Deskripsi Variabel ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
86
Tabel 15. Hasil Uji Linieritas F
Sig
0,630 0,858 Sumber: Data diolah, 2012.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai F 0,630 dengan nilai signifikan 0,858 0,05 maka data dikatakan bahwa variabel persepsi kebijakan lima hari
kerja dengan variabel produktivitas pegawai negeri sipil mempunyai hubungan yang linier.
3. Uji Korelasi Pearson
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi kebijakan lima hari kerja dengan produktivitas
pegawai negeri sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Kulonprogo”. Untuk melihat adanya hubungan antara persepsi kebijakan lima hari kerja dengan
produktivitas kerja digunakan korelasi pearson dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 16. Korelasi Persepsi Kebijakan Lima Hari Kerja dengan Produktivitas Kerja
Uji Hipotesis Angka
Pearson Correlation 0,417
Sig 0,002
N 52 Sumber: Data diolah, 2012.
Hasil uji statistik pada tabel 16. menunjukkan angka korelasi 0,417 pada variabel persepsi kebijakan lima hari kerja dengan produktivitas kerja
terdapat hubungan yang kuat dengan arah korelasi positif, yang berarti semakin tinggi produktivitas kerja maka persepsi kebijakan lima hari kerja
akan semakin meningkat. Jika nilai signifikan pada uji statistik korelasi pearson kurang dari 0,05 maka kedua variabel dikatakan memiliki hubungan
87 antara variabel indenpendet terhadap varaiabel dependent. Nilai signifikan
pada variabel persepsi kebijakan lima hari kerja dengan produktivitas kerja menunjukkan 0,002 angka yang dibawah 0,05, yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara persepsi kebijakan lima hari kerja dengan produktivitas kerja. Sehingga hipotesis “Ada hubungan positif persepsi
kebijakan lima hari kerja terhadap produktivitas pegawai negeri sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Kulonprogo” Terbukti.
Tabel 17. Sumbangan Produktivitas Kerja terhadap Persepsi Kebijakan Lima Hari Kerja
R R Square
Adjusted R Square
0.417 0.174 0.157 Tabel 17. menunjukkan sumbangan persepsi kebijakan lima hari kerja
terhadap produktivitas kerja. Dalam pembacaan tabel di atas jika variabel independent hanya satu maka menggunakan R Square. Nilai R 0,417 dengan
angka R Square atau Koefisien Determinasi adalah 0,174 yang berasal dari 0,417×0,417. Hal ini berarti 17,4 sumbangan dari penerapan persepsi
kebijakan lima hari kerja. Sedangkan sisanya 100–17,4 = 82,6 dijelaskan oleh sebab faktor lain yang belum ada di variabel dalam penelitian
ini. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel persepsi kebijakan lima hari kerja hanya menyumbang 17,4 terhadap variable produktivitas
kerja.
88