Pengertian Asuransi Syariah Landasan Asuransi Syariah

13 Non Wet Risk Insurance e. Aneka Mega Risk Big Bond. Performance Bond. Advance Payment Bond. Workmen Compensation. Employers Liability. Neon Sign. All Non Marine Equipment.

1.2.2. Produk Simple Risk

a. Takaful Kebakaran Show Room Entertainment and Service Apartement, Dwelling House b. Takaful Kendaraan Bermotor Kendaraan Bermotor Takaful Abror Asuransi Kendaraan Bermotor c. Aneka Simple Risk Takaful Kecelakaan Diri Ponsel Katam Cash In Save Cash In Cashier Box Aneka Lainnya. 14

1.3. Landasan Asuransi Syariah

Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai- nilai yang ada dalam ajaran islam yaitu Al Qur’an dan As-Sunnah. 9 Sedangkan menurut Muhammad Syakir Sula 10 , dalil- dalil syar’i yang mendasari pendirian dan praktik asuransi syariah adalah sebagai berikut : 1 Perintah Allah Untuk Mempersiapkan Hari Depan Terdapat dalam Al- Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18: Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok masa depan. Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan 2 Perintah Allah tentang Prinsip-prinsip Bermuamalah a. Al- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 “….Allah menghalalkan jual belidan mengharamkan riba…” b. Al- Qur’an surat Al-Maidah ayat 1 : 9 AM Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam : Suatu tinjauan Analisis, Teoritis, Praktis, Jakarta; Kencana,2004. 10 Muhammad Syakir Sula, Asuransi SyariahLife and General, Jakarta: Gema Insani, 2004,Cet. Pertama. 15 Hai orang-orang yang beriman, tunaikanlah akad-akad itu, dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. yang demikian itu dengan menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. 3 Perintah Allah untuk Saling Bertanggung Jawab a. Terdapat beberapa hadits yang di riwayatkan oleh Bukhori dan Muslim yang membahas perintah Allah untuk saling bertanggung jawab diantaranya 11 : Seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam satu masyarakat ibarat seluruh bangunan, yang mana tiap bagian dalam bangunan itu mengukuhkan bagianlainnya Bukhari, Muslim 4 Perintah Allah untuk Saling Berkerja Sama dan Saling Membantu. a. Al Qur’an surat Al-Maidah ayat 2: Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebijakan danm taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. 11 Fuad Abdul Baqi, Al- Lu’lu’ wal Marjan.Penerjemah Taufik Munir Jakarta:Al- Kautsar,2011, no.1670. 16 b. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim 12 : Seorang muslim saudara terhadap sesama muslim, tidak menganiyayanya dan tidak akan dibiarkan dianiaya orang lain. Dan siapa yang menyampaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menyampaikan hajatnya. 5 Perintah Allah untuk Saling Melindungi dalam Keadaan Susah a. Al- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 126 ٲللو ٱ شق أىلوۥ هن ٱلثو ت ه ءاهن هنين زة ٱ ع ىرا بلدا ءاهن ا إذ قبل إب هم ٱ يم ٱ أخ قبل هن كف فأهتعوۥ قليل ا ثن أ ط هۥ إلى عرة ا ٱلن ب بئ ٱ وصي Dan ingatlah, ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali

1.4. Prinsip Asuransi Syariah

Asuransi syariah harus memiliki pondasi dan prinsip dasar yang kuat. Prinsip dasar dalam asuransi syariah yaitu tolong menolong At- Ta’awun. Prinsip ini menjadikan peserta asuransi sebagai sebuah keluarga besar satu dengan yang lainnya saling menjamin dan menanggung risiko. Menurut Muhammad Amin Suma 13 . Prinsip-prinsip dasar yang ada dalam asuransi syariah adalah sebagai berikut: 12 Ibid.,no. 1667 13 Muhammad Amin Suma, Asuransi syariah dan Asuransi konvensional Teory, System, dan Pemasaran,Ciputat : Kholam Publishing, 2006. 17 a. Prinsip Berserah Diri dan Ikhtiar b. Prinsip Tolong-Menolong Taawun c. Prinsip Saling Bertanggung Jawab d. Prinsip Saling Kerja sama dan Saling Membantu e. Prinsip Saling Melindungi dari Berbagi Kesusahan f. Prinsip Kepentingan Terasuransikan g. Prinsip Itikad Baik Utmost Good Faith h. Prinsip Ganti Rugi Indemnity i. Prinsip Subrogasi j. Prinsip Kontribusi

