keinginan untuk minum seperti dapata karena rasa haus tidak meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil BAK sering.
2
Dehidrasi ringan sedang kehilangan cairan 5-10 Berat Badan. Tandanya anak
gelisah atau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat, kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang.
3
Dehidrasi berat kehilangan cairan 10 Berat Badan. Tandanya anak lemas atau tidak sabar, tidak
dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.
Seorang bayi dapat meninggal karena dehidrasi dan ketidakseimbangan garam karena mengalami diare dalam seminggu Sazawal, Bhan
Bhandari, 1992 dalam Gribble, 2011.
F. Mekanisme ASI Memerangi Penyakit Diare
ASI adalah cairan yang sangat kompleks mengandung ribuan bahan untuk memerangi penyakit infeksi Gribble, 2011. Penelitian terhadap
komponen ASI terus mengidentifikasi cara-cara baru dimana bahan-bahan dalam ASI adalah penting, dan bahan-bahan yang pernah dianggap tidak
memiliki signifikansi biologis sekarang diketahui memainkan peranan penting dalam melindungi bayi dari infeksi Zivkovic at al, 2010 dalam Gribble, 2011.
Ada beberapa mekanisme bahan utama ASI untuk mencegah diare dan merupakan tindakan an
ti infeksi yang melibatkan lebih dari sekedar ‘antibodi’.
Mekanisme yang pertama adalah antibodi dan sel darah putih dalam ASI secara aktif melawan infeksi. ASI mengandung antibodi yang ibu hasilkan
secara langsung sebagai respon untuk patogen yang ibu temui di
lingkungannya Morrow Ranger, 2004; Newburg, 2005 dalam Gribble, 2011. Imun perlindungan ini yang bayi terima melalui antibodi dari ibunya
secara ekstrim penting sejak sistem imun bayi tersebut belum cukup matang saat lahir dan bayi memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproduksi
antibodinya sendiri. Antibodi dalam ASI mengikat patogen yang masuk ke usus bayi dan mencegahnya melekat pada enterosit dalam usus kecil dan
mencegahnya berkolonisasi Hanson, 2006 dalam Gribble, 2011. Sel darah putih adalah penyerang yang non-spesifik dan tidak
mengharuskan ibu sebelumnya memiliki kontak dengan patogen Riordan, 1999 dalam Gribble, 2011. Sel-sel darah putih termasuk sel mast, fagosit dan
sel-sel pembunuh alami yang menyerang dan membunuh patogen dengan fagositosis atau memproduksi zat yang berbahaya bagi mereka Armon, 2002
Hanson, 2004 dalam Gribble, 2011. Mekanisme yang kedua yaitu Glycan yang di dalam ASI bertindak
sebagai ‘umpan’ untuk patogen. Enterosit usus memiliki struktur pada permukaannya yang disebut glycan dan ASI mempunyai struktur glycan yang
mirip seperti pada enterosit manusia Newburg, 2000 Stahl at al, 1994 dalam Gribble, 2011. Patogen mengenali glycan ini dan melekat padanya saat
patogen menginfeksi individu. Setelah patogen melekat pada glycan, patogen tersebut menjadi lemah dan keluar melalui feses Morrow at al, 2005 dalam
Gribble, 2011. Aksi glycan sebagai umpan telah terbukti memberikan perlindungan khusus terhadap penyebab diare patogen Morrow Rangel,
2004 dalam Gribble, 2011.