UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bagian Biomassa dihancurkan menggunakan lumpang dan alu yang disemprotkan alkohol 70 terlebih dahulu, kemudian diekstraksi menggunakan
pelarut metanol. Penambahan metanol pada biomassa cukup hingga biomassa terendam. Lalu diamkan kurang lebih selama 24 jam, rendaman biomassa
selanjutnya disaring untuk mendapatkan filtrat. Filtrat yang diperoleh sebagai fraksi D. Jika filtrat yang diperoleh masih keruh dilakukan perendaman biomasaa kembali
menggunakan metanol sampai diperoleh filtrat yang bening. Fraksi D selanjutnya diuapkan menggunakan rotary avaporator dengan suhu 40-50
⁰C hingga diperoleh ekstrak kental Mpila dkk., 2012. Skema cara kerja ekstraksi senyawa metabolit
sekunder kapang endofit dapat dilihat pada lampiran 10.
3.3.12 Pembuatan Suspensi Bakteri Uji
Bakteri uji yang telah diremajakan diambil dengan kawat ose steril lalu disuspensikan ke dalam tabung yang berisi 2 mL larutan NaCl 0,9 hingga
diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar kekeruhan Mc. Farland 3 10
-9
Mpila dkk., 2012. Suspensi bakteri dengan standar kekeruhan 10
-9
selanjutnya diencerkan dengan cara diambil sebanyak 1 mL dan dimasukkan pada tabung reaksi
yang berisi 9 mL NaCl 0,9 steril. Pengenceran suspensi bakteri dilakukan sampai diperoleh standar kekeruhan bakteri 10
-6
. Skema cara kerja pembuatan suspensi bakteri dapat dilihat pada lampiran 11.
3.3.13 Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Suspensi bakteri uji diambil sebanyak 1 mL, lalu tuang pada permukaan cawan petri
steril setelah itu tuangkan media MHA yang masih cair dengan suhu 45-50 ⁰C
metode pour plate. Campuran antara media dengan suspensi bakteri uji digoyangkan dengan cara diputar ke kanan dan ke kiri dengan tujuan diperoleh
biakan bakteri yang merata pada agar. Kultur didiamkan sampai memadat. Ekstrak uji kapang endofit dari masing-masing fraksi dibuat konsentrasi 1000
ppm. Konsentrasi dibuat dengan cara ekstrak kapang endofit masing-masing isolat ditimbang sebanyak 50 mg, selanjutnya dilarutkan dengan pelarut dari masing-
masing fraksi sebanyak 5 mL dan diperoleh konsentrasi 10.000 ppm larutan induk. Larutan induk selanjutnya diencerkan kembali menjadi 1000 ppm dengan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
cara diambil sebanyak 0,5 mL lalu dimasukkan pada vial kosong dengan volume 6- 7 mL, kemudian tambahkan pelarut masing-masing hingga mencapai volume 5 mL.
Pemambahan larutan dilakaukan menggunakan mikropipet. Larutan uji konsentrasi 1000 ppm masing-masing isolat diserapkan sebanyak 20 µL pada kertas cakram
kosong steril. Kontrol positif yang digunakan adalah cakram kloramfenikol dan kontrol negatifnya adalah pelarut dari fraksi ekstrak yang digunakan. Cakram
didiamkan sampai kering, selanjutnya kertas cakram diletakkan pada permukaan media uji yang sudah mengandung bakteri. Tahap selanjutnya cawan petri yang
sudah berisi larutan uji, kontrol positif, dan kontrol negatif diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
⁰C. Dilakukan mengamatan zona hambat yang terbentuk dan dilanjutkan dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk menggunakan
jangka sorong Atika, 2007. Skema cara kerja uji aktivitas antibakteri dapat dilihat pada lampiran 12.
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Determinasi Tanaman Iler
Dalam penelitian ini dilakukan determinasi tanaman yang digunakan untuk penelitian isolasi kapang endofit. Determinasi tanaman bertujuan untuk
memastikan kebenaran tanaman yang digunakan untuk penelitian. Hasil identifikasi terhadap tanaman Iler Coleus atropurpureus Benth. yang dilakukan di Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI Bogor, pada tanggal 16 Desember 2015 menunjukkan bahwa sampel yang digunakan adalah tanaman Iler Coleus
atropurpureus Benth.. Hasil determinasi dapat dilihat pada lampiran 1.
4.2 Isolasi dan Pemurnian Kapang Endofit
Sampel yang digunakan sebagai sumber isolat kapang endofit berasal dari bagian daun tanaman Iler yang diperoleh dari Balittro, Bogor. Daun Iler yang
digunakan yaitu daun muda DIM, sedang DIS, dan daun tua DIT. Pemilihan berdasarkan letak daun yang diambil, yaitu daun yang berada diujung batang daun
muda, daun yang berada di bagian tengah batang daun sedang, dan daun yang berada di pangkal batang daun tua. Daun yang telah dipetik dicuci dengan air
mengalir hingga bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada permukaan daun, lalu dilakukan sterilisasi permukaan untuk menghindari
kontaminan atau adanya pertumbuhan dari kapang lain yang bukan berasal dari daun tanaman Iler, sehingga diperoleh isolat kapang endofit yang berasal dari daun
tanaman Iler. Sterilisasi permukaan dilakukan dengan cara bagian daun dari tanaman Iler
Coleus atropurpureus Benth. dicuci bersih menggunakan air mengalir, selanjutnya direndam dalam etanol 70 selama 1 menit dilanjutkan dengan larutan
natrium hipoklorit 5.25 selama 5 menit dan direndam kembali dengan etanol 70 selama 30 detik, dan yang terakhir sampel dibilas menggunakan akuades steril
selama 1 menit untuk menghilangkan sisa agen sterilisasi permukaan. Daun kemudian diletakkan di atas kertas saring steril hingga kering Kalyanasundaram
dkk, 2015.