Sistem informasi akuntasi pengendalian anggaran :studi kasus, Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Tangerang

(1)

(2)

SISTEM INFORM (Studi Kasus: Bank

PRO FA UNIVERSITA

RMASI AKUNTANSI PENGENDALIAN A ank Tabungan Negara (BTN) Syariah Caban

Oleh : YAYU SUDASIH

106093003163

ROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI ITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATU

JAKARTA 2011 M/1432 H

ANGGARAN ang Tangerang)


(3)

ii

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGENDALIAN ANGGARAN (Studi Kasus: Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Tangerang)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : YAYU SUDASIH

106093003163

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011 M/1432 H


(4)

(5)

(6)

v ABSTRAKSI

Yayu Sudasih – 106093003163, “Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Anggaran (Studi Kasus: Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Tangerang)”. (Dibawah bimbingan NUR AENI HIDAYAH dan NIA KUMALADEWI).

Setiap perusahaan memiliki anggaran untuk mendukung kegiatan operasionalnya dan untuk mencapai tujuan perusahaan. Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Tangerang adalah salah satu lembaga keuangan yang selalu mengontrol pemakaian anggaran yang mendukung kegiatan operasionalnya, karena besar kecilnya pemakaian anggaran sangat menentukan kemajuan BTN Syariah Cabang Tangerang. Pada saat ini BTN Syariah Cabang Tangerang melakukan proses pengendalian anggaran secara semi komputerisasi dengan menggunakan aplikasi spreadsheet, mulai dari pencatatan anggaran sampai pada pelaporan realisasi anggarannya. Sistem yang berjalan pada saat ini belum menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan BTN Syariah Cabang Tangerang dan beresiko menimbulkan kendala, terutama dalam proses pencatatan nomor Chart Of Account (COA) yang masih dilakukan secara manual, hal tersebut dapat menyulitkan dalam mendeteksi sumber masalah apabila terjadi over budget. Oleh sebab itu, dibuatlah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pengendalian Anggaran berbasis PHP MySQL dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD), yang dapat mengatasi kendala tersebut, memberikan kemudahan dalam proses pencarian data dan memberikan laporan yang sesuai dengan kebutuhan yang disertai dengan laporan dalam bentuk grafik yang dapat memberikan informasi mengenai laporan realisasi anggaran perbulan dalam kurun waktu satu tahun.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Anggaran, Object Oriented Analysis and Design (OOAD), BTN Syariah Cabang Tangerang.

V Bab + xxvi Halaman + 207 Halaman + 35 Tabel + 89 Gambar + 6 Simbol + 6 Lampiran.


(7)

vi

HALAMAN PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2011

Yayu Sudasih 106093003163


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb,

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Amin.

Atas kehendak Allah SWT sajalah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Anggaran (Studi Kasus: Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Tangerang)” yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi dan selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia meluangkan waktu, memberikan motivasi dan dengan sabar memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Zainul Arham, MSI, selaku Sekretaris Prodi Sistem Informasi.

4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang juga selalu bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar serta sangat teliti dalam


(9)

viii

memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dan tersusun dengan baik.

5. Bapak Mohammad Faiz selaku Kepala Cabang BTN Syariah Cabang Tangerang, Bapak Nurdin Pasya, Bapak Rizky Syanarra, Bapak Zaki Alfatiri, Bapak Rama Kertanegara, Bapak Rahmansyah, Bapak Praditya, Ibu Arista dan seluruh pihak BTN Syariah Cabang Tangerang yang telah membantu, membimbing dan memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

6. Kedua Orang Tuaku tercinta yang selalu ada disampingku dan selalu memberikan doa, dukungan, perhatian serta kasih sayangnya sehingga penulis tidak pernah kekurangan semangat sedikitpun dalam menyelesaikan skripsi ini. Kakak-kakakku, kakak iparku dan saudara-saudaraku yang juga selalu ada dan siap membantu baik dalam doa, dukungan serta semangat.

7. Sobatku Irwan Yulistiawan yang selalu sabar membantu, memberikan pemahaman, motivasi dan bersedia berbagi ilmu yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.

8. dr. Rani Basrul yang selalu mendoakan dan selalu berusaha membantu memulihkan kondisi penulis.

9. Teman-teman SI, SID dan SIBIS A angkatan 2006. Roofina, Non, Tia, Sya, Suke dan Pom2 yang selalu memberikan dukungan, bantuan, semangat serta motivasi. Rini teman seperjuangan yang selalu menemani dan selalu memberikan tumpangan nginap, Tri Rizki Amalia dan Siti Mariam yang tidak pernah bosan untuk selalu memberi dukungan dan informasi kepada penulis.


(10)

ix

10. Teman-teman dirumah mira, yuli, lan2, dll yang juga tidak pernah bosan mendoakan dan mendukung penulis.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik akan sangat membangun untuk proses perbaikan selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya.

Wassalamualaikum wr wb.

Jakarta, Juni 2011

Yayu Sudasih 106093003163


(11)

x DAFTAR ISI

Judul ... i

Halaman Judul ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Lembar Pengesahan Ujian ... iv

Abstraksi ... v

Halaman Pernyataan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xvii

Daftar Gambar ... xix

Daftar Simbol ... xxv

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Metodologi Penelitian ... 6


(12)

xi

LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9

2.1.3 Unsur Sistem... 11

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Pengertian Informasi ... 13

2.2.2 Kualitas Informasi ... 14

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 14

2.3.2 Piramida Informasi ... 15

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi ... 15

2.3.4 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.3.5 Kerangka Kerja Sistem Informasi ... 18

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.4.1 Definisi Akuntansi ... 19

2.4.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.4.3 Subsistem Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ... 20

2.4.3.1 Sistem Pemrosesan Transaksi ... 20

2.4.3.2 Sistem Buku Besar/Pelaporan Keuangan ... 21

2.4.3.3 Sistem Pelaporan Manajemen ... 22


(13)

xii

2.6 Konsep Dasar Anggaran ... 23

2.6.1 Pengertian Anggaran ... 23

2.6.2 Manfaat Anggaran ... 24

2.6.2.1 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan ... 25

2.6.2.2 Anggaran Sebagai Alat Pengendalian ... 26

2.6.3 Penyiapan Laporan Anggaran ... 27

2.7 Kontrol Biaya ... 29

2.7.1 Teknik Untuk Mengontrol Biaya Kegiatan Administrasi Perkantoran ... 29

2.8 Metodologi Penelitian ... 31

2.8.1 Metode Pengumpulan Data ... 31

2.8.2 Metode Pengembangan Sistem ... 34

2.9 Pengertian Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) ... 35

2.9.1 Keuntungan OOAD ... 35

2.9.2 Prinsip Umum OOAD ... 35

2.9.3 Object, Attribute, Method dan Encapsulation ... 36

2.9.4 Aktivitas Utama OOAD ... 37

2.9.4.1 Problem Domain Analysis ... 37

2.9.4.2 Application Domain Analysis ... 39

2.9.4.3 Architectural Design... 42

2.9.4.4 Component Design ... 44

2.9.4.5 Programming ... 46


(14)

xiii

2.10 Unified Modelling Language (UML) ... 47

2.10.1 Use Case Diagram... 49

2.10.2 Class Diagram ... 51

2.10.3 Activity Diagram... 51

2.10.4 Sequence Diagram ... 51

2.10.5 Collaboration Diagram ... 52

2.10.6 Statechart Diagram ... 52

2.10.7 Component Diagram ... 52

2.10.8 Deployment Diagram ... 53

2.11 Database dan DBMS ... 53

2.11.1 Database ... 53

2.11.2 Database Management System (DBMS) ... 55

2.11.3 Elemen Database ... 56

2.12 Pengujian Black-Box ... 59

2.13 XAMPP ... 59

2.14 MySQL ... 60

2.15 PHP ... 60

2.16 Konsep Dasar HTML ... 62

2.16.1 Pengertian HTML ... 62

2.16.2 Penamaan Dokumen ... 63

2.16.3 Definisi Elemen ... 63

2.16.4 Definisi Tag ... 63


(15)

xiv

2.17. Literatur Sejenis ... 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 67

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 67

3.1.1 Studi Literatur ... 67

3.1.2 Observasi ... 67

3.1.3 Wawancara ... 68

3.2 Metode Pengambangan Sistem ... 68

3.2.1 Problem Domain Analysis ... 68

3.2.2 Application Domain Analysis ... 68

3.2.3 Architecture Design ... 69

3.2.4 Component Design ... 69

3.2.5 Programming ... 69

3.2.6 Quality Assurance ... 69

3.3 Kerangka Berfikir... 70

BAB IV PEMBAHASAN ... 71

4.1 Problem Domain Analysis ... 71

4.1.1 Profil BTN Syariah ... 71

4.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 78

4.1.2.1 Rich Picture Sistem yang Berjalan ... 81

4.1.3 Analisis Sistem Yang Diusulkan ... 83

4.1.3.1 Rich Picture Sistem yang Diusulkan... 84


(16)

