16
hukum dalam pengelolaan keramba sebagai mata pencaharian hidup di Haranggaol.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah berbagai aturan hukum dalam pengeolalaan keramba jaring apung di Desa Haranggaol, Kecamatan
Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun. Bagaimana aturan hukum negara secara normatif dapat berkoeksistensi menghasilkan suatu kesinambungan bagi
pengelolaan keramba jaring apung. Permasalahan dijabarkan kedalam beberapa pertanyaan penelitian yakni:
1. Bagaimana aturan-aturan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya
alam perikanan? 2.
Bagaimana aturan-aturan hukum dalam pengelolaan keramba jaring apung menurut masyarakat?
3. Aturan yang bagaimana semestinya dilakukan untuk keramba jaring
apung?
1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Haranggaol Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun. Pemilihan Lokasi ini
berdasarkan hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa desa ini merupakan sentra terbesar pembudidayaan ikan dalam keramba jaring apung, terdapat 361
kepala keluarga yang memiliki keramba dengan jumlah sekitar 10.010 petak.
Universitas Sumatera Utara
17
Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 4-5 jam dari kota Medan dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi melalui Medan-Berastagi-
Saribudolok-Haranggaol maupun melalui jalur Medan-Pematang Siantar dan kemudian Haranggaol dengan biaya Rp 50.000. Sarana jalan raya ketempat ini
memang tidak begitu mulus, terdapat sejumlah titik jalanan yang berlubang. Berikut ini peta lokasi penelitian, Haranggaol ditandai dengan garis berwarna
merah pada peta tersebut.
Sumber: Dokumen Kabupaten Simalungun
1.5 Tujuan dan Manfaat
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ialah untuk menggambarkan atau mengungkapkan berbagai aturan-aturan keramba ikan
jaring apung dalam pengelolaannya di Desa Haranggaol dan bagaimana koeksistensi hukum normatif dengan hukum masyarakat sehingga menghasilkan
suatu keselarasan atau kesinambungan dalam pengaturan keramba jaring apung.
Universitas Sumatera Utara
18
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan referensi bagi masyarakat dikalangan akademisi, mahasiswa, aktivis dan lain sebagainya,
khususnya bagi mereka yang berlatarbelakang disiplin ilmu antropologi yang ingin mengkaji lebih dalam tentang Danau Toba terutama masalah keberadaan
keramba dan pengelolaannya. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini diharapkan
menjadi sebuah sarana pengembangan diri untuk lebih paham akan ruang lingkup
kajian antropologi.
1.6 Metode Penelitian