Gambaran Karakteristik Usia Responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Menyusui Dini IMD sampai bayi tersebut berusia enam bulan. IMD adalah cara meletakkan bayi di atas perut ibu yang bertujuan agar bayi tersebut dapat merangkak hingga menemukan puting susu ibunya dan mengembangkan refleks menghisap bayi. Indra penciuman bayi yang baru lahir sangat tajam sehingga dapat membantunya menemukan puting susu ibu. Bayi dapat mengenali puting susu ibu dengan cara menyamakan bau dan rasa air ketuban yang ada di telapak tangannya dengan bau yang dikeluarkan payudara ibu Siswosuharjo dan Chakrawati, 2013. Ketika bayi bergerak mencari puting susu ibu, ibu akan memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi yang membuat payudara mengeluarkan zat kolostrum, yaitu cairan yang diproduksi payudara, berwarna kekuningan dan banyak mengandung antibodi dan nutrisi untuk bayi UNICEF, 2007 dalam Aprillia, 2010. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari ASI matang. Kolostrum mengandung zat putih telur atau protein dalam kadar tinggi, zat antiinfeksi dalam kadar yang lebih tinggi daripada susu matur Danuatmaja dan Meiliasari, 2012. Kolostrum juga mengandung laktosa atau hidrat arang dan lemak dalam kadar yang rendah sehingga mudah dicerna Danuatmaja dan Meilasari, 2012. Oleh karena itu kolostrum sangat baik dalam mencegah penyakit infeksi. Selain manfaat kolostrum, IMD juga dapat membuat bayi menjilat kulit ibu dan menelan bakteri yang aman yang akan berkoloni di usus bayi dan menyaingi bakteri patogen Hanson L, 2004 dalam Aprillia, 2010. Penelitian yang dilakukan oleh Khan, Vesel, Bahl, dan Martines 2015, menyatakan bahwa pemberian kolostrum atau IMD sesaat setelah bayi lahir mempunyai hubungan yang signifikan dengan angka kejadian penyakit infeksi termasuk diare. Penelitian ini menyatakan bahwa dengan diberikannya IMD maka akan mengurangi angka kematian bayi baru lahir. Bayi yang mendapatkan ASI pada waktu lahir sampai enam bulan sesudahnya akan terlindungi dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus dan antigen lainnya. Sebaliknya, apabila bayi diberikan makanan pendamping ASI saat usia belum mencapai enam bulan, makan akan meningkatkan resiko diarenya menjadi 17 kali lebih besar WHO, 2008. Laktosa di dalam ASI akan menghasilkan galaktosa. Dalam proses metabolisme, laktosa ini menimbulkan suasana asam yang akan menjadi media yang baik untuk pembiakan bakteri yang menguntungkan di mukosa usus bayi yang disebut faktor bifidus dan akan mematikan bakteri yang jahat Purwanti, 2004. Suasana asam ini akan memberi kesempatan bifidobakteri untuk berkembang biak dan menghasilkan vitamin B1, B2, B5, vitamin K, asam folat, dan asam asetat yang mampu meningkatkan daya tahan anak terhadap infeksi. Faktor bifidus ini akan memberi perlindungan Purwanti, 2004. Studi di Nepal membuktikan anak yang tidak diberi ASI eksklusif berisiko mendapatkan diare 9 kali lipat dibandingkan dengan yang diberi ASI Morrow AL, 2013. Selain ASI mencegah penyakit infeksi terhadap bayi, ASI juga mempunyai beberapa manfaat lainnya. Manfaat ASI antara lain adalah ASI mengandung lebih dari 100 jenis zat gizi, ASI membantu tumbuh kembang otak bayi, ASI melindungi bayi dari berbagai macam penyakit lainnya seperti asma, influenza, difteri, obesitas dan diabetes, ASI memperkecil risiko terjadinya SIDS Sudden Infant Death Syndrome dan Postneonatal Death, dan juga ASI menjaga kesehatan kardovaskular bayi hingga masa dewasa Damayanti, 2010. ASI mengandung protein khusus yaitu taurin dan omega-3 yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal sel-sel saraf dan otak bayi. SIDS adalah kematian tiba-tiba yang terjadi pada bayi sementara postneonatal death adalah kematian bayi yang terjadi dimasa 28 hari sampai satu tahun kehidupan bayi. ASI dalam menjaga ksehatan kardovaskular, contohnya kadar kolesterol. Selain itu juga ditemukan bahwa ASI bisa mengahmbat terjadinya ikatan lemak-protein yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner Damayanti, 2010. Setelah proses pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, bayi baru boleh diberikan Makanan Pendamping ASI MPASI. Makanan Pendamping ASI MPASI adalah makanan pelengkap atau tambahan bagi bayi yang harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi dan menutupi kekurangan zat gizi yang terkandung dalam ASI Sitompul, 2012. Makanan pendamping ASI bisa diberikan secara bertahap mulai dari bentuk cair yang dilanjutkan agak kental sampai menjadi makanan padat. Komposisi makanan pendamping ini perlu diperhatikan, biasanya terdiri dari karbohidrat, sumber protein, sayuran dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral Soenardi, 2009. Pemberian MPASI terlalu dini sangat tidak dianjurkan karena bayi dapat saja mengalami reaksi penolakan. Bayi usia dibawah enam bulan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

Hubungan antara pemberian asi eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi umur 0 6 bulan di puskesmas gilingan kecamatan Banjarsari Surakarta

0 6 40

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6 BULAN.

0 0 6

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN I SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 1 6