70
terutama peneliti-peneliti dan juga staf yang berada di lingkungan DPR RI.
3. Efek yang terjadi pasca pengembangan koleksi yang mengikut
sertakan pemustaka
Efek yang terjadi setelah pengembangan koleksi yang menyertakan pemustaka dalam prosesnya adalah koleksi buku yang tersedia pada
Perpustakaan DPR RI menjadi lebih lengkap serta relevan dengan pengguna, koleksi yang lebih lengkap disini yang dimaksud adalah
koleksi yang tadinya belum ada diperpustakaan setelah pengadaan koleksi tersebut sudah tersedia diperpustakaan, sedangkan relevan
disini yang dimaksud adalah koleksi tersebut lebih terpakai oleh pengguna hal ini disebabkan pengembangan koleksi tersebut
dilakukan berdasarkan kebutuhan pemustaka sehingga koleksi yang diadakan oleh perpustakaan sudah pasti sesuai dengan kebutuhan
pemustaka mengingat pemustaka memiliki peran dalam menentukan koleksi yang ingin diadakan oleh pihak perpustakaan.
Dari segi pengunjung perpustakaan pun terdapat peningkatan kunjungan perpustakaan, namun peningkatan tersebut belum sesuai
dengan ekspektasi pihak perpustakaan yang mana mereka mengharapkan
dengan adanya
pengembangan koleksi
yang menyertakan pemustaka dalam prosesnya dapat meningkatkan jumlah
pengunjung perpustakaan baik dari pegawai maupun anggota dewan. Harapan yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan sendiri ialah
menjadikan koleksi perpustakaan lebih terpakai oleh pemustaka dan
71
relevan dengan kebutuhan pemustaka sehingga pemustaka merasa terpuaskan dengan informasi yang disediakan oleh pihak perpustakaan
dan juga menambah peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan. Tentu harapan tersebut didasari dengan keinginan pihak perpustakaan
yang ingin menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka demi menunjang kinerja anggota dewan.
Harapan yang ingin dicapai oleh pemustaka setelah pengembangan koleksi yang mengikutsertakan pemustaka dalam prosesnya tentunya
adalah koleksi buku yang berada pada Perpustakaan DPR RI lebih lengkap dan lebih relevan dengan kebutuhan pemustaka agar dapat
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pemustaka terhadap informasi yang tersedia.
Namun pemustaka
ada yang
berpendapat bahwasanya
Perpustakaan DPR RI perlu juga mengembangkan koleksi – koleksi
non cetak seperti e-book atau jurnal internasional. Perpustakaan DPR perlu memperbanyak berlangganan jurnal internasional agar lebih
mempermudah dalam mengaksesnya karena dewasa ini jaman semakin modern sehingga mengakses informasi dapat dilakukan
dimana saja demi mengefektifkan waktu yang diperlukan demi mendapatkan informasi tersebut.
Pada kenyataan harapan dari kedua pihak baik itu dari pustakawan maupun dari pemustaka belum sepenuhnya terwujud, dari pihak
perpustakaan misalnya dengan pengembangan koleksi yang
menyertakan pemustaka dalam prosesnya belum menunjukan
72
peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pengunjung yang berkunjung ke Perpustakaan DPR namun bila dari kepuasan
pemustaka terhadap koleksi yang ada pada Perpustakaan DPR, pemustaka merasa koleksi yang ada pada perpustakaan lebih lengkap
dan relevan. Begitu juga dari pihak pemustaka belum semua harapan mereka terpenuhi seperti koleksi-koleksi e-book dan juga jurnal
internasional yang masih belum banyak tersedia di perpustakaan.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Upaya yang dilakukan oleh pustakawan dalam kegiatan
pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI ialah dengan mengikutsertakan pemustaka dalam seleksi bahan pustaka sebagai
acuan utama pustakawan dalam melakukan pengadaan buku agar tercapainya tujuan pengadaan koleksi tersebut.
2. Pemustaka memiliki peran penting dalam menentukan koleksi yang
ingin diadakan oleh pihak Perpustakaan DPR RI dengan cara mengisi kuisioner kebutuhan yang mana hasil kuisioner tersebut nantinya akan
jadi pertimbangan pustakawan dalam melakukan pengadaan bahan pustaka.
3. Efek yang terjadi pasca pengembangan koleksi bersama dengan
pemustaka ialah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan DPR RI menjadi lebih lengkap, terpakai, dan juga relevan dengan kebutuhan
pemustaka.
B. Saran
1. Upaya pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI hendaknya
diadakaan 6 bulan sekali karena apabila diadakan 1 tahun sekali informasi terbaru yang dibutuhkan oleh pemustaka tidak tersedia di
perpustakaan.