1.5. Operasional Asuransi Syariah

Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa No. 21DSN- MUIX2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah yang isinya adalah sebagai berikut 14 : 1 Ketentuan Umum: a. Asuransi Syariah Ta’min, Takaful atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset danatau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah. b. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada poin Syariah. 14 Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21DSN-MUIX2001 tentang Pedoman Umum 18 1 adalah yang tidak mengandung gharar penipuan, maysir perjudian, riba, zhulm penganiayaan, risywah suap, barang haram dan maksiat. c. Akad Tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersil. d. Akad Tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. e. Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. f. Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. 2 Akad dalam Asuransi a. Akad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan terdiri atas akad tijarah danatau akad tabarru’. b. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat 1 adalah mudharabah, sedangkan akad tabarru’ adalah hibah. c. Dalam akad, sekurang-kurangnya harus disebutkan : 1. Hak dan Kewajiban peserta dan perusahaan. 2. Cara dan waktu pembayaran premi 3. Jenis akad tijarah danatau akad tabarru’serta syarat- syarat yang disepakati ,sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan. 19 3 Kedudukan Akad Tijarah dan Tabarru’ a. Dalam akad tijarah mudharabah, perusahaan bertindak sebagai mudharib pengelola dan peserta bertindak sebagai shahibul mal pemegang polis; b. Dalam akad tabarru’hibah,peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah. Perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah. 4 Ketentuan dalam Akad Tijarah dan Tabarru’ a. Jenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru’ bila pihak yang tertahan haknya, dengan rela melepaskan haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajiban. b. Jenis akad tabarru’ tidak dapat diubah menjadi jenis akad tijarah. 5 Jenis Asuransi dan Akadnya a. Dipandang dari segi jenis asuransi itu terdiri atas asuransi kerugian dan asuransi jiwa. b. Akad bagi kedua jenis asuransi tersebut adalah mudharabah dan hibah. 6 Premi a. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad tabarru’. b. Menentukan besarnya premi perusahaan asuransi syariah dapat menggunakan rujukan.

Dokumen yang terkait

Metode alokasi surplus underwriting dana tabarru' pada asuransi kerugia Syariah (studi pada unit Syariah Pt.asuransi umum Bumuputra muda 1967)

0 15 119

Mekanisme pendistribusian surplus underwriting kepada peserta asuransi kebakaran :studi pada pt.asuransi umum bumiputra 1967 unit syariah

4 101 78

Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan asuransi syariah pada PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah periode 2008 - 2012

0 7 122

Relavansi Perlakuan Surplus Underwriting Terhadap Fatwa DSN No.53 Tahun 2006 Pada Unit Syariah PT Tugu Pratama Indonesia

0 17 113

Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT. Asuransi Syariah Mubarakah)

23 181 87

Kata kunci: Asuransi Syariah, Dana Tabarru’, Surplus underwriting, Wakalah,

0 0 21

PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA, KLAIM, DAN HASIL INVESTASI TERHADAP SURPLUS UNDERWRITING ASURANSI UMUM SYARIAH DI INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 134

ANALISIS PENGARUH PREMI, KLAIM, INVESTASI DAN SURPLUS UNDERWRITING TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ASURANSI SYARIAH TAHUN 2012-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

0 2 98

PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA (PREMI), KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012-2016 - Raden Intan Repository

0 5 154

Pengaruh Kontribusi Peserta, Claim, Dan Hasil Investasi Terhadap Surplus Underwriting (Studi Pada Perusahaan Asuransi Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2014-2016) - Raden Intan Repository

0 0 137