xv

4.1.3.3 Pemodelan Kelas ... 88

4.1.3.4 Class Diagram ... 90

4.1.3.5 Struktur Database ... 92

4.1.3.6 Matriks CRUD ... 96

4.1.3.7 Statechart Diagram Sistem yang Diusulkan ... 97

4.2 Application Domain Analysis ... 114

4.2.1 Use Case Diagram ... 114

4.2.1.1 Identifikasi Aktor ... 114

4.2.1.2 Identifikasi Use Case ... 114

4.2.1.3 Use Case Model Diagram ... 118

4.2.1.4 Narasi Use Case ... 119

4.2.2 Sequence Diagram ... 138

4.2.3 Function List ... 160

4.2.4 Window Diagram ... 162

4.3 Architecture Design ... 186

4.3.1 Desain Kriteria ... 187

4.3.2 Deployment Diagram ... 189

4.4 Component Design ... 190

4.4.1 Component Diagram ... 190

4.5 Quality Assurance ... 191

4.5.1 Spesifikasi Hardware ... 192

4.5.2 Spesifikasi Software ... 191


(17)

xvi

4.5.4 Testing Sistem ... 194

4.5.4.1 Pengujian Level GBA ... 194

4.5.4.2 Pengujian Level Kepala Seksi Operator ... 199

BAB V PENUTUP ... 203

5.1 Kesimpulan ... 203

5.2 Saran ... 204

Daftar Pustaka ... 205 Lampiran


(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Classical Criteria For Software Quality ... 42

Tabel 2.2 Client Server Architecture ... 43

Tabel 2.3 Tipe Diagram UML ... 47

Tabel 2.4 Tabel Perbandingan Literatur Sejenis ... 65

Tabel 4.1 Kandidat Class Entity Pada SIA Pengendalian Anggaran ... 88

Tabel 4.2 Spesifikasi Database User ... 92

Tabel 4.3 Spesifikasi Database Modul ... 92

Tabel 4.4 Spesifikasi Database Chart Of Account (COA) ... 93

Tabel 4.5 Spesifikasi Database Kategori COA ... 93

Tabel 4.6 Spesifikasi Database Anggaran ... 94

Tabel 4.7 Spesifikasi Database Surat Perintah Membayar (SPM) ... 94

Tabel 4.8 Spesifikasi Database Realisasi Anggaran ... 95

Tabel 4.9 Spesifikasi Database Matrik CRUD ... 96

Tabel 4.10 Identifikasi Aktor ... 114

Tabel 4.11 Identifikasi Use Case ... 114

Tabel 4.12 Narasi Use Case Login ... 119

Tabel 4.13 Narasi Use Case Manajemen User ... 120

Tabel 4.14 Narasi Use Case Manajemen Modul ... 121

Tabel 4.15 Narasi Use Case Manajemen Pembayaran ... 123

Tabel 4.16 Narasi Use Case Manajemen Kategori COA ... 125


(19)

xviii

Tabel 4.18 Narasi Use Case Manajemen Anggaran ... 129

Tabel 4.19 Narasi Use Case Manajemen Realisasi Anggaran ... 130

Tabel 4.20 Narasi Use Case Lihat Data SPM ... 132

Tabel 4.21 Narasi Use Case Validasi SPM ... 133

Tabel 4.22 Narasi Use Case Lihat Data Pembayaran ... 134

Tabel 4.23 Narasi Use Case Lihat Data Anggaran ... 134

Tabel 4.24 Narasi Use Case Lihat Laporan Realisasi ... 135

Tabel 4.25 Narasi Use Case Lihat Grafik ... 136

Tabel 4.26 Narasi Use Case Cari Data... 137

Tabel 4.27 Narasi Use CaseLogout ... 137

Tabel 4.28 Function List Pada SIA Pengendalian Anggaran ... 160

Tabel 4.29 Kriteria Sistem yang Diusulkan ... 187

Tabel 4.30 Pengujian Level GBA ... 194


(20)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fungsi Sistem Informasi Dalam Organisasi ... 12

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Sistem Informasi ... 18

Gambar 2.3 Activities In Problem Domain Analysis ... 39

Gambar 2.4 Klasifikasi Diagram UML ... 48

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ... 70

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BTN Syariah Cabang Tangerang ... 73

Gambar 4.2 Rich Picture Sistem yang Sedang Berjalan ... 81

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem yang Diusulkan ... 84

Gambar 4.4 Class Diagram SIA Pengendalian Anggaran ... 90

Gambar 4.5 Statechart Diagram Masuk Halaman SIA Pengendalian Anggaran ... 97

Gambar 4.6 Statechart Diagram Manajemen User ... 98

Gambar 4.7 Statechart Diagram Manajemen Modul ... 100

Gambar 4.8 Statechart Diagram Manajemen Pembayaran ... 101

Gambar 4.9 Statechart Diagram Manajemen Kategori COA ... 102

Gambar 4.10 Statechart Diagram Manajemen COA ... 103

Gambar 4.11 Statechart Diagram Manajemen Anggaran ... 104

Gambar 4.12 Statechart Diagram Manajemen Realisasi Anggaran ... 105

Gambar 4.13 Statechart Diagram Manajemen User (Level Kepala Seksi Operator) ... 107


(21)

xx

Gambar 4.15 Statechart Diagram Lihat SPM yang Telah Diproses ... 109

Gambar 4.16 Statechart Diagram Lihat Anggaran ... 110

Gambar 4.17 Statechart Diagram Lihat Laporan Realisasi Anggaran ... 111

Gambar 4.18 Statechart Diagram Lihat Grafik Realisasi Anggaran ... 112

Gambar 4.19 Statechart Diagram Cari Data... 113

Gambar 4.20 Use Case Model Diagram ... 118

Gambar 4.21 Sequence Diagram Use Case Login ... 138

Gambar 4.22 Sequence Diagram Use Case Manajemen Modul... 139

Gambar 4.23 Sequence Diagram Use Case Manajemen User ... 141

Gambar 4.24 Sequence Diagram Use Case Manajemen Pembayaran ... 142

Gambar 4.25 Sequence Diagram Use Case Manajemen Kategori COA ... 144

Gambar 4.26 Sequence Diagram Use Case Manajemen COA ... 146

Gambar 4.27 Sequence Diagram Use Case Manajemen Anggaran ... 148

Gambar 4.28 Sequence Diagram Use Case Manajemen Realisasi Anggaran .... 150

Gambar 4.29 Sequence Diagram Use Case Validasi SPM ... 152

Gambar 4.30 Sequence Diagram Use Case Lihat Data Pembayaran (Level Kepala Seksi Operator)... 153

Gambar 4.31 Sequence Diagram Use Case Lihat Data Pembayaran (Level GBA) ... 153

Gambar 4.32 Sequence Diagram Use Case Lihat Data Anggaran ... 154

Gambar 4.33 Sequence Diagram Use Case Lihat Laporan Realisasi ... 155

Gambar 4.34 Sequence Diagram Use Case Lihat Grafik (Level Kepala Seksi Operator) ... 155


(22)

xxi

Gambar 4.35 Sequence Diagram Use Case Lihat Grafik (Level GBA) ... 156 Gambar 4.36 Sequence Diagram Use Case Cari Data ... 157 Gambar 4.37 Sequence Diagram Use Case Logout ... 159 Gambar 4.38 Window Diagram Halaman Login Level GBA ... 162 Gambar 4.39 Window Diagram Halaman Home Level GBA ... 163 Gambar 4.40 Window Diagram Halaman Home Manajemen User ... 163 Gambar 4.41 Window Diagram Halaman Tambah User ... 164 Gambar 4.42 Window Diagram Halaman Edit User ... 164 Gambar 4.43 Window Diagram Halaman Manajemen Modul ... 165 Gambar 4.44 Window Diagram Halaman Tambah Modul ... 165 Gambar 4.45 Window Diagram Halaman Edit Modul ... 166 Gambar 4.46 Window Diagram Halaman Manajemen COA... 166 Gambar 4.47 Window Diagram Halaman Tambah COA ... 167 Gambar 4.48 Window Diagram Halaman Edit COA ... 167 Gambar 4.49 Window Diagram Halaman Manajemen Kategori COA... 168 Gambar 4.50 Window Diagram Halaman Tambah Kategori COA ... 168 Gambar 4.51 Window Diagram Halaman Edit Kategori COA ... 169 Gambar 4.52 Window Diagram Halaman Manajemen Anggaran ... 169 Gambar 4.53 Window Diagram Halaman Tambah Anggaran ... 170 Gambar 4.54 Window Diagram Halaman Edit Anggaran ... 170 Gambar 4.55 Window Diagram Halaman SPM/Pembayaran ... 171 Gambar 4.56 Window Diagram Halaman Tambah Pembayaran ... 172 Gambar 4.57 Window Diagram Halaman Edit Pembayaran ... 172


