38 penambahan  tablet  multivitamin  dan  multimineral  ini  juga  harus  memenuhi
20  kebutuhan zat besi dan asam folat untuk ibu hamil, yaitu 7.8 mg untuk zat besi  dan  120  µg  untuk  asam  folat.  Berdasarkan  kebutuhan  akan  kedua  zat
tersebut  maka  penambahan  tablet  multivitamin-multimineral  per  adonan  20 cookies
adalah 136.4 mg.
C. Proses Pembuatan Cookies
Pembuatan  cookies  dimulai  dengan  pencampuran  seluruh  bahan. Pencampuran bahan dibagi menjadi dua tahap, yaitu pencampuran bahan-bahan
pembuat  krim  creaming  method  dan  pencampuran  bahan  kering.  Menurut Matz  dan Matz 1978  ada dua  cara  pembuatan  krim, yaitu  two-stage method
dan three-stage method. Proses pembuatan krim two-stage method adalah pembuatan krim dengan
mencampur lemak, gula, emulsifying agent dan komponen minor lainnya selain pengembang menjadi satu. Pencampuran dilakukan selama 4-10 menit sampai
bahan  padatannya  terlarut  dan  membentuk  krim.  Pencampuran  ini  tergantung dari  kecepatan  mixer  yang  digunakan.  Setelah  krim  tercampur  merata,  tepung
dan bahan pengembang yang telah dicampurkan secara kering dimasukkan ke dalam krim.
Three-stage method
adalah metode
pembuatan  krim dengan
membedakan  penambahan  pewarna  colorant,  flavor  flavouring  agent  dan garam.  Langkah  pertama  pembuatan  krim  diawali  dengan  mencampurkan
bahan-bahan  cair  liquid  materials  seperti  lemak,  air,  dan  shortening. Selanjutnya,  ditambahkan  dengan  bahan  pewarna,  flavor  dan  garam,
dilanjutkan dengan penambahan bahan pengembang dan tepung. Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  proses  pembuatan  cookies  berbahan
dasar tepung kacang hijau sangrai dan tepung beras ini menggunakan two-stage method
dalam  pembuatan  krim.  Adonan  yang  telah  dicampur  merata  tersebut kemudian  ditambahkan  dengan  air.  Penambahan  air  sangat  mempengaruhi
konsistensi  adonan  yang  dihasilkan.  Menurut  Manley  2001  pengertian konsistensi adonan dough consistency adalah keadaan yang menyatakan sifat-
sifat  softness,  stickiness,  elastisitas  dan  extensibility.  Kondisi-kondisi  fisik
39 diatas menurut Manley 2001, dihasilkan dari seberapa besar jumlah air yang
ditambahkan,  keadaan  mixing,  dan  suhu  pemanggangan.  Menurut  Husain 1993, air adalah bahan yang berfungsi dalam pengikatan adonan. Pada proses
pembuatan cookies ini dibutuhkan proses pengulenan agar air dapat terdispersi secara merata ke seluruh adonan sehingga dihasilkan konsistensi adonan yang
baik dan mudah dicetak. Adonan yang dicetak kemudian dipanggang pada suhu 160
o
C selama 23 menit.  Suhu  dan  lama  pemanggangan  ini  merupakan  suhu  pemanggangan
terbaik  yang  didapatkan  setelah  dilakukan  trial  error  pada  berbagai  suhu  dan lama  pemanggangan.  Menurut  Manley  2001,  ada  3  perubahan  yang  terjadi
selama  proses  pemanggangan,  yaitu:  1  Peningkatan  ketebalan  sebagai  akibat dari  pengembangan  struktur  internal  adonan;  2  Perubahan  warna  pada
permukaan  produk  misalnya:  reddish  brown  colouration  karena  adanya reaksi  Maillard;  3  Pengeluaran  uap  air.  Cookies  yang  selesai  dipanggang
kemudian  didinginkan  di  suhu  ruang  untuk  memberikan  kesempatan  air menguap sebelum dikemas ke dalam plastik polypropylene PP.
D. Penentuan Formula Cookies Terpilih