68
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Tindakan Siklus I
Kondisi awal sebelum diberikan tindakan, kegiatan pembelajaran menulis karangan dilaksanakan secara konvensional tanpa menggunakan
media pembelajaran. Siswa hanya diberikan tugas untuk menulis karangan dengan tema tertentu tanpa ada media dan bimbingan dari guru. Sehingga
siswa kesulitan dalam menulis karangan. Rata-rata nilai keterampilan menulis siswa pada kondisi awal adalah 62,6 dan termasuk kategori sedang.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya ditingkatkan dengan pemberian tindakan berupa menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media
gambar. Pada pertemuan pertama siklus I, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa menulis karangan deskripsi bertema kegiatan
piket kelas. Dengan media gambar siswa lebih fokus dalam menulis karangan.
Pada pertemuan kedua siklus I, siswa menulis karangan deskripsi dengan tema yang berbeda. Siswa masih sedikit kesulitan untuk menulis
karangan dengan media gambar. siswa belum melakukan penyuntingan dan revisi karangan deskripsi. Pada pertemuan ketiga siklus I, siswa menulis
karangan deskripsi dengan tema peristiwa. Siswa terlihat asyik menulis sambil mengamati gambar yang ditampilkan. Siswa kurang masksimal dalam
menyunting dan merevisi karangan. Berdasarkan hasil penelitian siklus I, pembelajaran menulis karangan
deskripsi menggunakan media gambar dapat meningkatkan keterampilan
69
menulis karangan deskripsi. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I sebesar 9,9, dari kondisi awal 62,6 meningkat menjadi
72,5. Meskipun terjadi peningkatan nilai rata-rata keterampilan menulis
karangan deskripsi, rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I belum mampu mencapai standar keberhasilan yang ditetapkan. Masih
terdapat 11 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Permasalahan yang dihadapi pada siklus I meliputi kelemahan siswa dalam membuat organisasi
karangan yang baik, penyusunan kalimat yang belum runtut, dan kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam karangan deskripsi. Oleh karena itu,
diupayakan perbaikan pada tindakan siklus II untuk mengatasi permasalahan pada siklus I, yaitu dengan pemilihan tema gambar yang sesuai dengan
karakteristik siswa kelas III sekolah dasar dan penjelasan EYD yang lebih mendalam. Siswa juga diberikan tambahan materi terkait dengan perumusan
judul, penyusunan kalimat, dan penyusunan organisasi dalam karangan.
2. Tindakan Siklus II
Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan beberapa perbaikan pada materi EYD dan pemilihan gambar yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa kelas III sekolah dasar. Siswa yang mengalami kesulitan lebih banyak diberikan bimbingan. Kegiatan pembelajaran pada siklus II
lebih disempurnakan dengan pelaksanaan tahap revisi dan publikasi hasil karangan.
70
Berdasarkan hasil penelitian tindakan siklus II, terdapat peningkatan yang begitu signifikan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan media gambar. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus II sebesar 17,5, dari kondisi awal 62,6
meningkat menjadi 80,1. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa dengan media
gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas III A SD Model Kabupaten Sleman. Hal ini dapat dibuktikan
dengan nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi yang mencapai 80,1. Hasil tindakan siklus II telah melampaui kriteria keberhasilan
yang ditetapkan. Meskipun
hasil tindakan siklus II
telah melampaui kriteria keberhasilan, namun masih terdapat 4 siswa yang nilai rata-ratanya belum
mencapai KKM walaupun nilai rata-rata masing-masing siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal. Permasalahan yang ditemukan pada siklus II
adalah kelemahan siswa pada pilihan kata dan kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca. Disamping itu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan
selama kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi terdapat siswa yang bercanda ketika melaksanakan tes menulis karangan deskripsi dan
mengganggu siswa yang lain. Meskipun hasil penelitian siklus II masih ditemukan beberapa
permasalahan, peneliti menghentikan penelitian sampai siklus II karena
71
kriteria keberhasilan yang ditetapkan telah tercapai dan terlampaui pada pelaksanaan tindakan siklus II.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Model Kabupaten Sleman mempunyai beberapa keterbatasan antaralain sebagai berikut.
1. Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini belum divalidasi oleh
ahli media. 2.
Media gambar ditampilkan dengan cara diproyeksikan menggunakan LCD, tidak dengan cara dicetak dan dibagikan kepada masing-masing
siswa.