(23)

xxii

Gambar 4.58 Window Diagram Halaman Detail Pembayaran yang Sedang Diproses ... 173 Gambar 4.59 Window Diagram Halaman Pembayaran yang Telah Diproses .... 173 Gambar 4.60 Window Diagram Halaman Detail Pembayaran yang Telah Diproses ... 174 Gambar 4.61 Window Diagram Halaman Realisasi Anggaran ... 174 Gambar 4.62 Window Diagram Halaman Tambah Realisasi Anggaran... 175 Gambar 4.63 Window Diagram Halaman Edit Realisasi Anggaran ... 175 Gambar 4.64 Window Diagram Halaman Grafik (Level GBA) ... 176 Gambar 4.65 Window Diagram Halaman Cari Data (Level GBA) ... 176 Gambar 4.66 Window Diagram Halaman Cari Data Pembayaran (Level GBA) 177 Gambar 4.67 Window Diagram Halaman Cari Data Anggaran (Level GBA) ... 177 Gambar 4.68 Window Diagram Halaman Cari Data Realisasi Anggaran (Level GBA) ... 178 Gambar 4.69 Window Diagram Halaman Home (Level Kepala Seksi Operator) ... 178 Gambar 4.70 Window Diagram Halaman Manajemen User (Level Kepala Seksi Operator) ... 179 Gambar 4.71 Window Diagram Halaman Edit User (Level Kepala Seksi Operator) ... 179 Gambar 4.72 Window Diagram Halaman Anggaran (Level Kepala Seksi Operator) ... 180


(24)

xxiii

Gambar 4.73 Window Diagram Halaman Pembayaran yang Sedang Diproses (Level Kepala Seksi Operator) ... 180 Gambar 4.74 Window Diagram Halaman Detail Pembayaran yang Sedang Diproses (Level Kepala Seksi Operator)... 181 Gambar 4.75 Window Diagram Halaman Pembayaran yang Telah Diproses (Level Kepala Seksi Operator) ... 182 Gambar 4.76 Window Diagram Halaman Detail Pembayaran yang Telah Diproses (Level Kepala Seksi Operator) ... 182 Gambar 4.77 Window Diagram Halaman Realisasi Anggaran (Level Kepala Seksi Operator) ... 183 Gambar 4.78 Window Diagram Halaman Grafik (Level Kepala Seksi Operator) ... 183 Gambar 4.79 Window Diagram Halaman Cari Data (Level Kepala Seksi Operator) ... 184 Gambar 4.80 Window Diagram Halaman Cari Data Pembayaran (Level Kepala Seksi Operator)... 184 Gambar 4.81 Window Diagram Halaman Cari Data Anggaran (Level Kepala Seksi Operator)... 185 Gambar 4.82 Window Diagram Halaman Cari Data Realisasi Anggaran (Level Kepala Seksi Operator) ... 186 Gambar 4.83 Deployment Diagram Pada Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Anggaran ... 189


(25)

xxiv

Gambar 4.84 Component Diagram Halaman Pada Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Anggaran ... 190


(26)

xxv

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

NO SIMBOL Keterangan

1. Aktor

2. Use Case

3. Association

(Sumber: Munawar, 2005)

Simbol Class Diagram

NO SIMBOL Keterangan

1.

2. Association

3. Composite (sebuah tipe

agregasi yang kuat dimana bagian dari objek tergantung pada keseluruhan objek) (Sumber: Munawar, 2005)

Class +Attribute1 +Operation1()


(27)

xxvi

Simbol Statechart Diagram

NO SIMBOL Keterangan

1. Titik awal

2. State transition diagram

3. Titik akhir

4. Transition

(Sumber: Munawar, 2005)

Simbol Deployment Diagram

NO SIMBOL Keterangan

1. Node

2. Association

(Sumber: Munawar, 2005) State1


(28)

xxvii

Simbol Component Diagram

NO SIMBOL Keterangan

1. Component

2. Association

(Sumber: Munawar, 2005)

Simbol Sequence Diagram

NO SIMBOL Keterangan

1. Participant pada sebuah

sequence diagram

2. Simple

3. Message return

4. Activation

5. Self stimulus

(Sumber: Munawar, 2005)


(29)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki anggaran untuk mendukung kegiatan operasionalnya dan untuk mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan salah satu alat yang penting bagi manajemen untuk menyusun perencanaan, koordinasi serta pengendalian seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan. Anggaran dapat memperjelas lines of responsibility dan lines of authority (garis-garis wewenang dan garis-garis tanggung jawab) dari setiap unit organisasi (Muljono, 2002). Anggaran merupakan representasi dari perencanaan masa depan organisasi atau perusahaan yang disusun dalam bentuk laporan formal secara kuantitatif (Sukoco, 2007). Tidak hanya perusahaan, lembaga keuangan juga memiliki anggaran untuk mendukung kegiatan operasionalnya dan untuk mencapai tujuan, salah satunya adalah Bank BTN Syariah Cabang Tangerang yang berlokasi di Ruko Golden Madrid Blok D No.7, Sektor XIV BSD City Tangerang. Pentingnya peranan anggaran tersebut mendorong Bank BTN Syariah Cabang Tangerang untuk melakukan pengelolaan atau pengendalian anggaran, agar anggaran yang ada selalu dapat terkontrol dengan baik. Kegiatan pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kulitas yang buruk mungkin terjadi), kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian. (Hansen dan Mowen, 2009).


(30)

2

Pengendalian anggaran yang sedang berjalan di BTN Syariah Cabang Tangerang saat ini belum efektif dan seringkali menimbulkan kendala bagi Bank BTN Syariah Cabang Tangerang diantaranya, pencatatannya masih semi terkomputerisasi dengan memanfaatkan Microsoft Excel, belum memiliki keamanan sistem yang baik sehingga beresiko terjadinya manipulasi data oleh pihak yang tidak di inginkan, laporan yang dihasilkan belum sesuai dengan kebutuhan, sulitnya melakukan proses pencarian data realisasi anggaran perperiode tertentu, pencatatan nomor Chart Of Account (COA) masih dilakukan secara manual dengan tulis tangan yang dilakukan oleh bagian accounting, sehingga dapat mengakibatkan human error yang tentunya dapat menyulitkan dalam proses pengidentifikasian masalah apabila terjadi angka variance atau perbedaan angka realisasi anggaran yang lebih besar dari biaya yang dianggarkan, selain itu pada sistem yang berjalan tidak memiliki laporan berupa grafik yang dapat membandingkan tingkat realisasi anggaran dari tahun ke tahun.

Oleh sebab itu Bank BTN Syariah Cabang Tangerang memerlukan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang dapat mengontrol anggaran dengan lebih baik. Untuk dapat merancang dan membangun sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran, diperlukan adanya analisis dan perancangan. Perancangan tersebut meliputi perancangan database yang baik dan benar guna membangun sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang user friendly, memiliki keamanan sistem yang baik, menghasilkan laporan sesuai kebutuhan, memudahkan proses pencarian data realisasi anggaran perperiode tertentu, memudahkan proses pencatatan nomor COA agar dapat dilakukan secara


(31)

3

terkomputerisasi dan memiliki laporan dalam bentuk grafik yang dapat memperlihatkan tingkat perbandingan realisasi anggaran perbulan dalam kurun waktu satu tahun.

Penelitian di bidang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran sudah banyak dikaji peneliti baik dalam maupun luar negeri di antaranya: Mutia (2009) Optimalisasi Pengendalian Anggaran sebagai Dasar Pengambilan Keputusan; Adharawati (2010) Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai Alat Pengendalian Biaya; Purba (2009) Pengembangan Aplikasi Pengendalian Anggaran; Ekananta (2006) Teknologi Informasi Dalam Sistem Perencanaan Keuangan Perusahaan; Chen dan Zhou (2007) Timing Budgeting Under Arbitrary Process Variations.

Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini bisa diambil judul “Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Anggaran (Studi Kasus: Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Tangerang)”.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana menganalisa dan merancang sistem informasi akuntansi

pengendalian anggaran yang benar?

2. Bagaimana merancang database yang baik yang sesuai dengan teori?

3. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang user friendly?


(32)

4

4. Bagaimana cara merancang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang memiliki keamanan sistem yang baik dan benar?

5. Bagaimana menganalisa dan merancang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang dapat menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang?

6. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang memiliki kemudahan dalam proses pencarian data anggaran sesuai dengan periode tanggal yang dicari?

7. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang mendukung proses pencatatan nomor COA secara terkomputerisasi? 8. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran

yang dapat memberikan laporan berupa grafik untuk membandingkan tingkat realisasi anggaran perbulan dalam kurun waktu satu tahun?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah di atas maka dalam penelitian ini dibatasi pada masalah analisis, perancangan dan perancangan database sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran.


(33)

5

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan: Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Anggaran. Tujuan utama ini ditopang oleh 8 tujuan turunan, 8 turunan ini adalah untuk menghasilkan:

1. Analisis kelemahan dan kebutuhan sistem untuk memperbaiki kelemahan sistem pengendalian anggaran yang sedang berjalan.

2. Perancangan database yang sesuai dengan kebutuhan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran.

3. Perancangan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang user friendly.

4. Perancangan keamanan sistem yang baik dan benar dengan menggunakan username dan password sesuai dengan hak akses.

5. Perancangan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang dapat menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.

6. Perancangan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang memiliki kemudahan proses pencarian data pembayaran, anggaran dan realisasi anggaran sesuai dengan periode tanggal yang dicari.

7. Perancangan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang mendukung proses pencatatan nomor COA secara terkomputerisasi.

8. Perancangan sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran yang dilengkapi laporan berupa grafik untuk memberikan informasi mengenai realisasi anggaran perbulan dalam kurun waktu satu tahun.


(34)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan ada 3 jenis, ke tiga jenis manfaat tersebut adalah:

1. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya di bidang sistem informasi akuntansi, khususnya di bidang sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran.

2. Memberikan gambaran menyeluruh mengenai sistem informasi akuntansi pengendalian anggaran.

3. Memberikan gambaran yang benar mengenai proses atau tahapan pembuatan identifikasi kebutuhan penggunaan sistem informasi.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ini dibagi menjadi dua jenis metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Di dalam metode pengumpulan data terdapat tiga jenis metode:

1. Studi Pustaka

Pada metode ini penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara mencari dan membaca buku-buku referensi, hasil penelitian sejenis dengan penelitian yang penulis kerjakan dan situs-situs internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini (Gulo, 2002).


(35)

7

2. Observasi

Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008).

3. Wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).

Sedangkan metodologi pengembangan sistem informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan menggunakan Object Oriented Analysis and Design (OOAD). Yang memiliki tahapan-tahapan berikut (Mathiassen, 2000):

1. Problem Domain Analysis 2. Application Domain Analysis 3. Architecture Design

4. Component Design 5. Programming. 6. Quality Assurance


(36)

8

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini disusun atas 5 ( lima ) bab, tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang hendak dicapai, manfaat yang diharapkan dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini secara sistematik.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan sumber landasan teori tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi penelitian yang dilakukan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari analisa, perancangan dan implementasi sesuai dengan metodologi yang dilakukan pada sistem yang dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan akhir penulisan penulisan skripsi, di mana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saran.


(37)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (O’Brien, 2005).

Sistem semacam ini memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi:

1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses.

2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output.

3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhir.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan elemen-elemen yang berhubungan yang menghasilkan sesuatu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut (Mcleod dan Schell, 2001):


(38)

10

Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, namun sebaiknya cukup fleksibel agar lebih mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering berubah.

2. Mudah diadaptasikan

Sistem yang baik juga harus cepat dan mudah diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama maupun mengganggu fungsi utamanya.

3. Sistematis

Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas pekerjaan yang telah ada.

4. Fungsional

Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang telah ditentukan.

5. Sederhana

Sebuah sistem seharusnya lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan.

6. Pemanfaatan sumber daya yang optimal

Sistem yang dirancang dengan baik akan menjadikan penggunaan sumber daya yang dimiliki organisasi dapat dioptimalkan pemanfaatannya.


(39)

11

2.1.3 Unsur Sistem

Secara umum sebuah sistem yang ideal memiliki unsur sebagai berikut (Laudon dan Laudon, 2004; Odgers, 2005):

1. Input. Aliran sistem dimulai oleh input dari beberapa jenis sumber daya. Di dalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data, informasi, dan material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar organisasi. Tentunya kelancaran aliran input ini akan ditunjang oleh keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta peralatan kantor yang memadai guna menjalankan metode dan prosedur dalam sistem. Dalam beberapa instansi, output dari suatu sistem menjadi input untuk sistem lain.

2. Processing. Perubahan dari input menjadi output yang diinginkan dilakukan

pada saat pemrosesan yang melibatkan metode dan prosedur dalam sistem. Biasanya, aktivitas ini akan secara otomatis mengklasifikasikan, mengonversikan, menganalisis, serta memperoleh kembali data atau informasi yang dibutuhkan.

3. Output. Setelah melalui pemrosesan, input akan menjadi output, berupa

informasi pada sebuah kertas atau dokumen yang tersimpan secara elektronik. Output ini akan didistribusikan kepada bagian atau pegawai yang membutuhkan. Untuk itu, kualitas output mempunyai dampak yang signifikan terhadap kinerja bagian yang berkaitan, karena bisa jadi output pada suatu subsistem (departemen atau bagian) tertentu merupakan input dari sistem (departemen atau bagian) yang lain.


(40)

12

4. Feedback. Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah sistem,

karena hal itu akan membantu organisasi untuk mengevaluasikan dan memperbaiki sistem yang ada sekarang menjadi lebih baik lagi. Sebagai contoh, jika unit biaya melebihi standar yang ditentukan, maka pengandalian masing-masing proses perlu ditingkatkan. Umpan balik akan membuat sistem dapat mengevaluasi efektifitas output yang dihasilkan agar lebih bernilai tambah bagi organisasi. Tentunya kuantitas dan kualitas umpan balik yang dibutuhkan berbeda dari satu sistem (departemen atau bagian) ke sistem yang lain. Semakin vital keberadaan sistem tersebut bagi organisasi, semakin penting pula umpan balik tersebut diperlukan.

5. Pengawasan. Seperti halnya elemen sistem yang lain pengawasan juga

memiliki dimensi internal dan eksternal. Dimensi internal tersebut adalah kebijakan perusahaan dan prosedur sistem yang harus ditaati. Dimensi eksternal melibatkan negara, peraturan pemerintah, dan regulasi yang berdampak pada kebijakan sistem begitu juga etika dan pertimbangan moral.

Gambar 2.1 Fungsi Sistem dalam Organisasi (Sumber: Sukoco, 2007)


(41)

13

Disimpulkan bahwa keberadaan tiap unsur sistem tersebut sangat penting, karena masing-masing memainkan peranan yang penting dalam menjalankan sistem. Dan yang utama adalah bahwa output dari sebuah sistem tertentu mempunyai hubungan yang erat dengan sistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya banyak data yang menjelaskan kegiatan tersebut. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu (O’Brien, 2005). Dari pengertian diatas bahwa informasi merupakan data yang dapat dimengerti oleh pengguna dan memiliki arti.

Informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Jadi, segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat kita kelompokkan sebagai informasi (Nugroho, 2008).

Karekteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi (State) belum mengetahui. Informasi yang benar dan baru dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi informasi sebelumnya. Informasi juga dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan dan keputusan.


(42)

14

Pengolahan informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual dan pengolah informasi ini dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer atau kombinasinya.

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal yaitu (Kadir, 2003):

1. Informasi harus tepat, akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan jelas mencerminkan maksudnya, informasi dikatakan akurat jika seluruh kebutuhan informasi terpenuhi dan tepat tersampaikan pada user akhir (end user).

2. Informasi harus tepat waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

3. Informasi harus relevan

Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi tiap-tiap informasi bagi orang yang satu dengan orang yang lainnya itu berbeda. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang konkrit dan mampu dilaksanakan dan dibuktikan oleh siapa saja.


(43)

15

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan sistem informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005).

Dari pengertian diatas sistem informasi merupakan gabungan dari beberapa elemen-elemen yang digunakan untuk memberikan informasi yang berarti.

2.3.2 Piramida Sistem Informasi

Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi, yaitu :

1. Mendukung proses dan operasi bisnis

2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan managernya 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi

Ada tiga manfaat sistem informasi (Ladjamudin, 2005):

1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengelola transaksi-transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengelola nasabah dan membuat berbagai rekening Koran dan transaksi yang terjadi.


(44)

16

3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

2.3.4 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir, 2003):

1. Perangkat keras (hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak (software)

Peranti lunak atau program merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.


(45)

17

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Pada prakteknya tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan komponen-komponen tersebut.


(46)

18

2.3.5 Kerangka Kerja Sistem Informasi

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Sistem Informasi (Sumber: Hall, 2007)


(47)

19

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi 2.4.1 Definisi Akuntansi

Akuntansi (accounting) merupakan proses identifikasi, pencatatan, dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas. Secara umum terdapat tiga aktivitas dalam akuntansi, yaitu sebagai berikut (Wibowo dkk, 2002):

1. Aktivitas identifikasi (identifying). Dalam aktivitas ini akan dilakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi dalam suatu entitas. Dari proses ini akan dapat diklasifikasikan apakah suatu transaksi merupakan transaksi ekonomi/keuangan atau nonekonomi.

