Definisi Pariwisata TINJAUAN PUSTAKA

1. Jasa bisnis 7. Jasa keuangan 2. Jasa komunikasi 8. Jasa kesehatan dan jasa sosial 3. Jasa kontruksi dan jasa teknik 9. Jasa kepariwisataan dan jasa perjalanan 4. Jasa distribusi 10. Jasa rekreasi, budaya, dan olahraga 5. Jasa pendidikan 11. Jasa transportasi 6. Jasa lingkungan hidup 12. Jasa lain-lain Menurut alma 2005, macam-macam jasa sebagai berikut: 1. Personal services: barber shop tukang cukur 2. Business services: akuntan, notaris, konsultan, manajemen jasa, perdagangan. 3. Professional services: guru profesor, dokter, penasehat hukum, pengacara, pendidikan. 4. Financial services: bank, asuransi, bursa 5. Transportation services: becak, ojek sepeda, ojek motor, pedati, delman, oplet, bus, kereta api, angkutan laut, angkutan udara, angkutan pipa. 6. Public utility: listrik, air minum ledeng, pesawat telepon, fasilitas angkutan jalan raya, toll dan sebagainya. 7. Entertaiment: hiburan bioskop, olah raga, kaset lagu, taman hiburan rekreasi. 8. Pariwisata: hiburan dalam arti ruang lingkup lebih besar seperti: objek-objek wisata dalam kota, objek wisata pantai, gunung, hutan, dan lembaga-lembaga yang berhubungan seperti biro perjalanan, pengaturan visa, fasilitas penginapan, transport khusus dan sebagainya. 9. Hotel: berbagai jenis penginapan dengan fasilitas yang tersedia.

2.4 Definisi Pariwisata

Menurut Suwantoro 2004, pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempattinggalnya. Dalam operasionalnya istilah pariwisata bermakna sebagai aktivitas meninggalkan rumah untuk mengaddakan perjalanan tanpa mencari nafkah di tempat-tempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan Pendit, 2006. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, Menyebutkan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela, serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata tersebut. Selanjutnya Pendit 2006 juga menjelaskan bahwa pariwisata merupakan kepergian orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan pekerjaan sehari-harinya seerta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut mencakup kepergian untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian atau darmawisata. Menurut Pendit 2006, pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut.

1. Wisata Budaya

Jenis wisata budaya ini adalah jenis yang paling populer bagi Tanah Air kita. Bukti-bukti telah menunjukan bahwa jenis inilah yang paling utama bagi wisatawan luar negeri yang datang ke negeri ini untuk berkunjung dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian kita, dan segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita. 2. Wisata Kesehatan Perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas, tempat yang mempunyai iklim udara yang menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

3. Wisata Olahraga

Perjalanan wisata dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara seperti Asian games, Olympiade, Thomas Cup, dan lain-lain.

4. Wisata Komersial

Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5. Wisata Industri

Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata industri ini

6. Wisata Politik

Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara, ulang tahun perayaan 17 Agustus , konferensi, musyawarah, kongres, atau konvensi politik selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini.

7. Wisata Konvensi

Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas pembangunan beserta ruangan-ruangan tempat persidangan bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. Biro konvensi baik yang ada di Berlin, di Manila, atau di Jakarta.

8. Wisata Sosial

Wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah atau dengan kata lain tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat lux untuk mengadakan perjalanan, seperti misalnya bagi kaum buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani, dan sebagainya.

9. Wisata Pertanian

Wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebuanan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling. Tidak jarang pusat-pusat pertanian seperti ini menyediakan pramuwisata guna menjelaskan segala sesuatunya kepada wisatawan rombongan yang datang berkunjung.

10. Wisata Maritim Marina atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebih-lebih di danau, bengawan, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, dan sebagainya.

11. Wisata Cagar Alam

Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.

12. Wisata Buru

Jenis wisata ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah atau digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Di Tanah Air kita, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.

13. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman, dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.

14. Wisata Bulan Madu

Yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.

15. Wisata Petualangan

Dikenal dengan istilah adventure tourism, seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi off the beaten track penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam sungai yang sangat curam, anak- anak muda yang mengemudi tank-tank raksasa bekas perang dunia ke II ke pedalaman Rusia, bungy jumping, arung jeram rafting di sungai-sungai yang arusnya liar, masuk goa penuh misteri, dan seterusnya.

2.5 Efektivitas