Defenisi Disclosure Jenis Jenis dan Tujuan Pengungkapan

51 yang dilakukan mengenai kebutuhan informasi investor atau calon investor yang telah dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa laporan tahunan belum berisi informasi yang cukup untuk membantu investor untuk memenuhi kebutuhannya. Semakin banyak informasi akuntansi yang diungkapkan semakin informatif dan bermanfaat namun akan diikuti dengan biaya expense penyajian informasi yang tinggi. Oleh karena itu, pihak manjemen perlu mempertimbangkan cost and benefit dalam menyajikan pengungkapan di dalam laporan keuangan atau laporan tahunan.

2.4 Tingkat Disclosure

2.4.1 Defenisi Disclosure

Tingkat disclosure adalah tingkat pengungkapan atas informasi yang diberikan sebagai lampiran pada laporan keuangan dalam bentuk catatan kaki atau tambahan . Informasi ini menyediakan penjelasan yang lebih lengkap mengenai posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Informasi penjelasan mengenai kesehatan keuangan dapat juga diberikan dalam laporan pemeriksaan. Semua materi harus diungkapkan termasuk informasi kuantitatif dan kualitatif yang akan sangat membantu pengguna laporan keuangan Siegel dan Shim 2000:147. Informasi deskriptif hanya perlu terlihat dalam batang tubuh laporan dalam bentuk yang ringkas. Uraian yang lebih terinci harus tampak dalam catatan kaki atau tempat lain dalam laporan keuangan. Pengungkapan dalam pelaporan keuangan merupakan penyajian informasi yang diperlukan untuk operasi optimal pasar modal yang efisien. Ini secara tidak langsung berarti bahwa informasi yang Universitas Sumatera Utara 52 memadai harus disajikan untuk memungkinkan dilakukannya prediksi mengenai tren dividen di masa depan.

