33 Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Tepung Kacang Hijau dan Rendemennya
B. Penentuan Formulasi Cookies
Komplementasi  ditentukan  dengan  membandingkan  kandungan  asam amino esensial kacang hijau dan tepung beras dengan pola FAO tahun 1973
sehingga didapatkan skor asam amino dari masing-masing bahan. Skor asam amino kacang hijau dan tepung beras dapat dilihat pada Tabel 10.
Kacang
Dikupas kulitnya dengan grain mill
selama 30 detik
Direndam dengan perbandingan air:kacang = 2:1
Dicuci
Ditiriskan Disangrai pada suhu ± 120
o
C selama 40-45 menit
Didinginka Digiling dengan
menggunakan pin disc Diayak menggunakan
ayakan 60 mesh
Tepung Kacang Hijau Sangrai
87.71
85.20 62.78
34 Tabel  10.  Skor  Asam  Amino  Tepung  Beras  dan  Kacang  Hijau  berdasarkan  Pola
FAO 1973
Asam Amino Esensial FAO
1973 mgg
Tepung Beras
mgg Skor
Asam Amino
Kacang Hijau
mgg Skor
Asam Amino
Isoleusin Leusin
Lisin Metionin dan Sistin
Phenilalanin dan Tirosin Threonin
Valin Triptofan
40 70
55 35
60 40
50 10
41.36 82.71
35.08 42.54
106.95 35.59
58.98 12.20
100 100
63.78 100
100 88.98
100 100
42.18 77.28
69.62 20.75
90.25 32.72
51.76 10.88
100 100
100 59.29
100 81.8
100 100
Sumber: USDA
2008 Tabel  skor  asam  amino  di  atas  menunjukkan  bahwa  asam  amino
pembatas  pada  tepung  beras  adalah  lisin  karena  skor  asam  amino  lisin memiliki nilai terendah, sedangkan asam amino pembatas pada kacang hijau
adalah asam amino belerang AAS atau metionin dan sistin. Oleh karena itu, komplementasi  antara  asam  amino  pembatas  lisin  dengan  asam  amino
belerang  metionin  dan  sistin  dapat  terjadi.  Komplementasi  lain  yang  dapat terjadi adalah antara asam amino lisin dengan threonin. Hal ini terjadi karena
tepung beras dan kacang hijau mengalami defisiensi asam amino yang sama, yaitu threonin namun karena jumlah asam amino threonin pada kacang hijau
lebih  rendah  dibandingkan  dengan  tepung  beras  maka  dikomplementasikan dengan asam amino lisin yang merupakan asam amino pembatas pada tepung
beras. Kedua  komplementasi  tersebut  kemudian  diplotkan  ke  dalam  grafik
sehingga  didapatkan  titik  potong  yang  menunjukkan  perbandingan  jumlah kacang  hijau  dengan  tepung  beras  yang  nantinya  akan  menentukan  jumlah
sumbangan  protein  masing-masing  bahan  tersebut  di  dalam  formulasi. Gambar 6 dan Gambar 7 menunjukkan grafik komplementasi.
35 Gambar  6.  Perbandingan  Protein  Berdasarkan  Skor  Asam  Amino  Lisin
dan Asam Amino Belerang Persamaan garis lisin: y = 0.362x + 63.78
Persamaan garis metionin: y = -0.407x + 100 Titik potong: 0.362x + 63.78 = -0.407x + 100
36.22 = 0.769x x = 47.10 persentase jumlah protein kacang hijau
52.90 persentase jumlah protein tepung beras
Gambar  7.  Perbandingan  Protein  Berdasarkan  Skor  Asam  Amino  Lisin dan Threonin
Persamaan garis lisin: y = 0.362x + 63.78 Persamaan garis threonin: y = -0.071x + 88.98
Titik potong: 0.362x + 63.78 = -0.071x + 88.98 20
40 60
80 100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 A
s a
m A
mi n
o Sk
o r
Perbandingan Protein
Tepung Kacang
Asam Amin
o Beler
ang
Lisin
20 40
60 80
100
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 A
s a
m A
mi n
o S
k o
r
Perbandingan Protein
Tepung Kacang
Threo nin
Lisin
36 25.20 = 0.433x
x = 58.20 persentase jumlah protein  kacang hijau 41.80 persentase jumlah protein tepung beras
Formulasi cookies dilakukan dengan melihat kandungan protein basis kering  dari  masing-masing  bahan  utama  penyusunnya  sehingga  dibutuhkan
data  kadar  air  dan  kadar  protein  bahan  tersebut  untuk  menentukan perbandingan  tepung  dalam  formula.  Bahan  utama  yang  digunakan  dalam
