8 mengandung konsentrasi virus yang tinggi atau telah terinfeksi oleh berbagai jenis
virus. Ribavirin dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tanaman,
bergantung pada konsentrasi dan genotipe tanaman Oana et al. 2009. Neelamathi et al. 2014 menyatakan meristem tip tebu yang dikulturkan pada konsentrasi
ribavirin yang rendah 2.5, 5.0, dan 7.5 mgL
-1
tidak mengakibatkan penghambatan pertumbuhan dan multiplikasi eksplan, akan tetapi konsentrasi tersebut tidak
mampu mengeliminasi virus. Ribavirin dengan konsentrasi yang tinggi dapat menimbulkan efek fitotoksik terhadap pertumbuhan eksplan berupa penghambatan
pertumbuhan dan multiplikasi. Andriani et al. 2013 berhasil memperoleh tebu yang telah bebas dari virus Sugarcane mosaic virus SCMV melalui kultur
meristem tip yang dikombinasikan dengan ribavirin 30 mg L
-1
dan 40 mg L
-1
selama 6 minggu.
2.4 Virus pada Bawang Merah
Virus pada tanaman Allium dapat tersebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya melalui kutu daun, thrip, dan tungau. Virus yang menginfeksi Allium
biasanya memiliki kisaran inang yang sempit, terutama sekali terbatas pada tanaman bawang-bawangan. Penyebaran virus juga dapat terjadi akibat proses
perbanyakan tanaman yang dilakukan secara vegetatif, dan bahkan bawang merah biasanya dapat terinfeksi oleh lebih dari satu jenis virus Brewster 2008. Gunaeni
et al. 2011 melaporkan bahwa persentase insiden gejala virus yang muncul antar varietas maupun pada varietas yang sama dapat bervariasi. Hal ini diduga akibat
varietas yang dibudidayakan berbeda-beda, asal daerah dimana benih diperoleh, dan berapa generasi suatu varietas tersebut telah dibudidayakan.
Kelompok virus yang ditemukan menginfeksi tanaman Allium merupakan kelompok Potyvirus yaitu Onion yellow dwarf virus OYDV dan Leek yellow
stripe virus LYSV. Virus dari Kelompok Carlavirus diantaranya adalah Garlic common latent virus GarCLV dan Shallot latent virus SLV, sedangkan dari
kelompok Allexivirus yaitu Garlic virus D GarV-D, Garlic virus B GarV-B dan Garlic virus C GarV-C Shahraeen et al. 2008. Virus yang telah dilaporkan
menyerang tanaman bawang merah di Indonesia yaitu OYDV, Shallot yellow stripe virus SYSV Gunaeni et al. 2011 dan SLV Duriat dan Sukarna 1990.
2.5 Virus Onion yellow dwarf virus OYDV
OYDV merupakan virus yang tergolong dalam genus Potyvirus. Virus jenis ini menyerang berbagai jenis bawang, termasuk bawang merah. Infeksi dari virus
ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan rata-rata hasil per tanaman Elnagar et al. 2009, bahkan tercatat kehilangan hasil mencapai 60. Umbi yang
tanamannya terinfeksi juga berukuran lebih kecil dan masa dormansinya lebih pendek bila dibandingkan dengan tanaman yang sehat Brewster 2008.
Bibit yang terinfeksi selama masa pertumbuhan akan memperlihatkan gejala infeksi pada daun termuda CrĂȘte et al. 1981. Pada kebanyakan virus, infeksi
tidak memperlihatkan adanya gejala dan penyakit yang jelas, akan tetapi OYDV