Modal Produksi dan Gaji Anggota

74 kepercayaan terhadap anggotanya. Jika anggota sudah bertingkah dan tidak mengikuti aturan dan kesepatan maka pemilik berhak memecat. Tingkah yang bagaimanapun akan diketahui pemilik, misalnya sebut saja pencurian ikan atau pakan. Pemilik sudah bekerja sama dengan toke pakan, atau rumah-rumah makan yang biasa menampung ikan yang sakit atau hampir mati. Sehingga dengan mudah anggota yang nakal akan ketahuan. “Aku gak berani untuk nipu Lae Toja ini, dia udah kerjasama sama toke pakan. Waktu itu aja ada kawanku yang nyoba-nyoba menggelapkan pakan yang udah dikumpulnya tiap ngasih makan ikan empat gayung, sehari 8 gayung di curinya. Disimpannya di tumpukkan goni-goni bekas pakan. Paslah waktu itu 10 hari pelletnya itu dikumpulnya dijualnya lah ke sialoho penjual pakan ikan yang di simpang. Rupanya ketahuan sama Lae itu, hari itu juga dipecat dia. Kami pun disemburnya lah. Tapi yang penting kami gak ikut-ikutan.” Sumber: Sihite 20 tahun

3.2.4 Modal Produksi dan Gaji Anggota

Pada subbab sebelumnya telah dibahas saat adanya investor maka modal produksi sepenuhnya adalah tanggung jawab dari investor tersebut. Hal ini masih berlaku hingga saat ini. Jika dahulu adanya sistem investor dari kota lain dengan sistem kekerabat, kini hubungan terjadi secara profesional. Saat ini anggota adalah orang asing, tanpa keterikatan marga. Asasnya hanya kepercayaan. Anggota juga tidak harus penduduk sekitar, hal ini karena penduduk sekitar sudah mengelola sendiri kolamnya bahkan hampir rata-rata memiliki anggota. Jadi tidak mungkin memperkerjakan toke. Universitas Sumatera Utara 75 Berbicara mengenai pengupahan, jika dahulu para investor menggunakan sistem persenan saat ini pengupahan tergantung lamanya anggota bekerja pada sang toke. Penulis akan memberikan contoh, seperti Toja Saragih yang memiliki tiga anggota. Dimana ketiga anggota ini tidak masuk pada saat yang sama. Anggota yang paling lama adalah Sihite. Ia sudah bekerja selama dua tahun ini kepada Toja. Saat ini ia bergaji 1satu juta rupiah. Gaji tersebut adaah gaji bersih, makan ditanggung oleh toke. Untuk kedua temannya yang baru bekerja selama dua bulan ini mereka mendapat gaji lima ratus ribu bersih. Para petani yang memiliki anggota tampaknya sudah sepakat dalam sistem pengupahan dan kontrak kerja lisan ini. Karena informan lainnya juga seperti itu, gaji para angota hanya berkisar Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000. Akan tetapi toke bisa memecat kapan saja ia inginkan dengan alasan yang jelas. Seperti pekerjaannya dianggap tidak beres dan susah diarahkan. Begitu juga sebaliknya anggota kapan saja bisa meminta mengundurkan diri. Pekerja tidak dipaksa, karena suatu saat jika dia sudah memiliki modal yang cukup mereka berhak mendirikan kolam di Haranggaol, atau membangun usaha lain di tempat tinggalnya. Syarat menjadi anggota tidak terlalu sulit bagi para petani, cukup jujur dan rajin. Masalah dia keterampilan tidak diperlukan, keterampilan diperoleh dengan sendirinya. Jika ia rajin maka ia akan terampil, untuk kejujuran sendiri sangat penting hal ini disebabkan para anggota adalah orang yang disiagakan dua puluh empat jam untuk mengawasi ikan. Mereka juga mengetahui tempat-tempat Universitas Sumatera Utara 76 penyimpanan pakan, dan peralatan lain untuk mendukung pengelolaan. Jika terjadi pencurian sudah pasti tersangkanya adalah anggota. Kasus pencurian pun dengan mudah dapat di lacak oleh petani. Karena petani sudah saling bekerja sama dengan para penjual pakan. Anggota pun mereka bawa saat belanja pakan sehingga para toke pakan sudah mengenal anggota masing-masing langganannya. Sehingga saat para anggota melakukan kecurangan, penjual pakan akan memberitahukan petani. jika sudah demikian maka anggota akan dipecat dan tidak diberikan gaji. Simbiosis mutualisme yang dianut oleh petani dengan penjual pakan adalah sebagai salah satu bentuk solidaritas bagi mereka.

3.2.5 Pembangunan Keramba Jaring Apung