25 6 Fase Keenam
Guru memberikan reward atau penghargaan kepada individu ataupun juga kelompok yang usaha dan hasilnya melebihi individu
atau kelompok yang lain.
d. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Macam-macam model pembelajaran kooperatif menurut Isjoni 2010: 73-89 adalah sebagai berikut.
1 Student Team Achievement Divisions STAD Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, dan merupakan salah
satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Proses pembelajarannya belajar
kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yaitu: a Tahapan Penyajian Materi
b Tahap Kerja Kelompok c Tahap Tes Individual
d Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu e Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok
2 Jigsaw Tipe jigsaw ini dalam pelaksanaan pembelajaran yakni
adanya kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap siswa dari masing-masing kelompok yang
memegang materi yang sama berkumpul dalam satu kelompok baru yakni kelompok ahli. Masing-masing kelompok ahli
bertanggung jawab untuk sebuah materi atau pokok bahasan. Setelah kelompok ahli selesai mempelajari satu topik materi
keahliannya, masing-masing siswa kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan materi keahliannya kepada teman-
teman dalam satu kelompok dalam bentuk diskusi.
3 Teams Games Tournaments TGT Teams-Games-Tournament TGT adalah tipe model
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen.
Pada permainan ini digunakan kartu yang berisi soal dan kunci jawabannya. Setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari
kelompoknya, dan masing-masing ditempatkan pada meja turnamen. Cara memainkannya dengan membagikan kartu-kartu
soal, pemain mengambil kartu dan memberikannya kepada
26 pembaca soal. Kemudian soal dikerjakan secara mandiri oleh
pemain dan
penantang hingga
dapat menyelesaikan
permainannya. 4 Group Investigation GI
Group Investigation GI merupakan model kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif
dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi. Keterlibatan siswa secara aktif dapat
terlihat mulai dari tahap pertama sampai akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam
gagasan.
5 Rotating Trio Exchange Pada model pembelajaran, jumlah siswa dalam kelas
dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang. Pada setiap trio tersebut diberi pertanyaan yang sama untuk
didiskusikan. Setiap anggota trio diberi nomor, kemudian berpindah searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Dan
setiap trio baru diberi pertanyaan baru untuk didiskusikan.
6 Group Resume Model ini akan menjadikan interaksi antar peserta didik
lebih baik, kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-6 orang. Kelompok-kelompok tersebut
diminta membuat kesimpulan yang didalamnya terdapat data-data latar belakang pendidikan, pengetahuan akan isi kelas,
pengalaman kerja, hobi, bakat dan lain-lain. Kemudian setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan kesimpulan kelompok
mereka.
Menurut Cooper Latifa, 2011: 42 jenis pembelajaran kooperatif terdiri atas:
1 Student Team Achievement Divisions STAD Dalam teknik pembelajaran kooperatif para siswa
menerima informasi melalui ceramah, film-film, bacaan-bacaan, dan sebagainya dan kemudian menerima untuk melengkapi kertas
kerja tim. Tim dibentuk oleh guru secara heterogen dengan dasar mendahulukan kemampuan, peringkat, jenis kelamin, latar
belakang bahasa, dan faktor lain yang ditentukan oleh instruktur.
2 Jigsaw Dengan teknik jigsaw, guru memberi topik yang berbeda
kepada masing-masing anggota tim. Para siswa meneliti topik yang telah mereka terima kemudian bertemu dalam grup ahli
dengan anggota kelompok lain diberikan mini topik yang sama untuk berdiskusi menyaring pemahaman mereka terhadap
27 persoalan tersebut. Anggota tim kembali ke kelompok asal mereka
untuk mengajarkan mini topik itu ke seluruh tim. 3 Constructive Controversy Kelompok Struktur
Berpasangan dalam satu tim terdiri dari 4 orang yang berisi pokok persoalan yang berbeda. Setiap pasang meneliti satu sisi
topik tersebut atau rangkuman diberikan guru. Kedua pasangan tersebut
mendiskusikan topik
tersebut, bukan
untuk memenangkan perdebatan tetapi untuk mengemukakan informasi
dari topik
tersebut. Pasangan
lalu berganti
sisi dan
mengemukakan informasi dari topik tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan memberikan sanggahan kepada pihak lawan
atas masalah yang sama.
4 Group Investigation Siswa diberi kebebasan penuh dalam bagaimana cara
mengatur tim
mereka, mengarahkan
penelitian, dan
menyampaikan ide mereka ke seluruh kelas. Seringkali presentasi kelas merupakan laporan, video, atau pertunjukan demonstrasi,
atau berbentuk tipe pertunjukan yang lain. Bahkan dengan memeriksa keikutsertaan individu kepada proyek tim untuk
mencegah gejala penguasaan atau tukang bonceng.
Kesimpulan dari beberapa macam model kooperatif yang dijelaskan di atas, pada dasarnya siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok belajar yang kemudian cara belajarnya disesuaikan dengan masing-masing tipe. Peneliti melakukan proses pembelajaran
kooperatif dengan tipe jigsaw.
e. Tipe Jigsaw