2.5 Efektivitas
Pada dasarnya pengertian efektivitas menunjukkan taraf tercapainya hasil. Pengertian ini sering dikaitkan dengan pengertian efesien, meskipun sebenarnya
terdapat perbedaan diantara keduanya. Efektivitas effectiveness adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai atau bisa diartikan
“melakukan sesuatu yang tepat”, sedangkan efesiensi berarti kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi atau
“melakukan sesuatu yang tepat” Stoner et al., 1996. Menurut Meggison, et al., 1992 efektif adalah kemampuan manajerial untuk melaksanakan sesuatu yang
benar dengan cara memilih tujuan yang paling tepat dan metode yang layak untuk mencapainya. Efektivitas menekankan pada hasil yang akan dicapai, sedangkan
efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang akan dicapai tersebut dengan membandingkan antara input dan output.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 2006, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh, akibat, kesan, manjur, mujarab, mempan.
Efektivitas sering dikaitkan dengan efesiensi, yang berarti cermat tidak membuang-buang waktu dan energi, dapat melaksanakan tugas dengan tepat dan
cermat.
2.6 Promosi yang Efektif
Promosi efektif adalah promosi yang dibuat sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat dan
mengandung informasi yang benar Durianto dkk, 2003. Menurut Durianto dkk, 2003, secara umum dikenal tiga kriteria yang
dapat digunakan untuk mengukur efektivitas promosi, yaitu: penjualan, pengingatan, dan persuasi. Efektivitas promosi yang berkaitan dengan penjualan
dapat diketahui melalui riset tentang dampak penjualan. Sedangkan efektivitas promosi yang berkaitan dengan pengingat dan persuasi dapat diketahui melalui
riset tentang dampak komunikasi. Dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2009, Kotler mengemukakan bahwa
untuk mengembangkan promosi yang efektif maka diperlukan suatu program, sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Audiens Target
Dalam tahap ini kita menentukan siapa audiens target, bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Bila perusahaan telah
melakukan segmentasi dan penargetan, maka semen itulah yang menjadi audiens target.
2. Menentukan Tujuan Komunikasi
Setelah mengetahui audiens target dan ciri-cirinya, maka kemuadian dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Perusahaan harus menetukan
tujuan promosinya apakan untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian.
3. Merancang Pesan
Kemudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian attention-A, menarik interest-I,
membangkitan keinginan desire-D, dan menghasilkan tindakan action-A, yang semuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang efektif harus dapat
menyelesaikan empat masalah yaitu: “HOW”, ”WHAT”, “WHEN”, dan “WHO”.
4. Menyeleksi Saluran Komunikasi
Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efesien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa komunikasi
personal ataupun non personal.
5. Menetapkan Jumlah Anggaran Promosi
Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan menggunakan media apa, juga tergantung pada anggaran yang tersedia. Ataukah
perusahaan bertoleransi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan berusaha disediakan.
2.7 EPIC Model