2. Aktivitas pencatatan (recording). Dalam aktivitas ini semua transaksi ekonomi telah diidentifikasi pada tahap pertama akan dicatat secara kronologis dan sistematis dengan ukuran nilai moneter tertentu.

3. Aktivitas komunikasi (communicating). Dalam aktivitas ini akan dilakukan pelaporan dan pendistribusian terhadap informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan. 2.4.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual/terkomputerisasi (Sutabri, 2004).


(48)

20

2.4.3 Subsistem Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem, yaitu (Hall, 2007):

1. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS)

Yaitu yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan.

2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial reporting system-GL/FRS)

Yaitu yang menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum.

3. Sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS)

Yaitu yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. 2.4.3.1Sistem Pemrosesan Transasksi

Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) penting untuk keseluruhan fungsi dari sistem informasi karena (Hall, 2007):

a. Mengonversikan berbagai kegiatan ekonomi ke dalam transaksi keuangan. b. Mencatat berbagai transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan


(49)

21

c. Mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk personel operasional dalam mendukung operasi hariannya.

Sistem pemrosesan transaksi berhubungan dengan berbagai kegiatan bisnis yang sering terjadi. Dalam satu hari tertentu, perusahaan dapat memproses ribuan transaksi. Agar dapat memprosesnya secara efisien, berbagai transaksi yang hampir sama akan dikelompokkan menjadi satu ke dalam beberapa siklus transaksi. TPS terdiri atas tiga siklus transaksi yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan siklus konversi. Tiap siklus menangkap dan memproses berbagai transaksi keuangan yang berbeda jenisnya.

2.4.3.2Sistem Buku Besar/Pelaporan Keuangan

Sistem buku besar (General LedgerSystem-GLS) dan sistem pelaporan keuangan (Financial Reporting System-FRS) adalah dua subsistem yang erat hubungannya satu sama lain. Akan tetapi, karena interdependensi operasional keduanya, maka keduanya secara umum dipandang sebagai satu sistem terintegrasi-GL/FRS. Banyaknya input ke bagian GL dari sistem tersebut berasal dari berbagai siklus transaksi. Ringkasan mengenai aktivitas siklus transaksi diproses oleh GLS untuk memperbaharui sistem pengendalian buku besar. Kegiatan lainnya yang tidak rutin, seperti transaksi saham, merger, dan penyelesaian tuntutan hukum, yang tidak termasuk dalam siklus pemrosesan formal manapun, juga masuk ke GLS melalui berbagai sumber lain. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan kondisi sumber daya keuangan serta berbagai perubahan atas dasar sumber daya tersebut. FRS mengkomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna eksternal. Jenis


(50)

22

laporan ini disebut sebagai nondiskresioner (nondiscretionary) karena perusahaan memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya. Kebanyakan dari informasi ini terdiri atas berbagai laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak, serta berbagai dokumen hukum lainnya (Hall, 2007).

2.4.3.3Sistem Pelaporan Manajemen

Sistem pelaporan manajemen (management reporting system-MRS) memberikan informasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. Para manajer harus menangani dengan berbagai masalah bisnis harian, demikian juga perencanaan dan pengendalian operasinya. Para manajer membutuhkan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus mereka buat. Laporan yang umum dihasilkan oleh MRS meliputi anggaran, laporan kinerja, analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis), serta berbagai laporan yang menggunakan data biaya saat ini (bukan yang histories). Jenis laporan semacam ini disebut sebagai laporan diskresioner (discretionary) karena perusahaan dapat memilih informasi apa yang akan dilaporkan dan cara menyajikannya (Hall, 2007).

2.5 Chart Of Account (COA)

Chart of account (COA) merupakan suatu daftar kode perkiraan-perkiraan seperti aset, ekuitas, pendapatan dan belanja/beban dalam suatu entitas sektor publik. Sebagai tambahan informasi terhadap kode perkiraan, setiap daftar bagan


(51)

23

akun mendeskripsikan isi dari akun tersebut, termasuk transaksi-transaksi khusus yang berpengaruh terhadap saldonya (Bastian, 2006).

Menurut (Yunarto, 2006), Chart of account adalah kumpulan account number (nomor perkiraan) yang dipakai perusahaan. Account number adalah nomor perkiraan yang digunakan untuk menggolongkan transaksi-transaksi sejenis. Di dalam suatu account number biasanya terdapat informasi tempat terjadinya pendapatan atau biaya (cost center) dan nama perkiraannya. Setiap perusahaan memiliki pola dan format chart of account yang berbeda-beda.

2.6 Konsep Dasar Anggaran 2.6.1 Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan mata uang tertentu dan satuan ukuran lain (Mulyadi, 2001). Hal serupa dikemukakan (Muljono, 2002) bahwa anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit satuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Anggaran adalah rencana detail mengenai perolehan dan penggunaan keuangan maupun sumber daya organisasi lainnya pada periode tertentu yang telah ditentukan. Selain itu, anggaran juga merupakan representasi dari perencanaan masa depan organisasi atau perusahaan yang disusun dalam bentuk laporan formal secara kuantitatif (sukoco, 2007).

Menurut (Usry, 2004), anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen seharusnya terlibat


(52)

24

dalam membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan akan meningkatkan koordinasi pekerja, klarifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana.

2.6.2 Manfaat Anggaran

Kegunaan anggaran adalah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan (Darsono dan Purwanti, 2008)

Anggaran memiliki 5 peranan penting dalam mempengaruhi perilaku individu-individu dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen di antaranya (Usry, 2004):

1. Menetapkan sasaran

2. Memberikan informasi kepada individu-individu mengenai apa yang harus diberikan untuk mencapai sasaran

3. Motivasi kinerja yang di inginkan 4. Evaluasi kinerja

5. Memberikan saran kapan tindakan koreksi sebaiknya diambil.

Ada dua hal yang perlu dicermati berkaitan dengan anggaran, yaitu perencanaan dan pengontrolan biaya. Perencanaan mencakup pengembangan tujuan dan mempersiapkan berbagai anggaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengontrolan mencakup langkah-langkah yang akan diambil pihak manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan melalui kontribusi semua bagian di dalam organisasi.


(53)

25

Kegiatan untuk mempersiapkan anggaran disebut penganggaran, sementara kegiatan untuk mengontrol pelaksanaan anggaran apakah sesuai dengan yang dianggarkan disebut pengontrolan anggaran (Sukoco, 2007).

Beberapa manfaat anggaran dalam proses manajemen suatu organisasi antara lain (Haruman dan Rahayu, 2007):

1. Di bidang perencanaan

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.

b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.

c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan. d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.

e. Membantu menstabilkan kesempata kerja yang tersedia. f. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara efektif dan efisien. 2. Di bidang pengendalian

a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran. b. Membantu mencegah pemborosan.

c. Membantu menetapkan standar baru. 2.6.2.1Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Perencanaan dengan menggunakan anggaran adalah


(54)

26

perencanaan dana yang tersedia seefisien mungkin. “Semua belanja membutuhkan dana dan dana adalah sumber daya yang langka. Oleh karena itu, penyusunan anggaran harus memperhitungkan berbagai kemungkinan belanja dana yang ada dan menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Jadi, salah satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana belanja dan sumber dana yang ada seefisien mungkin (Nafarin, 2007).

2.6.2.2Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Kegiatan pengendalian merupakan dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kulitas yang buruk mungkin terjadi), kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian (Hansen dan Mowen, 2005).

Menurut (Nafarin, 2007), anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian (controlling). Pengendalian berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:

a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)

b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat penyimpangan merugikan.

Menurut (Sukoco, 2007), setelah anggaran disiapkan dan disetujui, pengendalian anggaran menjadi sangat penting. Bila proses persiapan membutuhkan waktu satu tahun fiskal, pengendalian anggaran adalah proses terus-menerus. Laporan anggaran akan digunakan secara berkala sebagai mekanisme untuk mengkoordinasi, menimbang dan mengontrol berbagai kegiatan administrasi di kantor. Detail yang dibutuhkan dalam laporan anggaran tersebut


(55)

27

akan ditentukan oleh tujuan penggunaan laporan. Karena laporan setiap departemen secara berkala digabungkan untuk menghasilkan laporan anggaran yang komprehensif, hanya sedikit detail yang mungkin akan dibandingkan tanpa adanya penggabungan anggaran.