2.4.2 Jenis Jenis dan Tujuan Pengungkapan

Beberapa jenis pengungkapan laporan keuangan yaitu: a. Pengungkapan Cukup Adequate Disclosure Perusahaan melakukan pengungkapan hanya untuk memenuhi syarat syarat yang diwajibkan oleh institusi tertentu. b. Pengungkapan Wajar fair Disclosure Fair Disclosure menyatakan tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama bagi semua pembaca potensial. Hal ini berarti bahwa pengungkapan dalam laporan tahunan dapat dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan. c. Pengungkapan Penuh Full Disclosure Perusahaan mengungkapkan seluruh informasi yang berkaitan dengan laporan keuangannya yang menggambarkan keadaan perusahaan apa adanya. Informasi yang diberikan pada jenis pengungkapan ini bersifat detail dan substantial. Linda 2009 menyatakan bahwa disclosure untuk pasar modal terdiri dari 2 aspek: a. Protective Disclosure Merupakan usaha badan pengawas pasar modal untuk melindungi investor dari perlakuan yang tidak wajar oleh emiten. Universitas Sumatera Utara 53 b. Informative Disclosure Disclosure yang disajikan dalam keterbukaan emiten untuk tujuan analisis investasi. Secara umum tujuan peungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda Suwardjono, 2005:580. Untuk melayani pihak yang mempunyai kepentingan berbeda, Masdalena 2011:16 menyatakan tujuan pengungkapan dibagi menjadi sebagai berikut: a. Tujuan untuk melindungi terhadap perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil dan kurang terbuka unfair. Tujuan ini biasanya menjadi pertimbangan badan pengawas yang mendapat otoritas untuk melakukan pengwasan terhadap pasar modal seperti SEC atau Bapepam. b. Tujuan informatif merupakan tujuan yang diarajkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Biasanya tujuan ini digunakan sebagai landasan penyusunan standar akuntansi untuk menentukan keluasan pengungkapan. c. Tujuan kebutuhan khusus merupakan gabungan dari tujuan perlindungan dan tujuan informasi. Artinya apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan apa yang dipandang berguna bagi pemakai yang dituju. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib mandatory disclosure dan pengungkapan sukarela voluntary disclosure. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku, sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Pada umumnya perusahaan akan selalu mempertimbangkan biaya dan manfaat dalam melakukan pengungkapan informasi. Menurut Sudarmadji, Universitas Sumatera Utara 54 2007:56 menyatakan bahwa biaya pengungkapan yang harus dipertimbangkan adalah biaya pengungkapan langsung dan tidal langsung sebagai berikut ini: a. Biaya langsung meliputi biaya pengumpulan data, biaya pemrosesan informasi, biaya pengauditan, dan biya penyebaran informasi. b. Biaya tidak langsung meliputi biaya litigasi atau biaya hukum, biaya kerugian, persaingan, dan biaya politik. Biaya ligasi timbul akibat pengungkapan informasi yang tidak memadai atau informasi yang menyesatkan. Biaya kerugian persaingan terjadi apabila informasi yang diungkapkan melemahkan daya saing perusahaan karena informasi tersebut digunakan untuk oleh pesaing untuk memperkuat daya saing mereka. Biaya politik terjadi ketika praktik pengungkapan perusahaan memicu regulasi pemerintah. Lebih lanjut, Sudarmadji 2007:56 menyatakan bahwa selain biaya-biaya, ada beberapa alasan yang melandasi perusahaan enggan menambah disclosure informasi keuangan yaitu: a. Disclosure akan membantu para pesaing dan merugikan pemegang saham. b. Disclosure yang lengkap akan memberikan keuntungan kepada serikat pekerja dalam hal tawar-menawar upah. c. Adanya keraguan terhadap kemampuan investor dalam memahami kebijakan dan prosedur akuntansi sehingga full disclosure akan menyesatkan mereka. d. Tersedianya sumber-sumber informasi lain selain laporan keuangan yang tersedia dengan biaya yang lebih murah. e. Kurangnya pengetahuan terhadap kebutuhan investor juga merupakan alas an bagi disclosure yang terbatas. 2.4.3 Metode Dislosure Menurut Eldon dan Nugroho 2000:54, Disclosure meliputi proses pelaporan keuangan. Ada beberapa metode untuk melakukan disclosure. Pemilihan metode disclosure yang terbaik tergantung kepada sifat informasi yang akan disampaikan dan penting atau kurang pentingnya informasi tersebut. Bentuk dan pengaturan ikhtisar-ikhtisar keuangan merupakan satu metode Universitas Sumatera Utara 55 disclosure. Makin penting suatu informasi makin tepat informasi itu disajikan langsung dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan. Perkembangan dari ikhtisar-ikhtisar keuangan dasar basic financial statements, memperlihatkan perkembangan mengenai apa yang dianggap penting oleh dunia usaha untuk didisclosure. : mula-mula neraca yang dikenal sebagai ikhtisar keuangan dasar; selanjutnya ikhtisar rugi laba dianggap sebagai keharusan untuk memberikan disclosure mengenai usaha perusahaan; dan pada giliran berikutnya dirasakan ada kebutuhan untuk men-disclosure arus kas atau arus dana. Laporan yang singkat tentunya merupakan suatu tujuan dalam laporan keuangan, akan tetapi disclosure yang tepat seharusnya dilakukan apabila laporan itu diharapkan memberi manfaat bagi pengambilan keputusan. Karena disclosure semakin lama semakin banyak, tidaklah mungkin mencantumkannya secara lengkap dalam ikhtisar keuangan secara langsung maupun sebagai parenthetical notes. Itulah sebabnya disclosure dalam bentuk footnotes menjadi semakin popular. Disclosure semacam ini dalam prakteknya dikenal sebagai notes to financial statements atau catatan-catatan mengenai ikhtisar keuangan. Footnotes merupakan sarana untuk menyajikan disclosure yang tidak dapat ditempatkan dalam ikhtisar keuangan itu sendiri. Laporan akuntan publik bukanlah tempat untuk mendisclose informasi keuangan yang penting bagi perusahaan. Namun demikian laporan ini merupakan sarana penyajian disclosure sebagai berikut : 1 penjelasan mengenai akibat yang ditimbulkan dari penerapan prinsip akuntansi yang tidak sesuai dengan Prinsip Universitas Sumatera Utara 56 Akuntansi Indonesia PAI atau generally accepted accounting principles GAAP; 2 akibat dari perubahan dari satu metode yang sesuai dengan PAI atau GAAP ke metode lain yang juga sesuai dengan PAI atau GAAP; dan 3 perbedaan pendapat antara akuntan publik dan langganannya mengenai dapat diterima atau tidaknya suatu prinsip akuntansi dalam laporan tersebut. Disclosure pertama dan kedua harus tercermin dalam ikhtisar-ikhtisar keuangan atau footnotes. Pengulangan disclosure ini diperlukan untuk mengingatkan pembaca yang melakukan perbandingan antara perusahaan tersebut dengan perusahaan lain atau perbandingan antara tahun itu dengan tahun sebelumnya.

2.5 Biaya Ekuitas