5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Iler Coleus atropurpureus Benth.
2.1.1 Taksonomi Tumbuhan
Taksonomi tanaman Iler Coleus atropurpureus Benth. dikelompokkan dalam klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus atropurpureus Benth. Kandowangko dkk., 2011
2.1.2 Deskripsi Tanaman
Tanaman Iler merupakan tumbuhan terna, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, bagian yang menyentuh tanah mengeluarkan akar, tinggi 0,5
– 1, 5 m, jika seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau harum. Batang bersegi empat
dengan alur yang agak dalam pada masing-masing sisinya, berambut, percabangan banyak, berwarna ungu kemerahan. Daun tunggal, panjang tangkai 3-4 cm. Helaian
daun berbentuk bulat, tulang daun menyirip jelas, permukaan daun agak mengkilap, berambut halus, berwarna ungu kecoklatan sampai ungu kehitaman Kandowangko
dkk., 2011.
Gambar 2.1.2 Daun Iler Coleus atropurpureus Benth. Sumber: Khattak dan Taher, 2010
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tanaman yang dikenal sebagai “Kentangan” Jawa atau “Si Gresing” Batak atau “Jawer kotok” Sunda, dan “Polohungo moyitomo” Sulawesi
banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena memiliki daun dengan warna yang cerah dan menarik, oleh sebab itulah tanaman ini sering disebut sebagai
“Painted Nettle” atau “Rainbow Plant” Vikayanti, 2015.
2.1.3 Tempat Tumbuh
Tanaman Iler Coleus atropurpureus Benth. merupakan salah satu tumbuhan alam yang berbatang basah dan banyak tersebar, antara lain di wilayah pulau
Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
2.1.4 Kandungan Kimia
Daun Iler memiliki warna merah kehitaman yang sangat berkhasiat. Bagian daun mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polivenol, zat-zat
alkaloida, mineral serta sedikit lendir. Zat yang terkandung dalam minyak atsiri antara lain adalah kalvakrol, eugenol dan etil salisilat Syamsuhidayat dan Hutapea,
1991 dalam Aryanti dkk., 2007. Keberadaan senyawa aktif dalam tanaman yang memberi efek sebagai obat dapat dimengerti mengingat tumbuhan pada tahap awal
melakukan proses fotosintesis menghasilkan glukosa, yang selanjutnya melalui proses biokimia menghasilkan metabolit primer karbohidrat, protein, lemak, dan
asam nukleat. Metabolit primer memiliki sifat genetik masing-masing dan dengan bantuan enzim dapat menghasilkan ratusan hingga ribuan macam senyawa kimia
alami yang disebut dengan metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder berguna bagi tanaman sendiri dan bagi lingkungannya termasuk khasiat sebagai
obat untuk manusia Supriyatna dkk., 2015.
2.1.5 Khasiat