aset  pemerintah  yang  tidak  diketahui  nilainya.  Hal  ini  ditegaskan  dalam ketentuan  Pasal  37  PP  No.  6  Tahun  2006  tentang  Pengelolaan  Barang
Milik  Negara    Daerah  yang  menyatakan  bahwa  penilaian  barang  milik negara    daerah  dilakukan  dalam  rangka  penyusunan  neraca  pemerintah
pusatdaerah, pemanfaatan, dan pemindah tanganan barang milik negara daerah.  Dalam  pelaksanaannya,  penilaian  tersebut  dilakukan  oleh  tim
yang  ditetapkan  oleh  pengelola  barang  dan  dapat  melibatkan  penilai independen yang ditetapkan oleh pengelola barang.
6. Undang – Undang  Kepailitan  UU  No.  37    Tahun  2004,  menyebutkan
bahwa  asset  perusahaan  yang  dinyatakan  pailit  oleh  Pengadilan  Niaga, wajib dilakukan penilaian oleh penilai independen untuk penetapan nilai
penjualannya. 7.
Undang – Undang Perseroan Terbatas UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 34 ayat  2  menyebutkan  bahwa  dalam  hal  penyetoran  modal  saham
dilakukan  dalam  bentuk  lain  bukan  dalam  bentuk  uang,  penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan
sesuai  dengan  harga  pasar  atau  oleh  ahli  yang  tidak  terafiliasi  dengan perseroan    untuk  pendirian  PT  yang  modal  disetor  berupa  aset  wajib
terlebih  dahulu  dilakukan  penilaian  oleh  penilai  independen  untuk penetapan nilainya. Nilai wajar  setoran modal saham  ditentukan sesuai
dengan nilai pasar. Jika nilai pasar  tidak tersedia, nilai wajar ditentukan berdasarkan  teknik  penilaian  yang  paling    sesuai  dengan  karakteristik
setoran, berdasarkan informasi yang relevan dan terbaik.
8. Peraturan  Menteri  Keuangan  No.  118PMK.072005  tentang  Balai
Lelang.  Dalam  Pasal  4  ayat  2  huruf  k,  menyebutkan  bahwa  setiap pendirian Balai Lelang harus mempunyai tenaga penilai yang memadai.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Prosedur Penjaminan pada Pembiayaan Murabahah
Produk pembiayaan financing BTN syariah terdapat beberapa jenis, salah satunya  adalah  Pembiayaan  KPR  BTN  iB. Syarat-syarat  dalam  pembiayaan
berdasarkan  prinsip murabahah jualbeli  antara  BTN  Syariah  dengan  calon Nasabah adalah:
1. Syarat-syarat umum
a. Pas Photo terbaru ukuran 3x4 suami dan istri 1 lembar b. Foto Copy KTP suami dan istri yang masih berlaku
c. Foto Copy Kartu Keluarga d. Foto Copy Surat Akta Nikah
e. Foto Copy Tabungan f. Rekening Koran Simpanan di bank lain 3 bulan terakhir jika ada
g. Untuk pembiayaan diatas 50 Juta harus melampirkan NPWP Pribadi h. Surat keterangan belum mempunyai rumah dari kelurahan KRP subsidi
i. Izin praktek untuk dokter dll j. Minimal telah bekerja selama 1 tahun
k. Gambar teknis, Rencana Anggaran Biaya RAB bangunan l. Jadwal pelaksanaan pembangunan, pengeluaran dana pembangunan
m. Apabila  nilai  Rencana  Anggaran  Biaya  RAB  diatas  100  Juta  belum termasuk tenaker maka, wajib menggunakan jasa kontraktor yang sudah
berbadan hukum.
2. Data Pekerjaan
a. Pekerja Tetap PNS, BUMN, Swasta 1
Foto Copy kartu pegawai Jamsostek 2
Foto Copy SK awal dan akhir 3
SIUP dan NPWP perusahaan swasta 4
Slip gaji 3 bulan terakhir b. Wiraswasta
1 SIUP, TDP, NPWP
2 Laporan keuangan 3 bulan terakhir
3. Data rumah Ruko yang akan dibeli
a. Foto Copy sertifikat HGB SHM b. Foto Copy IMB
c. Foto Copy PBB terakhir
4. Dana sebelum akad
a. Biaya proses b. Asuransi jiwa dan kebakaran
c. Tabungan wajib mengendap sampai dengan pembiayaan lunas
B. Penilaian Jaminan Internal yang terdapat di BTN Syariah
BTN  Syariah  menerima  jaminan  kebendaan  lebih  banyak  diterima daripada  jaminan  perorangan  karena  akan  lebih  mudah  dieksekusi  dalam
pemenuhan kewajiban apabila shahibul maal wanprestasi.
Penilai  jaminan  internal  bank  akan  menilai  jaminan  yang diterima pembiayaannya  oleh  BTN  Syariah.  Pembiayaan  yang  akan  diberikan  BTN
Syariah tentunya tidak lebih tinggi daripada agunan yang diberikan oleh shahibul maal sehingga tidak  terjadi over  credit.
Penilai  jaminan  bank  terkadang  memakai  data  hasil  penilaian  yang  telah dilakukan oleh penilai jaminan eksternal appraisal.
50
Hasil penilaian yang sudah dinilai  oleh  pihak appraisal biasanya  dapat  dipakai  lagi  jika,  posisi  atau  lokasi
jaminan masih dalam satu lingkungan atau perumahan yang sama. Hasil penilaian tersebut  juga  harus  enam  bulan  sekali  di update untuk  melihat  nilai  harga  tanah
dan harga bangunan dilokasi tersebut naik atau tidak. Jika terjadi kenaikan dalam enam bulan harus dilakukan penilaian lagi oleh pihak appraisal.
Menurut  Taufik Anwar bagian financing  admin di  BTN  Syariah  prosedur untuk peminjaman atau pembiayaan murabahah harus dilakukan tahapan-tahapan
berikut ini:
51
1. Nasabah  ke BTN Syariah mengajukan pembiayaan untuk KPR Bank  memberikan  informasi  mengenai  pembiayaan  yang  ada  di BTN
Syariah  dan  memberikan  brosur  untuk  perlengkapan  persyaratan  yang harus dilengkapi oleh nasabah. Setelah nasabah memberikan kelengkapan
persyaratan  serta  membayar  administrasi  untuk  melakukan  pembiayaan, nasabah tinggal menunggu konfirmasi dari BTN Syariah selama 23 hari.
50
Wawancara  Pribadi dengan  Taufik  Anwar.  Financing  admin  BTN  Syariah,  Jakarta.  22 Juli 2016.
51
Wawancara  Pribadi dengan  Taufik  Anwar.  Financing  admin  BTN  Syariah,  Jakarta.  22 Juli 2016.