Antibakteri Pembanding TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan media agar.

2.6.2 Metode Dilusi

Metode ini memiliki kemampuan untuk mengukur Konsentrasi Hambat Minimum KHM dan Konsentrasi Bunuh Minimum KBM Pratiwi, 2008. Terdapat dua jenis metode dilusi yaitu agar dan pengenceran tabung Choma dan Grzelak, 2010. Membedakan metode dilusi cair serial dilution dan dilusi padat yaitu pada dilusi cair, dibuat seri pengenceran agen antimikroba pada medium cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroba uji ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang ditetapkan sebagai KHM dikultur ulang tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba, dan diinkubasi selama 18-24 jam. Medium cair yang terlihat tetap jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai KBM Pratiwi, 2008. Metode dilusi padat serupa dengan metode dilusi cair tapi menggunakan medium padat solid. Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba uji Pratiwi, 2008.

2.7 Antibakteri Pembanding

Karakteristik kloramfenikol digunakan sebagai antibakteri pembanding adalah sebagai berikut Farmakope Indonesia, 1995 : 1. Rumus bangun Gambar 2.7 Rumus Bangun Kloramfenikol Sumber: Tjahjono DH dkk., 2004 2. Rumus kimia: C 12 H 12 C l2 N 2 O 5 3. Pemerian: hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis netral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Kelarutan: sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat. 5. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat. Kloramfenikol merupakan sediaan bakteriostatik alamiah berspektrum luas golongan amphenicol, yang berasal dari jamur Streptomyces venezuelae dan sekarang telah dapat dibuat secara sintetik di laboratorium. Kloramfenikol bersifat bakteriostatik terhadap hampir semua bakteri Gram positif dan sejumlah bakteri Gram negatif, namun pada konsentrasi tinggi dapat bersifat bakterisidal terhadap bakteri-bakteri tertentu Ganiswarna, 1995. Kloramfenikol dipakai untuk pengobatan demam tifoid, infeksi Salmonella atau infeksi lain, dan meningitis yang resisten terhadap penisilin Schwartz, 2000. 15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2016 di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia dan Laboratorium Steril, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Laminar Air Flow minihelix II, cawan petri bulat pyrex, gelas ukur Pyrex, labu Erlenmeyer Pyrex, beaker glass Pyrex,tabung reaksi Pyrex, jarum ose, pinset, pipet mikro Socorex, tip biru, tip kuning, tip putih, spatula, jangka sorong Tricle, kaca objek, cover glass, kertas label, paper disk 6 mm Oxoid, autoklaf digital ALP, vortex Thermolyne, hot plate Thermo Scientific, magnetik stirrer Heidolph, mikroskopOlympus, inkubator Memmert, oven Memmert, sentrifugasi Peqlab, spektrofotometer UV-VIS, pembakar spiritus, timbangan analitik AND, alumunium foil, plastic wrap dan alat-alat lain yang biasa digunakan di laboratorium mikrobiologi. 3.2.2 Bahan 3.2.2.1 Sampel Tanaman Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun tanaman Iler Coleus atropurpureus Benth. yang dipetik bagian ujung batang daun muda diberi kode DIM, bagian tengah batang daun sedang diberi kode DIS, dan bagian pangkal batang daun tua diberi kode DIT. Tanaman Iler diperoleh dari Balittro, Bogor dan telah dilakukan determinasi di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI Bogor pada tanggal 16 Desember 2015.

Dokumen yang terkait

Isolasi Senyawa Flavonoida dari Daun Tumbuhan Galingging (Albizzia Lebbek Benth)

0 37 69

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Iler (Coleus Atropurpureus Benth.)

15 162 75

Isolasi Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Kemuning (Murraya Paniculata [L] Jack)

1 50 3

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JINTEN (Coleus amboinicus Lour.) TERHADAP BAKTERI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) DAN Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR) DENG.

0 0 2

Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Iler (Coleus atropurpureus Benth) dan Uji Aktivitas Antioksidan dan Antikanker

0 0 56