Distribusi Surplus Underwriting Surplus Underwriting
25 menilai resiko yang akan ditanggung, maka kontribusinya tidak akan
cukup untuk membayar klaim dan manfaat yang dijanjikan. Aspek penting dalam penetapan kontribusi asuransi adalah
bagaimana perusahaan asuransi mengelola hasil penetapan kontribusi setelah perkenalan suatu produk baru. Pengelolaan hasil penetapan
kontribusi termasuk membandingkan pengalaman operasional aktual dari perusahaan asuransi. Apabila pengalaman aktual sesuai dengan asumsi-
asumsi tersebut dapat menjadi dasar terhapan desain teknis pengembangan produk berikutnya.
Proses penetapan premi asuransi adalah sebuah siklus, jika kinerja aktual suatu produk menyimpang secara signifikan dari hasil-hasil yang
diharapkan, maka perusahaan asuransi akan membuat alasan-alasan untuk penyimpangan tersebut dan jika memungkinkan mengambil tindakan
perbaikan. Tindakan-tindakan perbaikan dalam penetapan premi dapat berkisar dari merevisi harga sampai melakukan revisi total terhadap
struktur tarif produk asuransi. Pertumbuhan kontribusi bruto di industry asuransi syariah nasional
diyakini masih mampu bertumbuh hingga kisaran 20 sepanjang semester II tahun 2016 dengandiitopang sector asuransi umum syariah. Taufik
Marjuniadi, Plt. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia AASI, menjelaskan data perkembangan industri per April 2016.
Pertumbuhan kontribusi bruto asuransi syariah mencapai 14,68.
26 Menurut Taufik: “Pertumbuhan ini ditopang dari asuransi umum
syariah sebesar 66.67 dan asuransi jiwa syariah 5.67”
18
. Jika melihat pertumbuhan tersebut, tahun ini asuransi syariah masih dapat bertumbuh
hingga 20. Salah satu factor yang mendukung target pertumbuhan industry asuransi berbasis syariah adalah sektor asuransi umum syariah.
Sektor tersebut,mencatatkan pertumbuhan signifikan seiring meningkatkan industri pembiayaan berbasis syariah.
Dari jumlah itu, asuransi umum syariah dan reasuransi masing- masing mencatatkan kontribusi bruto sebesar Rp702 miliar dan Rp126
miliar atau tumbuh 81,28 dan 19,18. Sedangkan sector asuransi jiwa syariah masih bersumbangsih paling dominan, yakni dengan kontribusi
bruto senilai Rp3,03 triliun atau tumbuh 5,68.