22
C. Metode Penelitian
1. Penelitian Pendahuluan
1.1. Perlakuan Kacang Hijau
Kacang hijau varietas Betet yang didapat dari Balai Kacang-Kacangan, Malang disortasi kemudian dikupas kulitnya dengan menggunakan alat
Grain Mill . Kacang hijau kupas kulit dicuci dan direndam menggunakan air
dengan perbandingan kacang:air adalah 1:2 selama 2 jam. Kacang hijau tersebut kemudian ditiriskan dan disangrai pada suhu ± 120
o
C selama 40-45 menit. Kacang hijau yang telah disangrai kemudian digiling dengan
menggunakan pin disc mill dan diayak dengan menggunakan ayakan 60 mesh hingga didapat tepung kacang hijau sangrai 60 mesh.
1.2. Penentuan Kadar Air dan Kadar Protein Bahan Baku
Bahan utama dalam pembuatan cookies seperti tepung kacang hijau sangrai, tepung beras, dan ISP Isolate Soy Protein diuji kadar air dan kadar
proteinnya. Metode yang digunakan untuk menguji kadar air bahan adalah metode oven biasa Apriyantono et al, 1989, sedangkan metode yang
digunakan untuk menguji kadar protein bahan adalah metode Kjeldahl- mikro Apriyantono
et al,
1989.
2. Penelitian Utama
2.1. Formulasi Cookies Ibu Hamil dengan Kandungan Total Protein Mendekati 20 AKG
Pembuatan formulasi cookies ibu hamil didahului dengan penentuan target protein produk, yaitu 20 AKG ibu hamil atau 13.4 gram100 gram
produk. Selanjutnya dilakukan penentuan skor asam amino kacang hijau dan tepung beras berdasarkan Pola FAO tahun 1973 yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar penentuan komplementasi protein tepung beras dan kacang hijau. Perbandingan tepung beras dan kacang hijau hasil
komplementasi kemudian digunakan untuk menghitung jumlah kacang
23 hijau dan tepung beras dalam formulasi. Selain itu jumlah kacang hijau
dan tepung beras juga dihitung berdasarkan target protein yang ingin dicapai dan kadar protein basis kering kacang hijau dan tepung beras. Jika
formula yang disusun tidak memenuhi target protein yang ditentukan maka ditambahkan ISP Isolate Soy Protein ke dalam formulasi.
2.2. Pembuatan Cookies Ibu Hamil
Gula, vanili bubuk, garam dan margarin dimixer 10 menit hingga berwarna pucat. Tepung kacang hijau sangrai, tepung beras, bubuk
multivitamin-multimineral dan baking powder dicampur kering kemudian ditambahkan ke dalam campuran gula, vanili bubuk, garam dan margarin.
Air ditambahkan dan adonan terus diaduk hingga seluruh bahan tercampur merata. Adonan kemudian dicetak dengan menggunakan cetakan dengan
diameter 4.5 cm dan tebal 0.5 cm kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu 160
o
C selama 23 menit. Produk cookies kemudian dikemas dengan menggunakan kemasan polypropylene PP.
2.3. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan tiga tahap. Tahap pertama dilakukan untuk menentukan komplementasi yang digunakan, sedangkan tahap
kedua untuk menentukan jumlah gula yang digunakan dalam formula. Tahap ketiga dilakukan untuk menentukan jumlah margarin yang
ditambahkan ke dalam formula. Uji organoleptik ini dilakukan kepada 30 panelis ibu-ibu dari Jalan Perwira dan Perumahan Dramaga Asri, Ciampea.
24 Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Cookies
Gula halus, vanili bubuk, garam, dan margarin
Adonan siap cetak
Cookies Air
Dicampur dengan handmixer
10 menit hingga warnanya pucat
Dicampur hingga rata
Dicetak dengan menggunakan cetakan bulat d= 4.5cm, t=0.5cm
Dipanggang dalam oven pada suhu 160
o
C, 23 menit Tepung kacang hijau, tepung
beras, baking powder, dan tablet multivitamin-multimineral
25
3. Analisis Kimia dan Fisik Formula Terpilih