Tujuan dasar penganggaran adalah meningkatkan keuntungan perusahaan dengan meminimalisir pengeluaran. Sebagian besar organisasi akan meraih keuntungan yang meningkat apabila penganggaran yang dilakukan cukup tepat serta teliti dan perbedaan biaya aktual dengan anggaran adalah minimal. Untuk itulah beberapa jenis laporan yang dapat memperbandingkan kedua hal tersebut harus disiapkan oleh Manajer Administrasi sebagai dasar pengendalian anggaran. 2.6.3 Penyiapan Laporan Anggaran

Dalam menyiapkan laporan anggaran, beberapa hal yang perlu diperhatikan manajer adalah (Sukoco, 2007):

1. Situasi tertentu. Karena manajer dan eksekutif mempunyai tanggung jawab yang cukup luas dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu, mereka hanya mempunyai sedikit waktu untuk memperhatikan seluruh kegiatan administrasi yang berjalan lancar dan sesuai rencana. Untuk itulah manajer diharapkan hanya memperhatikan situasi tertentu yang menunjukkan aktivitas administrasi yang tidak sesuai dengan perencanaan maupun anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Ketika menampilkan angka laporan, perbandingan dasar harus disajikan. Menampilkan angka tanpa menyajikan dasar perbandingan yang menjelaskan angka tersebut akan menjadikan perbandingan yang dilakukan


(56)

28

sia-sia. Perbedaan antara biaya aktual dan yang dianggarkan dikenal dengan variance. Variance yang yang cukup besar perlu menjadi perhatian Manajer Administrasi dan diharapkan mereka telah menyiapkan langkah antisipasi yang dapat mengurangi variance itu.

3. Membantu pembaca meringkaskan informasi laporan sebanyak mungkin. Penulisan laporan anggaran akan membantu manajer atau eksekutif yang sibuk dengan meringkaskan informasi yang ditampilkan pada laporan tersebut. Pada umumnya, karena laporan ditampilkan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, maka hanya ringkasan yang dibutuhkan. Namun sebaiknya perlu disiapkan pula laporan yang detail apabila pimpinan memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan administrasi tertentu yang memiliki variance cukup besar dibandingkan anggaran yang telah ditetapkan.

4. Laporan harus mengandung informasi yang dapat memberikan penjelasan. Untuk membantu pembaca, penjelasan tentang laporan yang telah disusun akan sangat berguna. Mungkin penulis mengetahui alasan mengapa pengeluaran tertentu melebihi anggaran yang telah disetujui. Penjelasan mengenai situasi ini sebaiknya dapat dipahami oleh setiap pihak yang membaca laporan tertentu.

5. Laporan harus standar. Membuat laporan yang berformat sama dari waktu ke waktu akan membantu pembaca. Ketika membaca format yang standar, pembaca dapat memahami dengan cepat informasi penting yang mirip dengan laporan sebelumnya. Dengan menstandarkan format laporan akan


(57)

29

memudahkan pembaca membandingkan informasi yang terkandung dalam satu laporan dengan laporan lain.

2.7 Kontrol Biaya

(Sukoco, 2007) menjelaskan bahwa kontrol biaya menyangkut pengeluaran terjadi ketika kegiatan administrasi perkantoran berlangsung. Kontrol biaya diharapkan dapat menekan pengeluaran seminimal mungkin. Biasanya, jumlah waktu yang digunakan manajer administrasi perkantoran akan mempengaruhi aktivitas kontrol biaya. Semakin sering dilakukan aktivitas pengontrolan, semakin dapat diharapkan varians yang terjadi karena pemborosan akan semakin kecil dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Hal penting dalam pengontrolan biaya:

1. Mengembangkan standar biaya pada beberapa kegiatan administrasi perkantoran.

2. Mengembangkan kesadaran akan biaya yang ditimbulkan pada karyawan. 3. Membantu pengembangan prosedur operasi yang efisien.

4. Mengalokasikan biaya kegiatan administrasi perkantoran sesuai dengan fungsi yang dilakukan.

5. Mengetahui kegiatan administrasi perkantoran yang tidak efisien dan mempersiapkan solusi untuk membenahinya.

2.7.1 Teknik Untuk Mengontrol Biaya Kegiatan Administrasi Perkantoran Menurut (Sukoco, 2007), untuk mengontrol biaya administrasi perkantoran, biaya kegiatan administrasi perkantoran aktual dibandingkan dengan


(58)

30

standar biaya yang telah ditetapkan. Jika biaya aktual melebihi perkiraan, manajer harus dapat menentukan alasan dari kondisi tersebut. Selanjutnya, manajer administrasi dapat membuat rencana perbaikan biaya dengan mengembangkan kembali sistem dan prosedur kegiatan administrasi perkantoran hingga mencapai tingkat kinerja yang dibutuhkan.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengontrol biaya kegiatan administrasi perkantoran (Sokoco, 2007):

1. Standar Biaya. Dengan menetapkan standar biaya dari setiap kegiatan administrasi yang dilakukan, proses pengontrolan akan lebih mudah dilakukan oleh manajer.

2. Studi Analisis Biaya. Cara ini digunakan untuk memperbandingkan biaya periode saat ini dengan periode sebelumnya. Jika biaya saat ini lebih besar dari tahun lalu, maka alasan kenaikan harus diteliti. Kerena teknik ini sangat berpengaruh terhadap inflasi dan kenaikan biaya kegiatan administrasi perkantoran, maka diperlukan dasar untuk mengetahui bahwa kenaikan biaya tersebut terjadi semata-mata diakibatkan oleh pengaruh inflasi atau karena fungsi administrasi yang tidak efisien.

3. Mengambil Tindakan Koreksi. Apabila biaya aktual melebihi biaya yang telah dianggarkan, fungsi pengontrolan biaya akan sangat diperlukan untuk mengoreksi hal tersebut hingga supervisor bertanggung jawab untuk mengambil tindakan yang tepat saat diperlukan. Karena banyak karyawan beranggapan bahwa kontrol sebagai hukuman, orang yang bertanggung jawab atas tindakan koreksi harus menjaga keadilan dan kebebasan, karena tidak


(59)

31

semua orang bereaksi sama atas tindakan koreksi. Berikut adalah beberapa alasan biaya aktual melebihi biaya yang diperkirakan:

a. Prosedur kerja tidak efektif.

b. Karyawan tidak dilatih secara baik untuk mengerjakan tugas yang diberikan. c. Peralatan kurang berfungsi dengan baik.

d. Perlengkapan tidak memiliki kualitas yang sesuai dengan situasi. e. Karyawan tidak mempunyai kesadaran akan biaya yang ditimbulkan.

f. Karyawan kurang memiliki motivasi untuk bekerja pada level kinerja yang diharapkan.

2.8 Metodologi Penelitian 2.8.1 Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi atau observation adalah teknik pengumpulan fakta dimana analis sistem turut berpartisipasi atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktivitas untuk mempelajari sistem. Observasi merupakan satu dari sekian banyak teknik pengumpulan data yang efektif untuk mempelajari sebuah sistem (Whitten et al, 2004).

Observasi memiliki keuntungan dan kelemahan, berikut keuntungan dan kelemahan observasi menurut (Whitten et al, 2004).


(60)

32

1. Data yang dikumpulkan berdasarkan observasi dapat sangat reliabel. Kadang-kadang observasi dilakukan untuk memeriksa validitas data yang dapat dilihat langsung dari individu.

2. Analis dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tugas-tugas kompleks kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, analis sistem dapat mengidentifikasi tugas yang hilang atau tidak digambarkan dengan akurat oleh teknik penemuan fakta lain. Analis juga dapat menemukan data yang menjelaskan lingkungan fisik dari suatu tugas.

3. Observasi relatif tidak mahal disbanding teknik penemuan fakta yang lain. Teknik penemuan fakta yang lain biasanya membutuhkan waktu khusus dari pekerja dan mengeluarkan banyak biaya.

4. Observasi memberi peluang kepada analis untuk melakukan pengukuran kerja. Kelemahan Observasi:

Orang biasanya merasa tidak nyaman saat diawasi, mereka mungkin akan berlaku secara berbeda saat diobservasi.

1. Pekerjaan yang diobservasi kemungkinan tidak memasukkan tingkat kesulitan atau volume yang biasanya dialami selama periode waktu tersebut.

2. Beberapa aktivitas sistem dapat terjadi disaat yang tidak wajar, membuat penjadwalan menjadi tidak nyaman bagi analis sistem.

3. Tugas yang sedang diobservasi adalah subyek untuk berbagai tipe interupsi. 4. Beberapa tugas mungkin tidak selalu dilakukan dengan cara seperti yang


(61)

33

b. Wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).

Kebaikan-kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2008): 1. Kerjasama yang baik dari responden dapat dilakukan.

2. Pewawancara dapat melakukan probing (teknik untuk menstimulasi responden menjawab lebih banyak dan lebih relevan) untuk jawaban yang bias.

