Upaya Pustakawan dalam Melakukan Pengembangan Koleksi

59

B. Hasil Penelitian

Kegiatan pengembangan koleksi merupakan wewenang perpustakaan dalam hal memenuhi kebutuhan pemustaka, oleh sebab itu perpustakaan perlu melibatkan pemustaka dalam hal pengadaan bahan pustaka sehingga koleksi yang akan disediakan oleh pihak perpustakaan lebih sesuai dengan kebutuhan informasi pemustakanya. Pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengadaan bahan pustaka ialah pustakawan bagian pengadaan karena pada bagian ini pustakawan harus memberikan koleksi yang dibutuhkan pemustaka sehingga pemustaka puas terhadap informasi yang tersedia dalam perpustakaan dan buku yang diadakan lebih relevan dengan pemustaka. Informan yang peneliti jadikan acuan ialah pustakawan bagian pengadaan karena pada bagian ini mereka lebih paham serta mengerti terkait pengembangan koleksi yang diadakan oleh perpustakaan yaitu Ibu Rini Widiastuti dan Ibu Tenny Rosanti. Selain informan yang berasal dari pihak perpustakaan, penulis juga melakukan wawancara terhadap beberapa pemustaka terkait masalah yang penulis teliti yaitu terdiri dari 2 orang peneliti dan 1 orang staf.

1. Upaya Pustakawan dalam Melakukan Pengembangan Koleksi

Berdasarkan jawaban informan yang berasal dari 2 sumber yang berbeda yaitu dari pihak pustakawan dan pemustaka, peneliti memberikan 3 pertanyaan untuk menjawab permasalahan penelitian yang dilakukan oleh peneliti kepada informan yang mana pertanyaan nya adalah 1. Apa upaya yang dilakukan oleh pihak perpustakaan 60 DPR RI dalam melakukan pengembangan koleksi? 2. Apa saja tahapan dalam kegiatan pengembangan koleksi tersebut? 3. Apakah ada perhatian khusus terhadap koleksi yang ingin diadakan oleh pihak perpustakaan? Dari ketiga pertanyaan tersebut dimaksudkan agar tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat terjawab oleh informan. Berdasarkan pertanyaan tersebut mereka menjawab permasalahan penelitian terkait upaya yang dilakukan pustakawan dalam melakukan pengembangan koleksi adalah dengan mengadakan kuisioner yang disebarkan kepada anggota dewan dan pegawai. Agar koleksi yang diadakan tidak menjadi sia-sia maka dari itu pustakawan memberikan angket atau kuisioner kepada pemustaka agar memberikan masukan terkait buku yang mereka butuhkan guna menunjang kerja mereka seperti yang disampaikan oleh Ibu Tenny Rosanti terkait per tanyaan “Apa upaya yang dilakukan oleh pihak Perpustakaan DPR RI dalam melakukan pengembangan koleksi?” Untuk saat ini sih yang kita lakukan biasanya untuk awal sebelum beli-beli buku pengembangan itu kan kalau disini mengarah ke pembelian buku, nah itu kita menyebar kuisioner. Sama seperti yang dikatakan oleh Ibu Tenny, menurut Bapak Hermansyah selaku pemustaka yang merupakan peneliti di lingkungan DPR RI beliau juga mengatakan hal yang sama terkait “upaya apa yang dilakukan pustakawan terhadap pengemba ngan koleksi” yaitu dengan menyebar kuisioner yang dilakukan oleh pihak perpustakaan guna mendapatkan informasi buku yang diperlukan oleh pemustaka. 61 Menurut saya, upaya yang telah dilakukan oleh pihak perpustakaan disini itu salah satunya dengan kuisioner. Jadi pihak perpustakaan memberikan kuisioner kepada pengunjung. Dalam upaya melakukan pengembangan koleksinya, pustakawan juga memiliki tahapan-tahapan dalam melakukan kegiatan tersebut yaitu dengan membuat surat terlebih dahulu yang kemudian diserahkan kepada Kapus yang mana apabila disetujui maka kuisioner tersebut disebarkan kepada anggota dewan. Setelah menyebar kuisioner pustakawan tinggal menunggu dikembalikannya kuisioner tersebut yang biasanya diberikan waktu 2 minggu untuk pengembaliannya, setelah kuisioner kembali selanjutnya melakukan seleksi terhadap judul-judul yang disarankan untuk kemudian dipilih buku mana yang banyak diminati. Setelah seleksi selesai pihak perpustakaan menghubungi penerbit untuk melakukan pemesanan yang sudah diseleksi oleh pustakawan, setelah buku tiba kemudian di cek lalu selanjutnya melakukan pembayaran yang dilakukan oleh bagian keuangan dengan menggunakan anggaran negara yaitu APBN. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tenny Rosanti. Jadi pertama salah satu staf buat surat dulu, terus ijin lagi ke atas kita ke kapus terus sudah selesai baru kita sebarkan kuisionernya itu. Nanti setelah kuisioner disebar disitu kan ada waktu pengembaliannya ya ditentukan sekitar 2 minggu itu biasanya ada yang datang sendiri diserahin ke kita, ada juga yang lewat fax atau telpon tapi kalo misalkan telfon itu permintaaan langsung ya dianya karena tau dan tidak dapat kuisioner makannya nelfon. sudah terkumpul kita bikin list dari mulai judulnya, pengarangnya, terus tahun terbit, ataupun penerbitnya. Terakhir setelah semua ke penerbit kan diurus semua tuh administrasinya surat – suratnya, buku datang kita periksa misalnya cocok dengan pembelian baru kita bayarkan. 62 Selain itu juga pihak perpustakaan memiliki perhatian khusus terkait koleksi yang ingin diadakan, koleksi tersebut salah satunya menunjang harus PROLEGNAS seperti yang disampaikan oleh Ibu Tenny Rosanti terkait pertanyaan “apa ada perhatian khusus terhadap koleksi yang ingin diadakan oleh pihak perpustakaan?” Biasanya sih kalo dari semua itu kan yang sudah masuk kuisioner ya itu sudah pasti mendukung prolegnas tugas mereka kan, kalo untuk yang lain misalnya hibah kami juga dapet, nah itu biasanya tetap diutamakan untuk yang menunjang visi misi perpustakaan lebih utama untuk tugas fungsi dewannya gitu aja sih. Dari pertanyaan tersebut bahwa upaya yang dilakukan oleh pustakawan dalam upaya pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada pemustaka yang merupakan anggota dewan dan pegawai lingkungan DPR RI.

2. Partisipasi Pemustaka dalam Seleksi Bahan Pustaka