6 makanan  atau  minuman  yang  mengandung  kafein  seperti  coklat,  kopi,  teh,
maupun softdrink, makanan yang mengandung pemanis buatan, dan makanan yang bertujuan untuk menurunkan berat badan Pilliteri, 1995.
B. Kacang Hijau Phaseolus radiatus, Linn
Phaseolus radiatus , Linn merupakan nama botani kacang hijau Kay,
1979.  Kacang  hijau  termasuk  dalam  family  Leguminoceae,  sub  family Papillionideae,  genus  Phaseolus  dan  spesies  radiatus  Marzuki,  1977.
Sebutan kacang hijau lebih dari satu, diantaranya: mungo, mung bean, green gram
,  dan  mung.  Buah  kacang  hijau  berbentuk  pedang-pedangan,  kecil memanjang.  Warna  buahnya  hijau  sewaktu  masih  muda  dan  nantinya  akan
berubah  menjadi  ungu  tua  setelah  cukup  tua.  Setiap  buah  terdapat  5  sampai lebih dari 10  biji kacang hijau. Biji tersebut ada yang mengkilap dan ada pula
yang kusam Kay, 1979. Biji kacang hijau terdiri dari 3 bagian, yaitu kulit biji, endosperma dan
lembaga.  Kulit  biji  berfungsi  untuk  melindungi  biji  dari  kekeringan, kerusakan  fisik,  mekanis,  dan  serangan  kapang  atau  serangga.  Endosperma
merupakan  bagian  biji  yang  mengandung  cadangan  makanan  untuk pertumbuhan lembaga. Lembaga ini akan membesar selama pertumbuhan biji
tersebut. Komposisi kimia kacang hijau dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Kimia Kacang Hijau per
100 gram Bagian yang Dapat Dimakan
Komponen Jumlah
Energi kal Air g
Lemak g Protein g
Karbohidrat g Kalsium mg
Fosfor mg Besi mg
Vitamin A IU Vitamin B
1
mg Vitamin C mg
345.00 10.00
1.26 22.20
62.90 125.00
320.00 6.70
157.00 0.64
6.00 Sumber: Suprapto dan Sutarman 1982
7 Komponen  karbohidrat  merupakan  bagian  terbesar  dibandingkan
dengan  komponen-komponen  lain  yang  terdapat  pada  kacang  hijau. Karbohidrat  tersusun  atas  pati,  gula,  dan  serat  kasar  Sathe  et  al,  1982.
Menurut Kay 1979, pati kacang hijau terdiri atas 28.8 amilosa dan 71.2 amilopektin.  Gula  kacang  hijau  didapatkan  dalam  bentuk  sukrosa,  fruktosa,
glukosa,  rafinosa,  stakiosa,  dan  verbaskosa.  Pati  pada  kacang  hijau mempunyai  daya  cerna  99.8  Fleming  dan  Vote,  1976  yang  dikutip  oleh
Sathe  et  al,  1982,  sehingga  dapat  dikatakan  bahwa  daya  cerna  karbohidrat pada kacang hijau tinggi.
Protein  merupakan  penyusun  utama  kedua  setelah  karbohidrat  yang terdiri  dari  berbagai  asam  amino  yang  diantaranya  merupakan  asam  amino
esensial. Tabel 3 menunjukkan kandungan asam amino esensial pada kacang hijau.  Seperti  kacang-kacangan  pada  umumnya,  protein  kacang  hijau  hanya
sedikit  mengandung asam  amino belerang  metionin  dan sistin  namun  kaya akan lisin. Tabel 4 juga menunjukkan PER Protein Eficiency Ratio beberapa
jenis kacang-kacangan. Kacang hijau mempunyai nilai daya cerna protein yang cukup tinggi,
yaitu sebesar 81, namun daya cerna protein ini dipengaruhi adanya inhibitor tripsin.  Aktivitas  enzim  tripsin  dapat  pula  dipengaruhi  oleh  adanya  tannin
atau polifenol Elias, 1979; Fernandez, 1975; dan Ordones, 1976 yang dikutip oleh Bressani et al, 1982.
Tabel 3. Komposisi Asam Amino Esensial Kacang Hijau
Asam amino Jumlah
mgg
Triptofan Threonin
Isoleusin Leusin
Lisin Methionin dan Sistin
Fenilalanin dan Tirosin Valin
10.88 32.72
42.18 77.28
69.62 20.75
90.25 51.76
Sumber: USDA
2008
8 Tabel 4. PER Beberapa Jenis
Kacang-Kacangan
Jenis Kacang PER
Kacang hijau Kedelai
Kacang tunggak Kacang tanah
Chick peas 2.12
2.32 1.41
1.65 1.68
Sumber: Engel 1977 Kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai bahan  makanan campuran.
Dalam hal ini kacang hijau yang banyak mengandung lisin digunakan sebagai pelengkap bahan makanan yang kekurangan asam amino lisin, misalnya beras
Payumo,  1978.  Kacang  hijau  sudah  sering  diolah  menjadi  berbagai  jenis pangan  seperti  bubur  kacang  hijau,  makanan  bayi,  kue,  tahu,  dan  minuman
kacang hijau.
C. Tepung Beras