25
penyiangan weeding, evaluasi evaluation, kerjasama cooperation, penyalur supplier, dan penerbit.
26
1. Seleksi Bahan Pustaka
Seleksi adalah kegiatan menyeleksi atau memilih bahan –bahan
mana yang akan diadakan. Seleksi merupakan aktifitas penting untuk diperhatikan karena ini merupakan langkah awal dalam
proses pengembangan koleksi. Pustakawan harus mendapatkan input dari komunitas perpustakaan untuk mendapat informasi
mengenai bahan yang diperlukan.
27
1 Prinsip-Prinsip Seleksi Bahan Pustaka
a. Permintaan Demand
Permintaan yang datang dari pemustaka adalah salah satu factor penting yang perlu dipertimbangkan ketika
melakukan penyeleksian.
b. Mutu Quality
Koleksi sepatutnya memenuhi standar kualitas dari berbagai segi baik kualitas fisik maupun non fisik seperti
kualitas kertas, kualitas cetakan, kualitas penjilidan, isi, pembahasan cakupan, dan format bentuk.
c. Koleksi Harus Sesuai Untuk Kebutuhan Pemustaka
Untuk mengetahui koleksi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemakai atau tidak maka perlu dilakukan
analisa komunitas pemakai community analysis. Hal ini
26
Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syahid Jakarta, 2010, h. 31-32.
27
Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi, h. 33.
26
berfungsi agar pihak perpustakaan mengetahui benar tentang para pemakai potensialnya sehingga hal tersebut
bisa dijadikan
pertimbangan. Begitu
juga dalam
penyeleksian subjek harus diusahakan untuk memperoleh bahan yang terikini, khususnya pada area subjek sains
teknologi.
d. Seleksi Koleksi Harus Sesuai dengan Kebijakan
Jika seleksi koleksi sesuai dengan kebijakan tertulis maka kegiatan dalam seleksi koleksi akan berjalan dengan
baik dan terarah.
28
2 Kriteria Seleksi
Menurut McColvin sebagaimana dikutip Evans, criteria dalam seleksi, adalah:
a. Informasi harus seakurat mungkin, harus tepat.
b. Buku harus lengkap dan benar, sesuai dengan fakta dan
pendapat. Sebuah buku harus dapat mempertanggung jawabkan kebenaranya.
c. Informasi terbaru juga merupakan faktor penentu. Informasi
baru akan bisa mengubah dalam penyeleksian, misalnya ketika seorang seorang mahasiswa semester 1 satu telah
melaksanakan UAS Ujian Akhir Semester tentu ia akan naik ke semester 2 dua, dengan adanya informasi terbaru
tentang kenaikan semester maka kebutuhan koleksi bagi
28
Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi, h. 35-36.
27
mahasiswa semester 2 dua akan berubah dan hal ini berpengaruh terhadap pengadaan koleksi yang akan di pilih.
d. Penulis harus membedakan anatara fakta dan opini.
e. Gaya penulisan dan subjek harus sesuai.
f. Judul harus mencerminkan nilai–nilai budaya dari Negara
asalnya yang menjadi suatu pilihan, yaitu ketika subjek yang diberikan berbeda di berbagai Negara, maka perlakuan
dari Negara asalnya pun akan berbeda. Misalnya: Perpustakaan Nasional yang ada di Indonesia, pihak
perpustakaan akan memprioritaskan terhadap koleksi mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia dibandingkan
dengan Negara lain, begitu pun sebaliknya. Karena disetiap Perpustakaan Nasional di suatu Negara mempunyai
kewajiban yang sama dalam menyiman informasi mengenai budaya yang ada di Negara tersebut.
g. Karakteristik fisik dari buku umumnya kurang penting
kecuali ada dua buku yang mirip dalam hal konten isi, ketika hal ini terjadi, faktor
–faktor seperti isi. Ilustrasi, penjilidan, kertas, indeks, bibliografi, dan lain
–lain. Dapat membantu membuat keputusan akhir.
29
29
G. Edward Evans, Developing Library Collection, Colorado: Libraries Unlimited, 1979, h.139.
28
2. Pengadaan