pembuatan  cookies ini,  yaitu tepung kacang hijau sangrai, tepung beras,  dan ISP  Isolate  Soy  Protein  dianalisis  kadar  air  dan  kadar  proteinnya.  Hasil
kadar air dan kadar protein bahan pembuatan cookies dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Kadar Air dan Kadar Protein Bahan Pembuatan Cookies
Bahan Kadar air
bb Kadar
protein bb
Kadar air bk
Kadar protein
bk Tepung Kacang Hijau
6.52 26.26
6.98 28.09
Tepung Beras 11.93
7.76 13.55
8.81 ISP Isolat Soy Protein
12.58 77.02
14.39 88.10
Perbandingan  tepung  yang  dihitung  pada  formulasi  awal  adalah perbandingan antara tepung beras dan tepung kacang hijau. ISP Isolate Soy
Protein tidak  dimasukkan  ke  dalam  formulasi  awal  karena  ISP  akan
digunakan  untuk  meningkatkan  nilai  protein  cookies  bila  kadar  protein cookies
di  bawah  target  20  AKG  atau  di  bawah  13.4  gram  per  100  gram bahan.  Perhitungan  jumlah  tepung  beras  dan  tepung  kacang  hijau  dilakukan
mengacu pada persen AKG protein yang ingin dicapai dan kadar protein basis kering tepung kacang hijau dan tepung beras. Sumbangan protein berdasarkan
grafik  dikalikan  target  AKG  kemudian  dibagi  dengan  kadar  protein  basis kering  bahan  sehingga  didapatkan  perbandingan  berat  kering  antara  tepung
beras dan tepung kacang hijau seperti yang terlihat pada Tabel 12.
37 Tabel 12. Perbandingan Berat Tepung Beras dan
Tepung Kacang Hijau Berat Kering
Bahan Berat g
F1 F2
Tepung Beras 80
64 Tepung Kacang Hijau
22 28
Keterangan: F1 = komplementasi lisin-metionin+sistin F2 = komplementasi lisin-threonin
Cookies  ini  juga  ditambah  dengan  bubuk  multivitamin-multimineral untuk  memenuhi kebutuhan 20 AKG vitamin  dan  mineral ibu hamil.  Bubuk
multivitamin-multimineral  yang  digunakan  memiliki  merek  dagang  Caviplex. Caviplex  mengandung  berbagai  jenis  vitamin  dan  mineral  namun  Caviplex
berbentuk kaplet salut gula sehingga salut gula pada Caviplex harus dihilangkan terlebih  dahulu  sebelum  ditambahkan  ke  dalam  formulasi.  Salut  gula  pada
Caviplex  dihilangkan  dengan  cara  menumbuk  kaplet  tersebut  dan  mengambil bagian  dalam  Caviplex  yang  tidak  tercampur  salut  gulanya.  Tabel  13
menunjukkan kandungan kaplet salut gula Caviplex. Tabel 13. Kandungan Kaplet Salut Gula Caviplex
Kandungan Jumlah
Kandungan Jumlah
Vitamin A 1.2 mg
Biotin 0.1 mg
Vitamin D 0.01 mg
Acid Folic 1 mg
Vitamin B1 3 mg
Fe fumarat 135 mg
Vitamin B6 4 mg
Acid Glutamic 50 mg
Vitamin B2 3 mg
Ca CaH
2
PO
4
.2H
2
O dan CaCO
3
100 mg Vitamin B12
12 µg MgCO3
87.5 mg Vitamin C
75 mg Zn ZnSO4.7H2O
15 mg Nicotinamide
20 mg Cu CuSO4.5H2O
0.5 mg Ca panthotenat
5 mg Mn MnSO4.2H2O
0.5 mg Vitamin E
10 mg Fluor NaF
0.5 mg Iodium KI
0.15 mg Sumber: Label Caviplex
Berat  total  Caviplex  berdasarkan  kandungannya  adalah  sebesar  511.472 mg.  Ibu  hamil  sering  mengalami  kekurangan  zat  besi  dan  juga  asam  folat
sehingga  dasar  penentuan  jumlah  Caviplex  dalam  formulasi  ditentukan berdasarkan  kebutuhan  ibu  hamil  akan  kedua  zat  tersebut.  Formulasi  cookies
yang  dihasilkan  akan  memenuhi  target  20  AKG  ibu  hamil  sehingga
38 penambahan  tablet  multivitamin  dan  multimineral  ini  juga  harus  memenuhi
20  kebutuhan zat besi dan asam folat untuk ibu hamil, yaitu 7.8 mg untuk zat besi  dan  120  µg  untuk  asam  folat.  Berdasarkan  kebutuhan  akan  kedua  zat
tersebut  maka  penambahan  tablet  multivitamin-multimineral  per  adonan  20 cookies
adalah 136.4 mg.
C. Proses Pembuatan Cookies