Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedasitas Uji Parsial t-test Uji Simultan F-Test

57 histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen Erlina 2008. Model regeresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali 2005:47. Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel- variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF 10, maka terjadi multikolinearitas diantara variabel independen.

c. Uji Heteroskedasitas

Menurut Gozali 2005:48 uji heteroskedasitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heteroskedasitas. Universitas Sumatera Utara 58

d. Uji Autokorelasi

Pada data time series sering ditemukan adanya masalah autokorelasi. Menurut Ghozali 2005:50 uji autokorelasi menguji apakah daam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem korelasi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebgaai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Keputusan Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi negative No Decision 4 – du ≤ d≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak Du d 4 –du

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi ini digunakan untuk memperkirakan atau meramalkan hubungan antara dua variabel dengan membuat sebuah asumsi kedalam suatu bentuk fungsi tertentu. Dimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara individual, sehingga dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik atau turunnya variabel dipenden dapat dilakukan dengan menaikan atau menurunkan variabel independen. Universitas Sumatera Utara 59 Model Regresi : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = biaya ekuitas X 1 = tingkat disclosure X 2 = beta saham X 3 = ukuran perusahaan a = konstanta b 1, b 2, b 3 = koefisien regresi e = error Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Uji Parsial t-test

Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu varibel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, Ghozali 2005:54. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah: 1. Ha diterima apabila t-hitung t-tabel, pada α = 5 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05. Universitas Sumatera Utara 60 2. Ha ditolak apabila t-hitung t-tabel, pada α = 5 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05.

b. Uji Simultan F-Test

Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap varibel dependen ,Ghozali 2005: 59 . Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah: 1. Ha diterima apabila F-hitung F-tabel, pada α = 5 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05. 2. Ha ditolak apabila F-hitung F-tabel, pada α = 5 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05.

c. Koefisien Determinasi R