Fermentasi Isolat Kapang Endofit Ekstraksi Hasil Fermentasi Kapang Endofit

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta absorbansi terhadap waktu pengambilan sampel sehingga diketahui fase stasioner masing-masing isolat kapang endofit. Skema cara kerja kultivasi kapang endofit dapat dilihat pada lampiran 8.

3.3.10 Fermentasi Isolat Kapang Endofit

Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang endofit dapat diperoleh melalui suatu proses fermentasi, menggunakan media Potato Dextrose Yeast PDY cair. Koloni kapang endofit yang telah dikultur dalam media PDA selama 7 hari, diambil menggunakan sedotan steril atau cork borer dengan diameter 6 mm sebanyak tiga potongan bentuk bulat, selanjutnya bulatan agar yang mengandung isolat kapang endofit diambil menggunakan jarum ose dan diinokulasikan ke dalam 250 mL media PDY cair dalam botol kaca. Kultur tersebut diinkubasi dengan metode statis Kumala dkk., 2006b dengan modifikasi selama 26 hari pada suhu ruang 27-29 ⁰C dan metabolit sekunder siap dipanen. Skema cara kerja proses fermentasi dapat dilihat pada lampiran 9.

3.3.11 Ekstraksi Hasil Fermentasi Kapang Endofit

Hasil fermentasi kapang endofit dipisahkan menjadi dua bagian yaitu biomassa dan supernatan untuk diekstraksi secara terpisah. Supernatan dan biomassa dipisahkan dengan cara disaring menggunakan kertas saring. Bagian supernatan yang telah diperoleh dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian A dan bagian B. Bagian A sebagai fase air dan bagian B diekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dengan perbandingan 1:1 Kharismaya, 2010 kemudian dipartisi dalam corong pisah. Campuran tersebut didiamkan hingga terbentuk dua lapisan lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas n-heksan diambil sebagai fraksi B n-heksan dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40-50 ⁰C sampai terbentuk ekstrak kental. Lapisan bawah selanjutnya dipartisi kembali menggunakan pelarut etil asetat dengan perbandingan 1:1 di dalam corong pisah. Campuran tersebut didiamkan hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas etil asetat diambil sebagai fraksi C dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40-50 ⁰C sampai terbentuk ekstrak kental Nurhayati, 2012 dengan modifikasi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bagian Biomassa dihancurkan menggunakan lumpang dan alu yang disemprotkan alkohol 70 terlebih dahulu, kemudian diekstraksi menggunakan pelarut metanol. Penambahan metanol pada biomassa cukup hingga biomassa terendam. Lalu diamkan kurang lebih selama 24 jam, rendaman biomassa selanjutnya disaring untuk mendapatkan filtrat. Filtrat yang diperoleh sebagai fraksi D. Jika filtrat yang diperoleh masih keruh dilakukan perendaman biomasaa kembali menggunakan metanol sampai diperoleh filtrat yang bening. Fraksi D selanjutnya diuapkan menggunakan rotary avaporator dengan suhu 40-50 ⁰C hingga diperoleh ekstrak kental Mpila dkk., 2012. Skema cara kerja ekstraksi senyawa metabolit sekunder kapang endofit dapat dilihat pada lampiran 10.

3.3.12 Pembuatan Suspensi Bakteri Uji

Dokumen yang terkait

Isolasi Senyawa Flavonoida dari Daun Tumbuhan Galingging (Albizzia Lebbek Benth)

0 37 69

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Iler (Coleus Atropurpureus Benth.)

15 162 75

Isolasi Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Kemuning (Murraya Paniculata [L] Jack)

1 50 3

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JINTEN (Coleus amboinicus Lour.) TERHADAP BAKTERI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) DAN Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR) DENG.

0 0 2

Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Iler (Coleus atropurpureus Benth) dan Uji Aktivitas Antioksidan dan Antikanker

0 0 56