Pembentukan Persepsi Kebijakan Lima Hari Kerja

49 faktor, seperti pengalaman, sistem nilai, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. c. Reaksi merupakan interpretasi dari persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku. Adapun dimensi dalam kebijakan lima hari kerja meliputi lima dimensi. Kelima dimensi tersebut sebagai berikut : a. Penghematan uang transport Dengan adanya kebijakan lima hari kerja yang diberlakukan di kantor- kantor pemerintah maupun swasta akan dapat memangkas penggunaan energi terutama energi listrik dan BBM, hal ini dapat terjadi karena pengurangan penggunaan alat elektronik, kendaraan bermotor, sarana telekomunikasi. b. Peningkatan tabungan Dengan adanya kebijakan lima hari kerja dapat menghemat pengeluaran para pegawai sehingga dapat meningkatkan tabungan mereka c. Meningkatnya kualitas dalam bersosialisasi Dengan jam kerja yang semakin pendek menjadi waktu libur bertambah. Hal ini berarti juga hubungan internal keluarga semakin hangat dan kualitas hubungan dengan tetangga dan lingkungan semakin membaik. d. Meningkatnya kinerja dan menurunnya tingkat stress kerja Salah satu penyebab merosotnya kinerja adalah meningkatnya stres di kalangan pekerja. Meningkatkan kelonggaran para pekerja untuk hidup 50 lebih nyaman dan baik mampu mengurangi tekanan dalam diri pekerja, sehingga kinerja akan semakin membaik. e. Hubungan keluarga lebih harmonis Tidak baiknya hubungan intra personal di dalam keluarga, sebagian besar disebabkan tidak adanya interaksi yang cukup diantara anggota keluarga dan sebagian besar dikarenakan terlalu padatnya jadwal kerja di luar rumah, sehingga perhatian terhadap keluarga menjadi sangat sedikit. Dengan memberikan waktu yang lebih bagi para karyawanpekerja untuk mereka berada di rumah maka akan terjalin hubungan baik yang di tengah-tengah keluarga. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dimensi kebijakan lima hari kerja dapat dilihat dengan hasil pengamatan atau seleksi,tanggapan yang terjadi serta bagaimana perilaku yang terjadi terkait dengan penghematan uang transport, peningkatan tabungan,kualitas dalam bersosialisasi,meningkatnya kinerja dan menurunnya tingkat stress serta hubungan keluarga yang lebih harmonis selama diberlakukannya program lima hari kerja

C. Hubungan Persepsi Kebijakan Lima Hari Kerjadengan Produktivitas

PNS di Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo Persepsi kebijakan lima hari kerja merupakan pandangan subjektif seseorang terhadap kebijakan lima hari kerja.Proses pembentukan persepsi dijelaskan oleh Feigi dalam Yusuf, 1991: 108 sebagai pemaknaan hasil