61
yang berasal dari empiri dan mencari abstraksi Aji Andri Widodo , 2013 : 50
G. Keabsahan Data
Lexy J. Moleong: 2010 mengungkapkan bahwa untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan
teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Sementara reliabilitas kualitatif mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan
peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain dan untuk proyek- proyek yang berbeda .
Menurut Sugiyono 2009: hal 270-277 untuk menguji keabsahan data dapat memenuhi kriteria credibility validitas internal , transferability
validitas eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability obyektifitas.
1. Pengujian Credibility
Pengujian kredibilitas atau validitas internal. Dalam penelitian ini untuk meningkatkan kredibilitas atau keperecayaan terhadap data hasil
penelitian, antara lain dengan memperpanjang waktu pengamatan, meningkatkan ketekunan dalam penelitian dan melakukan trianggulasi,
melakukan diskusi dengan dosen pembimbing, teman sejawat, maupun pengecekan anggota member check.
2. Pengujian Transferability
Transferability atau validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan
hasil penelitian
untuk diterapkan
kepada populasi
62
digeneralisasikan. Dalam penelitian ini, transferability bergantung pada pemakain hasil penelitian yang dapat digunakan dalam konteks dan situasi
sosial tertentu. Untuk meningkatkan transferability, peneliti membuat laporan secara rinci, jelas, dan sistematis. Dengan demikian bagi orang
lain yang ingin menggunakan hasil penelitian ini dapat memahami dengan jelas.
3. Pengujian Dependability
Pengujian Dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pengujian ini dilakukan oleh
auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.
4. Pengujian Confirmability
Pengujian Confirmability disebut juga uji obyekstivitas bila hasil penelitian telah disepakati oleh banyak orang. Dalam penelitian ini, uji
obyektivitas dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Baik itu dilakukan oleh auditor independen atau dosen
pembimbing berkenan dengan proses penelitian mulai dari menentukan fokus masalah penelitian, memasuki lapangan, menentukan sumber data,
sampai menarik kesimpulan penelitian. Untuk memenuhi kriteria diatas, maka peneliti melakukan beberapa
hal yang dapat meningkatkan keabsahan data yang dihasilkan, yaitu melakukan triangulasi data, yakni mengecek kebenaran data dengan mencari
informasi lain dari sumber yang berbeda.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Kelurahan Semampir
1. Keadaan Geografis dan Visi Misi Kelurahan Semampir
Kelurahan Semampir adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Kota Kediri, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Letak
Kelurahan Semampir memang cukup strategis karena hanya berjarak 1 km dari pusat Kota Kediri, dan menjadi penghubung antara kelurahan yang
satu dengan kelurahan yang lain karena letaknya diapit oleh beberapa kelurahan. Adapun batas-batas wilayah Semampir terdiri dari:
Sebelah utara : Kelurahan Jongbiru, Kecamatan Gampeng Rejo
Sebelah selatan : Kelurahan Pocanan, Kota Kediri Sebelah timur : Kelurahan Balowerti, Kota Kediri
Sebelah barat : Sungai Brantas Luas Kelurahan Semampir sendiri terbilang cukup luas,
berdasarkan data yang penulis peroleh dari arsip kelurahan 2014, Kelurahan Semampir membentang dengan total lahan seluas 83 Ha. Dari
lahan seluas itu, 72 Ha dialokasikan untuk prasarana umum dan sebagainya. Untuk detil pengunaan lahan Kelurahan Semampir, berikut ini
penulis sajikan dalam tabel 4 :
64
Tabel 4. Luas Wilayah Kelurahan Semampir Menurut Penggunaan Luas Pemukiman
6 Ha Luas Persawahan
0 Ha Luas Perkebunan
2 Ha Luas Kuburan
1 Ha Luas Pekarangan
0 Ha Luas Taman
0 Ha Perkantoran
2 Ha Luas Prasarana Umum dan Lainnya
72 Ha
Luas Total 83 Ha
Sumber : Arsip Kelurahan Semampir 2014: 2 Berdasarkan tabel 4 di atas, maka dapatlah diketahui bahwa
Kelurahan Semampir tidak memiliki lahan untuk persawahan, lahan untuk pekarangan, dan lahan untuk taman. Dari data tersebut juga dapat
diketahui bahwa penduduk Kelurahan Semampir yang bermata pencaharian sebagai petani merupakan golongan minoritas. Meskipun
demikian tetap ada kemungkinan penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lahan untuk pertanian, menyalurkan hobi bercocok
tanam, seperti tabulampot tanaman buah dalam pot, pertanian sistem hydroponics, dan penanaman dengan polybag pot plastik.
Adapun sebagai kelurahan, Desa Semampir juga mempunyai visi misi desa sebagai berikut:
Visi: Mewujudkan Kelurahan Semampir BERSEMI BERSIH, SEHAT, MENARIK DAN INDAH
Misi : 1.
Menciptakan Green Clean area. 2.
Menciptakan gerbang budaya dan gapura Tri Bina.