Jenis dan Desain Penelitian

48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Menurut Kemmis dalam Wina Sanjaya 2009: 24, penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Suharsimi Arikunto 2006: 17 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian kolaborasi, yaitu pihak yang melakukan tindakan adalah guru mata pelajaran kue Indonesia itu sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti bukan seorang guru yang sedang melakukan tindakan. Oleh karena itu, dijelaskan oleh Pardjono, dkk 2007: 10 bahwa dalam PTK peneliti harus berkolaborator dengan guru, sehingga peneliti dan guru melakukan tindakan sampai pada tahap analisis dan refleksi. Ciri khusus dari penelitian tindakan kelas PTK adalah adanya tindakan action yang nyata, tindakan itu dilakukan pada situasi alami bukan dalam laboratorium dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakan sesuatu yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian menurut pendapat Suharsimi Arikunto dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang mencakup empat komponen penelitian, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Desain tahapan PTK model Kemmis dan Mc Taggart dapat dilihat pada gambar 3. 49 Gambar 3. Tahapan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart Suharsimi Arikunto, 2006: 16 Komponen-komponen yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto 2006: 17-22 yang mengadopsi dari Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut. 1. Tahap 1 yaitu menyusun rancangan tindakan yang dikenal dengan perencanaan. Perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Tahap 2 yaitu pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai tindakan kelas. 3. Tahap 3 yaitu pengamatan atau observasi yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan. 4. Tahap 4 yaitu refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah terjadi. Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke 1 dan seterusnya. Meskipun 50 sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga pengamat, mungkin pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi atau objek pengamatan sudah lampau terjadi. Pada penelitian, peneliti melakukan dua siklus dengan dua kali pertemuan. Apabila sudah berhasil maka dapat dimantapkan kembali hasilnya, namun jika belum berhasil, dilakukan perencanaan siklus ketiga dan seterusnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 2 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran akuntansi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK BOPKRI I Yogyakarta.

0 12 240

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK NEGERI 2 MAGELANG.

0 0 187

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LISTRIK OTOMOTIF KELAS XI TKR DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

5 26 268

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK NEGERI 2 MAGELANG.

0 0 187

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 231