Tujuan Penelitian Meristem Tip Dan Kemoterapi Untuk Eliminasi Virus Onion Yellow Dwarf Virus (Oydv) Pada Bawang Merah

4 3. Terdapat perbedaan pertumbuhan antara tanaman bawang merah asal kultur meristem tip dan tanaman yang berasal dari umbi serta biji.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan terdiri atas tiga percobaan yang dikerjakan secara terpisah. Percobaan pertama adalah seleksi media dengan kombinasi ZPT yang paling baik untuk pertumbuhan tunas meristem tip bawang merah, dan tanaman hasil kultur in vitro selanjutnya dilakukan analisis RT-PCR untuk mengetahui keberadaan virus OYDV. Percobaan ke dua mencari konsentrasi ribavirin yang paling efektif dalam mengeliminasi virus OYDV pada dua jenis ukuran shoot tip, selanjutnya tanaman hasil kemoterapi dilakukan analisis RT-PCR untuk memastikan keberhasilan dari eliminasi virus. Percobaan ke tiga yaitu evaluasi pertumbuhan tanaman bawang merah yang berasal dari bahan tanam kultur meristem tip, umbi, dan biji yang dilanjutkan dengan pengujian virus OYDV menggunakan DIBA. 5 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kultur Meristem Tip

Kultur meristem tip merupakan isolasi meristem apikal yang disertai dengan satu atau dua primordia daun, yang bertujuan untuk mengeliminasi patogen Kane 2005 seperti bakteri, fungi dan virus Bhojwani dan Dantu 2013. Ukuran meristem tip bervariasi bergantung pada kelompok tanaman Kane 2005. Pada tanaman pisang diameter meristem tip kurang dari 1 mm dan panjangnya 0.2 mm Lassois et al. 2013, sedangkan pada bawang putih Gambar 2 dilaporkan berukuran 0.5 - 1.0 mm Pramesh dan Baranwal 2015. Meristem tip dinyatakan sebagai daerah yang mengandung sedikit konsentrasi virus dan bahkan terbebas dari virus. Hal ini dikuatkan oleh beberapa alasan, yaitu i penyebaran virus melalui jaringan vaskular sangat cepat, sementara itu jaringan pada meristem belum mengalami diferensiasi. Penyebaran virus pada daerah non vaskular terjadi melalui plasmodesmata yang cenderung lebih lambat, ii daerah meristem kemungkinan dilindungi oleh “virus inactivating system”, yang dapat mencegah meristem dari infeksi, iii level auksin endogen yang tinggi pada daerah tersebut diperkirakan dapat menghambat multiplikasi virus, dan iv tingginya aktivitas metabolisme pada daerah meristematik dapat menekan terjadinya multiplikasi virus Wang dan Hu 1980. Dalam kultur meristem, ukuran eksplan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan eliminasi virus dan berperan dalam menentukan eksplan tersebut dapat tumbuh selama masa pengulturan. Umumnya eksplan dengan ukuran yang lebih besar dapat meningkatkan keberhasilan kultur Wang dan Hu 1980 dan memberikan respon pertumbuhan yang lebih cepat Kane 2005, namun tingkat eliminasi virus menjadi menurun. Sementara itu, ukuran eksplan yang sangat kecil mendukung untuk eliminasi virus, akan tetapi kemampuan regenerasinya menurun Bhojwani dan Dantu 2013. Verbeek 1995 melaporkan bahwa eksplan bawang putih yang dikulturkan dengan ukuran lebih kecil dari 0.4 mm, memiliki persentase regenerasi tanaman yang rendah . Taşkin et al. 2013 menyatakan bahwa metode kultur meristem tip berhasil mengeliminasi virus OYDV dan LYSV dan menghasilkan tanaman bawang putih bebas virus. Teknik kultur meristem juga digunakan secara rutin untuk memperoleh tanaman bawang putih bebas virus, akan tetapi bagi virus-virus yang sulit untuk dieliminasi, maka teknik ini akan dikombinasikan dengan perlakuan panas dan pemberian ribavirin AVRDC 2001. Gambar 2 Meristem tip dengan primordia daun pada tanaman: A. Bawang putih Pramesh dan Baranwal 2015; B. Anyelir Ashnayi et al. 2012.