UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10.67 mm, 11.17 mm, dan 12,33 mm, sementara itu pada bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 pada konsentrasi ekstrak 40 dan 80 dengan zona
hambat 11.00 mm, dan 11.83 mm. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun mayana
menunjukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri. 2.2 Mikroba Endofit
2.2.1 Definisi dan Perkembangan Mikroba Endofit
Endofit berasal dari ba hasa Yunani, ‘endo’ berarti di dalam dan ‘fit’ pyte
berarti tumbuhan. Mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam
jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa
biologi atau metabolit sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik genetic recombination dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit
Tan dkk., 2001. Mikroba endofit yang terdapat dalam jaringan tanaman umumnya berupa bakteri, kapang, dan khamir. Kapang adalah organisme yang
paling sering ditemukan sebagai endofit Strobel GA Daisy B, 2003.
2.2.2 Kapang Endofit
Kapang adalah organisme heterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya sumber karbon dan energi. Kapang merupakan fungi yang
berfilamen dan multiseluler. Identifikasi kapang didasarkan pada kenampakan fisik morfologi, termasuk karakteristik koloni dan spora reproduktif Pratiwi, 2008.
Pada tahun 1992, Hirsch dan Braun mengemukakan pendapatnya mengenai definisi kapang endofit, yaitu koloni kapang pada jaringan hidup tumbuhan tanpa
menimbulkan efek negatif dalam waktu dekat. Definisi tersebut ternyata tidak cukup untuk menunjukkan seluruh organisme hidup selain kapang yang juga
berperan sebagai endofit. Namun, untuk konteks kapang endofit, definisi yang diberikan oleh Hirsch dan Braun sudah cukup mewakili. Kapang endofit sejati true
endophytic fungi kemungkinan besar tidak akan menimbulkan efek negatif terhadap inangnya, sebaliknya malah akan memberikan manfaat Agusta, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.3 Mekanisme Kerja Kapang Endofit
Endofit dapat berperan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil melalui produksi fitohormon dan penyedia hara, sebagai
penetral kontaminan tanah sehingga meningkatkan fitoremediasi, dan agen pengendali hayati. Kapang endofit dapat mengurangi infeksi nematoda,
meningkatkan ketahanan tanaman, memproduksi metabolit sekunder seperti alkaloid, paxiline, lolitrems dan steroid Yulianti, 2012.
2.2.4 Isolasi Kapang Endofit