Subjek Penelitian METODE PENELITIAN
                                                                                53
1. Observasi
Observasi  dapat  diartikan  sebagai  pengamatan  dan  pencatatan secara  sitematika  terhadap  gejala  tampak  pada  objek  penelitian  dan
fenomena  fenomena  yang  diteliti  Sutrisno  Hadi  1984  :  135.  Menurut Sutopo 2006 : 76, teknik observasi digunakan untuk  menggali data dari
sumber data  yang  berupa peristiwa, aktifitas, perilaku, tempat atau lokasi dan  benda,  serta  rekaman  gambar.  Berdasarkan  pendapat  beberapa  Ahli
tentang observasi, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan observasi adalah untuk  mengumpulkan  data  dan  informasi  mengenai  fenomena-fenomena,
baik  yang  berupa  peristiwa  maupun  tindakan  dalam  situasi    yang sesungguhnya.
Observasi  atau  pengamatan  ini  dilakukan  untuk  mengamati bagaimanakah  implementasi  kebijakan  wajar  yang  ada  di  Kelurahan
Semampir,  Kota  Kediri,  Jawa  Timur.  Dalam  menggunakan  teknik observasi,  cara  yang  paling  efektif  adalah  dengan  menggunakan  blangko
atau  biasa  disebut  dengan  lembar  pengamatan  sebagai  instrumen.  Dapat berupa  catatan  data  yang  ada  di  lokasi  penelitian  serta  data  mengenai
implementasi  kebijakan  wajib  belajar  yang  ada  di  Kelurahan  Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, Propinsi Jawa Timur, baik dari sarana prasarana,
maupun kondisi sosial ekonomi masyarakat. 2.
Wawancara Lexy J. Moleong mengatakan wawancara adalah percakapan dengan
maksud  tertentu.  Percakapan  itu  dilakukan  oleh  dua  pihak,  yaitu
54
pewawancara interviewer
yang mengajukan
pertanyaan dan
terwawancara interviwee  yang  memberikan  jawaban atas pertanyaan  itu Lexy J. Moleong, 2010 : 186.
Wawancara yang akan dilakukan yaitu wawancara terstruktur, yaitu wawancara  yang  disusun  secara  sistematis.  Data  yang  dihasilkan  berupa
implementasi  wajib  belajar  yang  berfokus  pada  orang  tua  dari  anak  usia sekolah  yang  ada  di  Kelurahan  Semampir,  Kota  Kediri  serta  mengetahui
faktor-faktor  penghambat  dan  pendukung  dalam  implementasi  kebijakan wajib  belajar    di  kawasan  industri,  Kelurahan  Semampir,  Kota  Kediri,
Propinsi Jawa Timur. 3.
Dokumentasi Dokumentasi
digunakan sebagai
data pendukung
untuk memperjelas  data  yang  diperoleh  melalui  observasi  dan  wawancara.
Menurut  Nana  Syaodih  Sukmadinata  2006  :  221  “studi  dokumenter merupakan  suatu  teknik  pengumpulan  data  dengan  menghimpun  dan
menganalisis dokumen-dokumen
baik tertulis,
gambar, maupun
elektronik”.  Dokumen-dokumen  yang  dipilih  disesuaikan  dengan  tujuan dan fokus masalah.
Menurut  S.  Nasution  2003  :  90  “foto  memberikan  bahan deskriptif
mengenai situasi
pada saat
tertentu”. Foto
dapat mengungkapkan  atau  menyembunyikan  hal-hal  tertentu.  Peneliti  dapat
mengamati  kenampakan  gambar  dalam  foto  untuk  menambah  atau melengkapi data yang sudah ada.
55
Dokumentasi  ini  dilakukan  untuk  untuk  mencatat  dan  menyalin berbagai dokumen yang ada di Kelurahan Semampir, SD Semampir 2, SD
Semampir  4,  SD  dan  SMP  YBPK  Kristen  Yogyakarta.  Data  yang diperoleh berupa data profil desa dan sekolah, visi misi desa dan sekolah,
data  jumlah  penduduk,  data  mata  pencaharian  penduduk,  tingkatan pendidikan  masyarakat  Kelurahan  Semampir,  data  jumlah  anak  yang
bersekolah  dan  yang  tidak  bersekolah,  fasilitas  pendidikan  di  Kelurahan Semampir,  sarana  prasarana  yang  ada  di  setiap  sekolah  dan  akan  lebih
dikuatkan  dengan  dokumentasi  berupa  foto  untuk  menambah  dan melengkapi data yang sudah ada.
                