3. Bantuan visual khusus atau alat penilai lainnya dapat dilakukan. 4. Responden yang tidak mempunyai pengetahuan dapat diidentifikasi. 5. Pewawancara dapat menyaring responden sesuai dengan yang dibutuhkan.

Sebaliknya, kelemahan-kelemahan atau kejelekan-kejelekan dari wawancara adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):

1. Biaya mahal jika responden tidak dapat mudah diakses. 2. Membutuhkan pewawancara yang terlatih.

3. Waktu pengumpulan data lama.

4. Beberapa responden tidak mau berbicara dengan orang yang tidak dikenal di rumahnya.

5. Beberapa area pemukiman sulit untuk dijangkau.

6. Responden dapat diatur atau dilatih oleh pewawancara untuk menjawab sesuai kehendak pewawancara.

c. Studi Pustaka

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Jurnal dalam bidang keilmuan tertentu termasuk dokumen


(62)

34

yang penting merupakan acuan bagi peneliti dalam memahami objek penelitiannya. Bahkan literature-literatur yang relevan dimasukkan pula dalam kategoti dokumen yang mendukung penelitian. Semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan perlu dicatat sebagai sumber informasi (Gulo, 2002).

2.8.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan stockholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak (Whitten et al, 2004). Kebanyakan organisasi memiliki system development process/proses pengembangan sistem resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini dapat bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditentukan: proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum (Whitten et al, 2004):

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Menganalisis dan memahami masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan solusi.

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang “terbaik”. 5. Mendesain solusi yang dipilih.


(63)

35

7. Mengevaluasi hasilnya (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya).

2.9 Pengertian Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah metode untuk menganalisa dan merancang sistem dengan pendekatan berorientasi object menurut (Mathiassen, 2000).

2.9.1 Keuntungan OOAD

Keuntungan dari OOAD menurut (Mathiassen, 2000) adalah :

1. Menurut konsep umum dapat digunakan untuk memodelkan hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural language). Noun menjadi object atau class, verb menjadi behavior dan Adjective menjadi attributes.

2. Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem 3. Mengurangi biaya maintainance

4. Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah

5. Membuat perubahan menjadi lokal tidak berpengaruh pada modul yang lain. 2.9.2 Prinsip Umum OOAD

Terdapat empat prinsip umum OOAD, yaitu (Mathiassen, 2000): 1. Model the context

Sistem yang bermanfaat sesuai dengan konteks OOAD. Maka adalah penting untuk model kedua-duanya baik application domain dan problem domain selama analisis dan desain.


(64)

36

2. Emphasize the architecture

Merupakan arsitektur yang mudah dipahami yang memfasilitasi kolaborasi antara designer dan programmer. Arsitektur yang fleksibel membuat modifikasi dan perbaikan sistem yang lebih baik.

3. Reuse Patters

Dibangun berdasarkan gagasan-gagasan yang kuat dan komponen pretested memperbaiki kualitas sistem dan produktivitas dari proses development. 4. Tailor the method to suit specific projects

Setiap usaha devlopment masing-masing mempunyai tantangan yang unik. OOA&D harus disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang khusus dari situasi analisis dan desain yang diberikan.

2.9.3 Object, Attribute, Method dan Encapsulation

Menurut (Mathiasen, 2000), objek adalah suatu entitas yang mempunyai identitas, state dan behavior. Contoh pelanggan, karyawan. Atribut adalah data yang dipresentasikan serta memiliki karakteristik yang menarik dari sebuah objek. Menurut Mathiassen, atribut adalah properti deskriptif dari sebuah kelas atau event. Contoh seperti pelanggan yang memiliki nama, alamat, nomor identitas pelanggan disebut sebagai atribut. Atribut memiliki beberapa sifat diantaranya, private, protected dan public. Private yaitu memiliki sifat yang tidak bisa dipanggil dari luar kelas itu sendiri. Protected merupakan suatu sifat yang hanya dapat dipanggil dikelas itu sendiri dan dan hanya bisa diwarisi pada sub kelas yang bersangkutan. Public merupakan sebuah sifat dalam kelas yang dapat dipanggil oleh dan digunakan oleh kelas yang lain.


(1)

COA</th><th>Nama Beban</th><th>Total pembayaran</th><th>Status</th><th>aksi</th></tr >";

$p = new Paging; $batas = 10;

$posisi = $p->cariPosisi($batas);

$tampil=mysql_query("SELECT * FROM

spm,coa WHERE spm.id_COA=coa.id_COA AND status='selesai' ORDER BY tgl_spm ASC LIMIT $posisi, $batas ");

function format_rupiah($angka){ $rupiah=number_format($angka,0,',','.'); return $rupiah;

}

$no=$posisi+1;

while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ $tgl=tgl_indo($r[tgl_spm]);

$tgl_selesai = tgl_indo($r[tgl_selesai]); $jam=$r[jam_spm];

$total_pembayaran_rp =

format_rupiah($r[total_pembayaran]);

echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[id_spm]</td>

<td>$tgl</td>

<td>$r[id_COA]</td> <td>$r[nama_COA]</td>

<td>Rp.$total_pembayaran_rp</td> <td><font color='blue'>$r[status]</font></td>

<td><a href=?module=pembayaran&act=detail&id=$r[id_s pm]>Detail</a>

</tr>"; $no++;

}

echo "</table>";

$jmldata=mysql_num_rows(mysql_query(

"SELECT * FROM spm WHERE

status='selesai'"));

$jmlhalaman = $p->jumlahHalaman($jmldata, $batas);

$linkHalaman =

$p->navHalaman($_GET[halaman], $jmlhalaman);

echo "<div id=paging>Hal:

header('location:../../media.php?module='.$ module);

} } ?>

Aksi_kategoriCOA.php <?php

include "../../../config/koneksi.php"; include "../../../config/fungsi_seo.php"; $module=$_GET[module];

$act=$_GET[act]; // Input kategori

if ($module=='kategori' AND

$act=='input'){

$kategori_seo =

seo_title($_POST['nama_kategori']);

mysql_query("INSERT INTO

kategori(nama_kategori,kategori_seo) VALUES('$_POST[nama_kategori]','$kate gori_seo')");

header('location:../../media.php?module='.$ module);

}

// Update kategori

elseif ($module=='kategori' AND

$act=='update'){

$kategori_seo =

seo_title($_POST['nama_kategori']); mysql_query("UPDATE kategori SET nama_kategori='$_POST[nama_kategori]', kategori_seo='$kategori_seo',

aktif='$_POST[aktif]'

WHERE id_kategori =

'$_POST[id]'");

header('location:../../media.php?module='.$ module);

} ?> User.php <?php

$aksi="modul/mod_users/aksi_users.php"; switch($_GET[act]){


(2)

$linkHalaman</div><br>"; break;

case "detail":

$tampil=mysql_query("SELECT * FROM

spm,coa WHERE spm.id_COA=coa.id_COA AND spm.id_spm='$_GET[id]'");

function format_rupiah($angka){ $rupiah=number_format($angka,0,',','.'); return $rupiah;

}

while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ $tgl=tgl_indo($r[tgl_spm]);

$tgl_selesai = tgl_indo($r[tgl_selesai]); $jam=$r[jam_spm];

$total_pembayaran_rp =

format_rupiah($r[total_pembayaran]); echo"<pre>";

echo"<h4>Tanggal Permohonan : $tgl</h4>";

if ($r[status]=='selesai'){ echo"<h4>Tanggal Selesai

: <font

color='0000ff'>$tgl_selesai</font>"; }

else{

echo"<h4></h4>";}

if ($r[status]=='sedang diproses'){ echo"<h4>Jam

: $jam</h4>"; }

else{

echo"<h4></h4>";} echo"<h4>No.SPM

: $r[id_spm]</h4>"; echo"<h4>Nama Staff

: $r[nama_staff]</h4>"; echo"<h4>Jabatan

: $r[jabatan]</h4>"; echo"<h4>No.COA

: $r[id_COA]</h4>"; echo"<h4>Nama Beban perkiraan : $r[nama_COA]</h4>";

echo"<h4>Total pembayaran : Rp.$total_pembayaran_rp</h4>"; echo"<h4>Keterangan

: $r[keterangan]</h4>"; if ($r[status]=='sedang diproses'){ echo"<h4>Status

: <b><font

// Tampil User default:

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){ $tampil = mysql_query("SELECT * FROM users ORDER BY username"); echo "<h2>User</h2>

<input type=button value='Tambah User'

onclick=\"window.location.href='?module= user&act=tambahuser';\">";

} else{

$tampil=mysql_query("SELECT *

FROM users

WHERE

username='$_SESSION[namauser]'"); echo "<h2>User</h2>";

