Bagi Peneliti Manfaat Penelitian 1. Bagi Tempat Peneliti

2. Pemberian ASI

Waktu pemberian ASI sebaiknya secepatnya setelah bayi dilahirkan. Agar kolostrum yang terdapat di dalam ASI pertama dapat langsung diserap dan masuk ke dalam tubuh bayi. Jadi, apabila sang ibu sudah siap untuk menyusui bayinya, sebaiknya minta kepada perawat untuk meletakkan bayi ke payudara ibunya. Pada awalnya mungkin bayi akan merasa tidak tertarik, karena kebanyakan bayi akan memerlukan sedikit waktu untuk memulai proses menyusui Suririnah, 2009. Pemberian ASI untuk bayi kembar yang full-term dapat dilakukan dengan bersamaan segera setelah lahir. Pemberian ASI secara bersamaan mendorong produksi segera susu yang dibutuhkan bagi kedua bayi dan menjadikan susu yang normalnya hilang karena reflex letdown, menjadi tersedia bagi si bayi. Pemberian ASI untuk satu bayi saja dapat dilakukan dengan menukar-nukar payudara ibu secara bergantian Wong Hockenberry, 2009. Pemberian ASI dengan cara dan waktu yang tepat penting untuk berlangsungnya proses pemberian ASI yang menyenangkan bagi ibu dan bayinya Suririnah, 2009. Menurut Wong 2009, ada tiga kriteria utama yang menjadi esensi dalam peningkatan pemberian ASI yang positif, yaitu teknik menghisap yang benar, jadwal pemberian yang tidak kaku, dan pemberian posisi yang benar pada pemberian ASI, artinya mulut terbuka lebar, lidah di bawah areola, dan pemerahan susu dengan isapan perlahan dan dalam. Pemberian ASI boleh dilakukan kapan saja, sebaiknya diberi jeda dari pemberian ASI sebelumnya selama 2-3 jam. Pemberian ASI yang benar dimulai dari posisi duduk ibu yang nyaman dan tegak, bila perlu gunakan bantal untuk menyokong punggung ibu. Selain dengan posisi duduk, ibu juga dapat memberi ASI dengan posisi tidur walaupun kurang disarankan Suririnah, 2009. Setelah mendapat posisi yang nyaman, ibu dapat meletakkan bayi ke dekat payudara ibu, dengan kepala dan pundak bayi menghadap ibu. Gunakan telunjuk dan ibu jari untuk memegang daerah areola. Sentuhkan puting susu ke arah mulut bayi, sampai mulut bayi terbuka lebar. Lalu masukkan puting susu ibu secara penuh dan bagian areola sebanyak mungkin ke dalam mulut bayi. Setelah itu dekap bayi ke arah tubuh ibu sampai hidung bayi dan dagunya menyentuh payudara ibu Suririnah, 2009. Gunakan kedua payudara secara bergantian setiap menyusui. Selalu kosongkan payudara sebelum menggantinya dengan payudara yang satunya sehingga bayi mendapatkan komposisi nutrisi yang penuh Suririnah, 2009. Agar tidak lupa payudara mana yang belum disusukan ke bayi, ibu dapat menggunakan saputangan atau peniti di bra payudara yang belum disusukan sebagai penandanya. Setelah menyusui, sebaiknya ibu jangan langsung melepaskan payudara dari mulut bayi. Biarkan bayi yang melepaskan puting susu ibu dari mulutnya. Atau ibu dapat meletakkan jari kelingking ibu yang bersih di sudut mulut bayi, dan keluarkan puting ibu secara perlahan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

Hubungan antara pemberian asi eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi umur 0 6 bulan di puskesmas gilingan kecamatan Banjarsari Surakarta

0 6 40

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6 BULAN.

0 0 6

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN I SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 1 6