Isolat DIM1A Isolat DIS1A Isolat DIS2A

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5.1 Isolat DIM1A

Isolat DIM1A secara makroskopik memiliki diameter 4,6 cm. Warna miselium abu-abu, permukaan miselium datar, miselium muda tersebar merata pada permukaan agar dan tidak terdapat zonasi, tepi berwarna putih dan bentuknya sedikit tidak rata. Warna sebalik dari isolat DIM1A adalah pusat berwarna hijau tua dan mempunyai zonasi, dan tepinya berwarna putih. Secara mikroskopik isolat DIM1A memiliki hifa bersekat dan bercabang. a b c d Gambar 4.5.1 Isolat DIM1A secara Makroskopik dan Mikroskopik Dokumentasi pribadi a Isolat DIM1A usia 7 hari tampak depan b Isolat DIM1A usia 7 hari tampak belakang c Isolat DIM1A usia 7 hari pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 200x d Isolat DIM1A usia 7 hari pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5.2 Isolat DIS1A

Isolat DIS1A secara makroskopik memiliki diameter 6,2 cm. Warna miselium abu-abu kehitaman, permukaan miselium datar, miselium muda tersebar merata di permukaan agar, membentuk zonasi, dan tepinya berwarna putih. Warna sebalik dari isolat DIS1A adalah pusat berwarna putih agak abu, miselium berwarna hitam, dan tepi berwarna putih. Secara mikroskopik isolat DIS1A memiliki hifa bersekat dan bercabang. a b c d Gambar 4.5.2 Isolat DIS1A secara Makroskopik dan Mikroskopik Dokumentasi pribadi a Isolat DIS1A usia 7 hari tampak depan b Isolat DIS1A usia 7 hari tampak belakang c Isolat DIS1A usia 7 hari pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 200x d Isolat DIS1A usia 7 hari pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5.3 Isolat DIS2A

Isolat DIS2A secara makroskopik memiliki diameter 8,1 cm. Warna miselium putih, permukaan miselium datar, miselium muda tersebar rata di atas permukaan agar tidak membentuk zonasi. Warna sebalik memiliki pusat berwarna krem dan miselium berwarna putih sedikit krem. Secara mikroskopik isolat DIS2A memiliki hifa bersekat dan bercabang. a b c d Gambar 4.5.3 Isolat DIS2A secara Makroskopik dan Mikroskopik Dokumentasi pribadi a Isolat DIS2A usia 7 hari tampak depan b Isolat DIS2A usia 7 hari tampak belakang c Isolat DIS2A usia 7 hari pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 200x d Isolat DIS2A usia 7 hari pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.5.4 Isolat DIT1A

Dokumen yang terkait

Isolasi Senyawa Flavonoida dari Daun Tumbuhan Galingging (Albizzia Lebbek Benth)

0 37 69

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Iler (Coleus Atropurpureus Benth.)

15 162 75

Isolasi Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Kemuning (Murraya Paniculata [L] Jack)

1 50 3

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JINTEN (Coleus amboinicus Lour.) TERHADAP BAKTERI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) DAN Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR) DENG.

0 0 2

Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Daun Iler (Coleus atropurpureus Benth) dan Uji Aktivitas Antioksidan dan Antikanker

0 0 56