Ibu Hamil TINJAUAN PUSTAKA

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ibu Hamil

Ibu hamil rata-rata mengalami kenaikan berat badan sebesar 12 hingga 14 kg selama periode kehamilannya Pilliteri, 1995. Hal ini menyebabkan kelompok khusus seperti ibu hamil membutuhkan nutrisi tambahan hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan kebutuhan nutrisi wanita lain yang tidak hamil pada usia sama, sekitar 25-50 tahun, per orang per hari Tabel 1. Peningkatan kebutuhan nutrisi tidak hanya untuk menjaga stamina ibu tetapi juga untuk perkembangan janin yang dikandung. Lebih jauh lagi, nutrisi yang tidak tercukupi selama kehamilan dapat berakibat fatal bagi keduanya, yakni ibu dan janin US FDA, 1989. Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi ibu hamil tidak hanya ditingkatkan dari segi kuantitas saja tetapi juga kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Misalnya protein makanan yang dikonsumsi sebaiknya merupakan protein lengkap protein yang mengandung delapan asam amino esensial begitu pula lemak sebaiknya ibu hamil banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh khususnya asam linoleat Pilliteri, 1995. Menurut Institute of Medicine 1986, saat kelahiran, bayi seringkali menderita defisiensi vitamin E. Hal ini disebabkan karena rendahnya asupan vitamin E oleh ibu selama kehamilan. Defisiensi vitamin E ini dapat berakibat kebutaan Retinophaty of PrematurityROP apabila bayi prematur tidak sanggup menghadapi stress oksigen udara luar atau yang disebut keracunan oksigen. Selain vitamin E, bayi dan balita juga membutuhkan nutrisi penting lainnya untuk perkembangannya. Untuk perkembangan kecerdasan janin, bayi, dan balita membutuhkan ALTJ Asam Lemak Tidak Jenuh terutama asam lemak linoleat. ALTJ jamak sangat dibutuhkan kelompok umur tersebut bagi pertumbuhan dinding sel otak dan perkembangan sel baru Pilliteri, 1995. Dinding sel otak akan mendukung kecerdasan bayi dan balita hingga kelak dewasa. 5 Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan untuk Wanita Berumur 19-50 Tahun Komponen Wanita Tidak Hamil per orang per hari Wanita Hamil trisemester II dan III per orang per hari Energi kkal Protein g Vitamin larut lemak: Vitamin A RE Vitamin D µg Vitamin E mg Vitamin K µg Vitamin larut air: Thiamin mg Riboflavin mg Niacin mg Asam folat µg Piridoksin mg Vitamin B 12 µg Vitamin C mg Mineral: Kalsium mg Fosfor mg Magnesium mg Besi mg Yodium µg Seng mg Selenium µg Mangan mg 1900 50 600 5 15 55 1.0 1.1 14 400 1.3 2.4 75 800 600 240 26 150 9.3 30 1.8 2200 67 900 5 15 55 1.3 1.4 18 600 1.7 2.6 85 950 600 270 35 dan 39 200 13.5 dan 18.3 35 2.0 Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, LIPI 2004 Brody 1991 menyatakan bahwa defisiensi asam folat selalu menjadi masalah potensial selama masa kehamilan karena peningkatan kebutuhan fisiologis yang luar biasa saat kehamilan. Kenaikan kebutuhan asam folat lebih ditekankan pemenuhannya saat kehamilan dibandingkan saat menyusui. Defisiensi asam folat selama kehamilan dapat berakibat lebih jauh kepada kekurangan asam folat saat menyusui. Wanita hamil beresiko tinggi melahirkan bayi menderita NTD Neural Tube Defects pada kondisi defisien asam folat di periode awal kehamilan. Selain memperhatikan nutrisi makanan yang dikonsumsinya, ibu hamil juga harus menghindari makanan-makanan yang berbahaya bagi janinnya. Beberapa makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah 6 makanan atau minuman yang mengandung kafein seperti coklat, kopi, teh, maupun softdrink, makanan yang mengandung pemanis buatan, dan makanan yang bertujuan untuk menurunkan berat badan Pilliteri, 1995.

B. Kacang Hijau Phaseolus radiatus, Linn