Pemberian ASI ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Ekslusif

yang bersih dan steril. Lakukan pada payudara yang satunya dengan cara yang sama. Setelah ASI selesai diperas, berikan label waktu dan tanggal pengambilan pada setiap botol atau wadah setiap selesai memerah ASI. Simpanlah ASI untuk diberikan kemudian.

3. Penyimpanan ASI

ASI tidak perlu disimpan di lemari pendingin atau freezer apabila akan diberikan kepada bayi dalam waktu 6-8 jam, cukup saja diletakkan dalam suhu ruang. ASI juga dapat tahan 4x24 jam apabila disimpan dalam wadah yang telah disterilkan dan disimpan dalam lemari pendingin K.D, 2007. ASI juga dapat disimpan dalam keadaan beku hingga enam bulan. Apabila disimpan lebih dari enam bulan, maka akan menyebabkan zat gizi yang terkandung dalam ASI tersebut dapat terurai hilang Suririnah, 2009. ASI yang disimpan dalam termos berisi es batu dapat tahan hingga 24 jam. Bila akan diberikan dalam waktu 72 jam, ASI disimpan di dalam lemari pendingin dibawah lima derajat celsius, bukan dibekukan. Bila akan diberikan dalam waktu tiga bulan, ASI disimpan dalam freezer, dibekukan pada suhu dibawah -18 derajat celcius. Dengan penyimpanan khusus ini dapat dibekukan untuk enam bulan. Membekukan ASI akan merusak beberapa antibodi dalam susu, dan sebaiknya sedapat mungkin menggunakan ASI segar Suririnah, 2009. Ibu pekerja dapat memeras ASI terlebih dahulu sebelum berangkat kerja, lalu disimpan disuhu ruangan atau di dalam lemari pendingin. Setelah dibekukan, ASI tidak dibenarkan untuk dipanaskan sampai mendidih karena akan merusak bukan saja proteinnya tetapi juga zat-zat kekebalannya Nasar, Hendarto, Muaris, 2005. Ada beberapa cara menghangatkan ASI tergantung cara penyimpanan ASI tersebut. Untuk ASI yang disimpan di lemari pendingin cukup dihangatkan dengan cara meletakkan botol di wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok secara perlahan. Untuk ASI beku, setengah jam sebelum waktu menyusui, rendamlah di dalam wadah berisi air hangat. Gantilah air hangat beberapa kali sampai ASI mencair dan suhu ASI cukup hangat. ASI beku dapat dipindahkan ke lemari pendingin bagian bawah semalam sebelum diberikan kepada bayi. Saat akan diberikan esok hari, susu akan mencair, kemudian hangatkan. ASI beku yang dicairkan dapat tahan 24 jam dalam lemari pendingin. Buanglah ASI yang tersisa setelah diberikan kepada bayi.

4. Manfaat ASI

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang mengandung komposisi zat gizi serta zat antibodi yang dapat membuat bayi kebal terhadap penyakit. ASI memiliki unsur-unsur yang memenuhi semua kebutuhan bayi akan nutrien selama periode sekitar enam bulan, kecuali jika ibu mengalami keadaan gizi yang kurang baik. Komposisi ASI akan berubah sejalan dengan kebutuhan bayi. Keberadaan antibodi dan sel-sel makrofag dalam kolostrum dan ASI memberikan perlindungan terhadap jenis-jenis infeksi tertentu. Imunitas terhadap infeksi enteral, dan infeksi parenteral pada taraf yang lebih rendah berasal dari antibodi. Oleh karena itu, bayi-bayi yang mendapat ASI secara penuh jarang terjangkit oleh peyakit diare yang menular atau necrotizing enterocolitis. Infeksi pernapasan dan telinga juga lebih jarang terjadi pada bayi-bayi yang disusui sendiri oleh ibunya. Ada banyak manfaat yang terkandung dalam ASI. Salah satu kandungan ASI yang sangat fenomenal adalah kolostrum Yuliarti, 2010. Kolostrum adalah ASI stadium I dari hari pertama sampai hari keempat. Setelah persalinan komposisi kolostrum mengalami perubahan, bukan lagi kolostrum melainkan menjadi ASI yang matur. Menurut Farrer 2001, kolostrum disekresikan oleh payudara selama kehamilan dan dalam 2-3 hari pertama setelah melahirkan, setelah itu menjadi ASI yang matur. Sedangkan menurut Verralls 2003, kolostrum berubah menjadi ASI yang matur berlangsung selama 14 hari pertama kehidupan bayi. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari ASI matur. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare. Kandungan dari kolostrum antara lain: Protein 8,5, Lemak 2,5 Karbohidarat 3,5, Garam dan Mineral 0,4, Air 85,1, Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit, Leukosit sel darah putih, dan sisa epitel yang mati. Berdasarkan penelitian, paling tidak ada empat manfaat kolostrum pada ASI yang sangat berguna bagi bayi, antara lain Yuliarti, 2010: yang pertama, kolostrum mengandung zat kekebalan -terutama immunoglobulin A IgA- untuk melindungi bayi dari berbagai peyakit infeksi, seperti diare. Kedua, jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi, tergantung isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Ketiga, kolostrum mengandung protein dan vitamin A yang tinggi, serta mengandung karbohidrat dan lemak yang rendah sehingga sesuai dengan kebutuan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Keempat, kolostrum membantu mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. Pada ASI juga terdapat Taurin, DHA, dan AA. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI, yang berfungsi sebagai neurotransmiter yang berperan penting untuk proses pematangan sel otak. Decosahexid acid DHA dan arachidonic acid AA adalah asam lemak tak jenuh berantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. DHA dan AA dalam ASI dapat dibentuk dari substansi pembentuknya, yakni masing-masing omega 3 asam linolenat dan omega 6 asam linoleat Yuliarti, 2010. Selain kualitas fisiologis ASI, keuntungan psikologis yang luar biasa dari pemberian ASI adalah keeratan hubungan ibu-bayi. Bayi didekap sangat dekat dengan kulit ibu, dapat mendengarkan irama denyut jantungnya, dapat merasakan kehangatan tubuhnya, dan memiliki perasaan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

Hubungan antara pemberian asi eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi umur 0 6 bulan di puskesmas gilingan kecamatan Banjarsari Surakarta

0 6 40

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6 BULAN.

0 0 6

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN I SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 1 6