Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

c Informed consent 3. Prinsip Keadilan a Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil b Hak dijaga kerahasiannya

H. Pengolahan Data

Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing

Hasil kuesioner dilakukan penyuntingan editing terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuesioner yang mencakup kelengkapan data, relevan, jelas atau terbaca, dan konsisten. Apabila ada jawaban yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang atau jika tidak memungkinkan maka data tersebut dimasukkan dalam pengelolaan data missing.

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit, maka selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian data ini sangat berguna dalam memasukkan data data entry.

3. Data Entry atau Processing

Data dalam bentuk kode angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau software komputer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang paling sering digunakan untuk memasukkan data penelitian adalah paket program SPSS for Window. Dalam proses ini dituntut ketelitian, apabila tidak, maka akan terjadi kesalahan, meskipun hanya memasukkan data.

4. Pembersihan Data Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

I. Analisis Data

Setelah dilakukan proses pengelolaan data langkah selanjutnya adalah melakukan proses analisis data. Analisa data dilakukan untuk mengolah data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan serta untuk menguji secara statistik kebenaran hipotesis yang telah ditetapkan Sumantri, 2011. Adapun analisis yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu: 1. Analisis Univariat Deskriptif Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya Notoatmodjo, 2010. Analisis univariat ini bertujuan untuk mengetahui jumlah, mean atau rata-rata, persentase variabel penelitian Sumantri, 2011. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi dan hasil uji didapat adanya hubungan variabel dependen dan independen tersebut bermakna atau tidak bermakna Notoatmodjo, 2010. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen, yaitu hubungan ASI eksklusif dan angka terjadinya diare pada bayi yang berusia 0-6 bulan di Puskesmas Kecamatan Johar Baru. Teknik analisis dilakukan dengan uji chi square. Jika chi-square hitung chi-square tabel, H0 ditolak. Jika chi-square hitung chi-square tabel, Ho diterima Santosa, 2005. Derajat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95 dengan α= 5 atau 0,05, sehingga jika P p-value 0.05 menunjukkan hasil perhitungan statistik bermakna signifikan atau menunjukkan ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan apabila nilai p value 0.05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan.

J. Penyajian Data

Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk tulisan. 48

BAB V HASIL PENELITIAN

Pada bab lima ini, peneliti akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian mengenai hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi yang berusia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru. Penelitian ini berlangsung tanggal 9-10September.

A. Deskripsi Umum Tempat Penelitian

Puskesmas Kecamatan Johar Baru terletak di Jl. Mardani Raya No.36, Johar Baru, Jakarta Pusat. Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru terdiri dari beberapa kelurahan, diantaranya ada Kelurahan Johar Baru dan Kelurahan Tanah Tinggi. Berikut adalah Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

1. Visi Puskesmas Kecamatan Johar Baru

Terwujudnya Puskesmas Kecamatan Johar Baru yang memberikan pelayanan prima, berorientasi pada kepuasan menuju masyarakat sehat dan mandiri. 2. Misi Puskesmas Kecamatan Johar Baru a. Memberikan pelayanan kesehatan prima dan merata b. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, medis dan non medis puskesmas c. Menggalang kemitraan pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN MERAUKE

0 4 72

Hubungan antara pemberian asi eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi umur 0 6 bulan di puskesmas gilingan kecamatan Banjarsari Surakarta

0 6 40

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6 BULAN.

0 0 6

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN I SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 1 6