Tipe Jigsaw Deskripsi Teori 1. Pembelajaran

27 persoalan tersebut. Anggota tim kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan mini topik itu ke seluruh tim. 3 Constructive Controversy Kelompok Struktur Berpasangan dalam satu tim terdiri dari 4 orang yang berisi pokok persoalan yang berbeda. Setiap pasang meneliti satu sisi topik tersebut atau rangkuman diberikan guru. Kedua pasangan tersebut mendiskusikan topik tersebut, bukan untuk memenangkan perdebatan tetapi untuk mengemukakan informasi dari topik tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan mengemukakan informasi dari topik tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan memberikan sanggahan kepada pihak lawan atas masalah yang sama. 4 Group Investigation Siswa diberi kebebasan penuh dalam bagaimana cara mengatur tim mereka, mengarahkan penelitian, dan menyampaikan ide mereka ke seluruh kelas. Seringkali presentasi kelas merupakan laporan, video, atau pertunjukan demonstrasi, atau berbentuk tipe pertunjukan yang lain. Bahkan dengan memeriksa keikutsertaan individu kepada proyek tim untuk mencegah gejala penguasaan atau tukang bonceng. Kesimpulan dari beberapa macam model kooperatif yang dijelaskan di atas, pada dasarnya siswa dibagi dalam kelompok- kelompok belajar yang kemudian cara belajarnya disesuaikan dengan masing-masing tipe. Peneliti melakukan proses pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw.

e. Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif jigsaw Isjoni, 2010: 77 merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw akan optimal jika keanggotaan kelompok heterogen, baik dari segi kemampuan maupun karakteristik lainnya. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai enam anggota. Materi pelajaran dibagi 28 menjadi beberapa subtopik. Anggota tim dari kelompok lain yang bertugas mempelajari subtopik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” expert group untuk mendiskusikan subtopik mereka. Selanjutnya, setelah berdiskusi dalam kelompok ahli, peserta didik kembali ke kelompok semula untuk mengajarkan atau menyampaikan subtopik kepada anggota kelompoknya sendiri. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa, sehingga seluruh peserta didik dapat menguasai seluruh materi yang ditugaskan oleh guru Endang Mulyatiningsih, 2013. Menurut Isjoni 2010: 81 pada tahap selanjutnya siswa diberi tes kuis, hal tersebut untuk mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi. Secara umum penyelenggaraan model belajar jigsaw dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan tanggungjawab siswa sehingga terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan menyelesaikannya secara kelompok. Pendapat terkait pelaksanaan tipe jigsaw yang akan digunakan adalah pendapat dari Isjoni 2010: 77-83 dimana skenario pembelajarannya adalah sebagai berikut. 1 Tahap pertama, siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok kecil. Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Keanggotaannya heterogen, baik dari segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya. Jumlah siswa yang bekerja sama dalam masing-masing kelompok harus dibatasi, agar kelompok yang terbentuk dapat bekerja sama secara efektif, karena suatu ukuran kelompok mempengaruhi kemampuan produktivitasnya. Jumlah anggota kelompok yang ideal adalah 4-6 orang siswa. 2 Tahap kedua, setiap anggota kelompok kelompok asal ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu. Kemudian siswa- siswa atau perwakilan dari kelompoknya, masing-masing bertemu dengan anggota-anggota dan kelompok lain yang mempelajari 29 materi yang sama kelompok ahli. Selanjutnya materi tersebut didiskusikan mempelajari serta memahami setiap masalah yang dijumpai sehingga perwakilan tersebut dapat memahami dan menguasai materi tersebut. 3 Tahap ketiga, setelah masing-masing perwakilan tersebut dapat menguasai materi yang ditugaskannya, kemudian masing-masing perwakilan tersebut kembali ke kelompok masing-masing atau kelompok asalnya. Selanjutnya masing-masing anggota tersebut saling menjelaskan pada teman satu kelompoknya dapat memahami materi yang ditugaskan guru. 4 Tahap keempat, siswa diberi tes kuis untuk mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi. Gambar skenario pengelompokan siswa dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Skenario Pengelompokan Siswa dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 30

f. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 2 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran akuntansi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta.

0 12 240

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK NEGERI 2 MAGELANG.

0 0 187

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LISTRIK OTOMOTIF KELAS XI TKR DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

5 26 268

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK NEGERI 2 MAGELANG.

0 0 187

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 231