}

echo "<table>

<tr><th>no</th><th>username</th><th>n ama

lengkap</th><th>level</th><th>email</th ><th>No.Telp/HP</th><th>Blokir</th><th >aksi</th></tr>";

$no=1;

while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[username]</td> <td>$r[nama_lengkap]</td> <td>$r[level]</td>

<td><a

href=mailto:$r[email]>$r[email]</a></td>

<td>$r[no_telp]</td> <td align=center>$r[blokir]</td> <td><a

href=?module=user&act=edituser&id=$r[i d_session]>Edit</a></td></tr>";

$no++; }

echo "</table>"; break;

case "tambahuser":

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){ echo "<h2>Tambah User</h2>

<form method=POST

action='$aksi?module=user&act=input'> <table>

<tr><td>Username</td> <td> :


(3)

color='red'>$r[status]</font></b></h4>"; }

else{

echo"<h4>Status

: <b><font color='blue'>$r[status]</font></b></h4>";}

echo"</pre>" ; } break;

} ?>

Kategori.coa.php <?php

$aksi="modul/mod_kategori/aksi_kategori.php"; switch($_GET[act]){

// Tampil Kategori default:

echo "<h2>Kategori</h2>

<input type=button value='Tambah Kategori'

onclick=\"window.location.href='?module=kategori &act=tambahkategori';\">

<table>

<tr><th>no</th><th>nama

kategori</th><th>status</th><th>aksi</th></tr>";

$tampil=mysql_query("SELECT * FROM

kategori ORDER BY id_kategori DESC"); $no=1;

while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "<tr><td>$no</td>

<td>$r[nama_kategori]</td> <td align=center>$r[aktif]</td> <td><a

href=?module=kategori&act=editkategori&id=$r[id _kategori]>Edit</a>

</td></tr>"; $no++;

}

echo "</table>";

echo "<div id=paging>*) Data pada Kategori tidak bisa dihapus, tapi bisa di non-aktifkan melalui Edit Kategori.</div><br>";

break;

// Form Tambah Kategori case "tambahkategori":

echo "<h2>Tambah Kategori</h2>

<form method=POST

action='$aksi?module=kategori&act=input'> <table>

<tr><td>Nama Kategori</td><td> : <input type=text name='nama_kategori'></td></tr> <tr><td colspan=2><input type=submit name=submit value=Simpan>

name='username'></td></tr>

<tr><td>Password</td> <td> :

<input type=text

name='password'></td></tr>

<tr><td>Nama Lengkap</td> <td> : <input type=text name='nama_lengkap' size=30></td></tr>

<tr><td>Level</td> <td>

<input type=radio name='level' value='KepalaSeksiOpertaor'>Kepala Seksi Operator<br>

<input type=radio name='level' value='admin'>Admin</td></tr>

<tr><td>E-mail</td> <td> :

<input type=text name='email'

size=30></td></tr>

<tr><td>No.Telp/HP</td> <td> :

<input type=text name='no_telp'

size=20></td></tr>

<tr><td colspan=2><input type=submit value=Simpan>

<input type=button value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr> </table></form>";

} else{

echo "Anda tidak berhak mengakses halaman ini.";

} break;

case "edituser":

$edit=mysql_query("SELECT * FROM users WHERE id_session='$_GET[id]'"); $r=mysql_fetch_array($edit);

if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){ echo "<h2>Edit User</h2>

<form method=POST

action=$aksi?module=user&act=update>

<input type=hidden name=id

value='$r[id_session]'> <table>

<tr><td>Username</td> <td> :

<input type=text name='username'

value='$r[username]' disabled>

**)</td></tr>

<tr><td>Password</td> <td> : <input type=text name='password'> *) </td></tr>

<tr><td>Nama Lengkap</td> <td> : <input type=text name='nama_lengkap' size=30


(4)

<input type=button value=Batal onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form>"; break;

// Form Edit Kategori case "editkategori":

$edit=mysql_query("SELECT * FROM kategori WHERE id_kategori='$_GET[id]'");

$r=mysql_fetch_array($edit); echo "<h2>Edit Kategori</h2>

<form method=POST

action=$aksi?module=kategori&act=update>

<input type=hidden name=id

value='$r[id_kategori]'> <table>

<tr><td>Nama Kategori</td><td> : <input

type=text name='nama_kategori'

value='$r[nama_kategori]'></td></tr>"; if ($r[aktif]=='Y'){

echo "<tr><td>Aktif</td> <td> : <input type=radio name='aktif' value='Y' checked>Y <input type=radio name='aktif' value='N'> N</td></tr>";

} else{

echo "<tr><td>Aktif</td> <td> : <input type=radio name='aktif' value='Y'>Y

<input type=radio name='aktif' value='N' checked>N</td></tr>"; }

echo "<tr><td colspan=2><input type=submit value=Update>

<input type=button value=Batal onclick=self.history.back()></td></tr>

</table></form>"; break;

} ?>

Aksi_user.php <?php

session_start();

include "../../../config/koneksi.php"; $module=$_GET[module]; $act=$_GET[act];

// Input user

if ($module=='user' AND $act=='input'){ $pass=md5($_POST[password]);

mysql_query("INSERT INTO users(username, password,

nama_lengkap,

value='$r[nama_lengkap]'></td></tr>

<tr><td>E-mail</td> <td> : <input type=text name='email' size=30 value='$r[email]'></td></tr>

<tr><td>No.Telp/HP</td> <td> : <input type=text name='no_telp' size=30 value='$r[no_telp]'></td></tr>";

if

($r[level]=='KepalaSeksiOperator'){ echo "<tr><td>Level</td> <td>

<input type=radio name='level' value='KepalaSeksiOperator'

checked>Kepala Seksi Operator<br>

<input type=radio name='level'

value='admin'>Admin</td></tr>";

} else{

echo "<tr><td>Level</td> <td> <input type=radio name='level' value='KepalaSeksiOperator'>Kepala Seksi Operator<br>

<input type=radio

name='level' value='admin'

checked>Admin</td></tr>"; }

if ($r[blokir]=='N'){

echo "<tr><td>Blokir</td> <td> :

<input type=radio name='blokir'

value='Y'> Y

<input

type=radio name='blokir' value='N'

checked> N </td></tr>"; }

else{

echo "<tr><td>Blokir</td> <td> : <input type=radio name='blokir' value='Y' checked> Y

<input

type=radio name='blokir' value='N'> N </td></tr>";

}

echo "<tr><td colspan=2>*) Apabila


(5)

level, email, no_telp, id_session)

VALUES('$_POST[username]', '$pass',

'$_POST[nama_lengkap]', '$_POST[level]', '$_POST[email]', '$_POST[no_telp]', '$pass')");

header('location:../../media.php?module='.$module); }

// Update user

elseif ($module=='user' AND $act=='update'){ if (empty($_POST[password])) {

mysql_query("UPDATE users SET

nama_lengkap = '$_POST[nama_lengkap]',

level = '$_POST[level]',

email = '$_POST[email]', blokir = '$_POST[blokir]',

no_telp = '$_POST[no_telp]'

WHERE id_session = '$_POST[id]'");

}

// Apabila password diubah else{

$pass=md5($_POST[password]);

mysql_query("UPDATE users SET password = '$pass',

nama_lengkap =

'$_POST[nama_lengkap]',

level = '$_POST[level]',

email = '$_POST[email]', blokir = '$_POST[blokir]',

no_telp = '$_POST[no_telp]'

WHERE id_session = '$_POST[id]'");

}

header('location:../../media.php?module='.$module); }

?>

saja.<br />

**) Username tidak bisa diubah.</td></tr>

<tr><td colspan=2><input type=submit value=Update>

<input type=button value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr> </table></form>";

} else{

echo "<h2>Edit User</h2>

<form method=POST

action=$aksi?module=user&act=update>

<input type=hidden name=id

value='$r[id_session]'>

<input type=hidden name=blokir value='$r[blokir]'>

<table>

<tr><td>Username</td> <td> :

<input type=text name='username'

value='$r[username]' disabled>

**)</td></tr>

<tr><td>Password</td> <td> : <input type=text name='password'> *) </td></tr>

<tr><td>Nama Lengkap</td> <td> : <input type=text name='nama_lengkap' size=30

value='$r[nama_lengkap]'></td></tr> <tr><td>E-mail</td> <td> : <input type=text name='email' size=30 value='$r[email]'></td></tr> <tr><td>No.Telp/HP</td> <td> : <input type=text name='no_telp' size=30 value='$r[no_telp]'></td></tr>";

echo "<tr><td colspan=2>*) Apabila

password tidak diubah, dikosongkan

saja.<br />

**) Username tidak bisa diubah.</td></tr>

<tr><td colspan=2><input type=submit value=Update>

<input type=button value=Batal

onclick=self.history.back()></td></tr> </table></form>";

} break; }


(6)