keamanan yang damai. Ibu memiliki perasaan menyatu sangat dekat dengan anaknya dan merasa tuntas dan puas ketika bayi mengisap ASI darinya. ASI
juga memberikan perlindungan terhadap obesitas, alergi, diabetes, dan aterosklerosis, meskipun buktinya belum ada Wong Hockenberry, 2009.
Bayi yang mendapat ASI, terutama diatas 2-3 bulan, cenderung tumbuh lebih memuaskan namun lebih lambat dari bayi yang mendapat susu botol
Dewey dkk, 1991 dalam Wong Hockenberry, 2009. Selain dapat dirasakan oleh bayi, ternyata manfaat ASI pun dapat
dirasakan oleh ibu. Cukup banyak juga manfaat ASI yang dapat dirasakan oleh ibu, diantaranya ibu dapat terhindar dari kanker payudara dan kanker
ovarium. Hasil pusat penelitian kanker di Inggris menyatakan bahwa para ibu yang menyusui selama enam bulan dapat mengurangi terkena kanker
payudara dan kanker ovarium. Selain itu, ASI juga dapat melangsingkan tubuh ibu, semakin lama ibu menyusui, semakin cepat tubuhnya pulih pasca
persalinan Novita, 2007.
B. Makanan Pendamping ASI MP ASI
Makanan Pendamping ASI MPASI adalah makanan pelengkap atau tambahan bagi bayi yang harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi
kebutuhan bayi dan menutupi kekurangan zat gizi yang terkandung dalam ASI Sitompul, 2012. Setelah bayi berusia enam bulan, sistem imunitas bayi sudah
mulai sempurna. Menurut penelitian dari badan kesehatan dunia sistem pencernaan bayi sudah membentuk enzim pemecah protein seperti asam
lambung, pepsin, lipase, dan enzim amilase. Setelah berusia enam bulan juga
usus bayi telah matang dan mulai mengeluarkan imonuglobulin protein IgA yang melapisi usus dan mencegah masuknya protein yang memicu alergi
Nurdiansyah, 2011. Oleh karena itu bayi sudah mulai bisa diberikan MPASI setelah berusia enam bulan.
Setelah bayi berumur enam bulan, secara perlahan bayi memerlukan nutrisi tambahan sebagai pelengkap ASI. Makanan pelengkap tersebut bisa
berupa sari buah, atau buah-buahan, makanan lunak, dan akhirnya makanan lebih keras seperti nasi Suryanah, 1996. Tujuan pemberian makanan
pelengkap ini adalah melengkapi zat gizi ASI yang sudah mulai berkurang. Pada usia lebih dari enam bulan ini adalah saat-saat bayi membutuhkan
nutrisi lebih dari yang ada di dalam ASI. Semakin bertambahnya usia bayi maka pertumbuhan dan perkembangan bayi juga semakin meningkat, dan
membutuhkan nutrisi
lebih untuk
menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya, sedangkan produksi ASI semakin menurun, olhe karena itu
bayi sangat memerlikan makanan tambahan Suryanah, 1996. Makanan pendamping ASI bisa diberikan secara bertahap mulai dari
bentuk cair yang dilanjutkan agak kental sampai menjadi makanan padat. Komposisi makanan pendamping ini perlu diperhatikan, biasanya terdiri dari
Soenardi, 2009: 1. Karbohidrat seperti beras, kentang, pasta, mi dan tepung-tepungan
2. Sumber protein seperti daging, ikan, ayam, hati, telur, kacang-kacangan, dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe
3. Sayuran dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. WHO tahun 2012 menyatakan bahwa MP ASI harus ditambahkan ke
dalam diet bayi ketika ASI sudah tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pengaturan makanan untuk bayi sehat Supartini, 2004:
1. untuk bayi usia 0-6 bulan berikan hanya ASI saja 2. untuk bayi usia 6 bulan diberikan dua kali bubur susu, buah-buahan, dan
telur 3. bayi usia 6-7 bulan dapat dimulai dengan pemberian nasi tim dengan
campuran antara beras, sayuran, dan daging atau ikan 4. bayi usia 8-12 bulan diberikan nasi tim dengan frekuensi tiga kali sehari,
dan bubur susu sudah tidak diberikan lagi Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan padat:
1. bayi telah siap menerima makanan dalam bentuk padat 2. berikan makanan padat sesuai kemampuan anak mengunyah
3. observasi tanda alergi makan 4. kenalkan jenis makanan untuk satu waktu
5. bila bayi berasal dari keluarga vegetarian, tambahkan zat besi 6. apabila jumlah makanan yang dikonsumsi lebih banyak, asupan susu harus
dikurangi 7. biarkan bayi mencoba mengenal cara makan
8. jangan terburu-buru dalam memberi makan, terutama makanan padat 9. berikan makanan pada saat anak lapar
Terdapat tanda-tanda bayi yang siap menerima makanan padat. Tanda- tandanya adalah sebagai berikut Prabantini, 2010: pertama, bayi sudah mulai
memasukkan jari ke mulut dan mengunyahnya. Kedua, berat badan bayi sudah mencapai dua kali lipat berat lahir. Lalu, bayi sudah merespon dan membuka
mulut saat disuapi. Keempat, hilangnya refleks menjulurkan lidah. Tanda yang kelima adalah bayi lebih tertarik pada makanan
dibandingkan botol susu atau puting ibu. Keenam, bayi rewel atau gelisah, padahal sudah diberi ASI atau susu fomrula sebanyak 4-5 kali sehari. Ketujuh,
bayi sudah dapat duduk disangga dan dapat megontrol kepalanya pada posisi tegak dengan baik. Tanda yang terkahir adalah, keingintahuannya terhadap
makanan semakin besar. Pemberian MPASI untuk bayi selain memberi nutrisi juga dapat melatih
motorik bayi dalam memegang makanannya. Metode ini disebut sebagai Baby- led Weaning BLW. Metode BLW ini artinya tidak memberikan MPASI
berbentuk kental yang disuapkan pada bayi, melainkan memberikan kesempatan pada bayi untuk memgang dan menyuap makanannya sendiri
Sitompul, 2012.
C. Susu Formula
Susu formula dapat diberikan kepada bayi dengan alasan tertentu yang tepat. Contohnya, apabila sang ibu mengalami infeksi di bagian puting