikutip oleh Tample, 1998 dalam Abbas, 2006: 127 bahwa menulis adalah proses berpikir yang
berkesinambungan, mulai dari mencoba, dan sampai dengan mengulas kembali. Menulis sebagai proses berpikir berarti bahwa sebelum dan atau saat
setelah menuangkan gagasan dan perasaan secara tertulis diperlukan keterlibatan proses berpikir.
Proses berpikir menurut Pappas, 1994 dalam Abbas, 2006: 127 merupakan aktivitas yang bersifat aktif, konstruktif, dan menuangkan gagasan