Alat tangkap tuna longline Kapal dan nelayan

2 Seiton Organizing : menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan baik serta melakukan tata letak peralatan dan perlengkapan kerja dengan rapi sehingga siap digunakan setiap saat diperlukan. 3 Seiso Cleaning : membersihkan daerah kerja, mesin, perlengkapan, dan peralatan kerja agar selalu dalam keadaan bersih dan baik. 4 Seiketsu Standardizing : kegiatan memelihara fasilitas, tempat kerja, mesin, peralatan, serta barang agar tujuan ketiga-S sebelumnya tercapai. 5 Shitsuke Training and Discipline : meningkatkan skill dan moral dengan membudayakan serta membiasakan bekerja sesuai dengan sistem proseduryang bertujuan untuk mengembangkan perilaku kerja pegawai yang positif di tempat kerja sebagai sebuah kebiasaan yang disiplin.

2.2 Unit Penangkapan Tuna Longline

Komponen utama dalam perikanan tangkap adalah unit penangkapan, yang terdiri dari perahukapal, alat tangkap dan nelayan.Jenis dan skala unit penangkapan yang diperlukan oleh suatu usaha penangkapan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang merupakan faktor penentupembatas pengembangan perikanan di suatu wilayah perairan tertentu Moeljanto 1982.

2.2.1 Alat tangkap tuna longline

Jenis alat tangkap yang mendominasi di pelabuhan tersebut adalah alat tangkap tuna longline yaitu berjumlah 792 unit atau 24 dari jumlah kapal keseluruhan yang masuk di pelabuhan tersebut. Kegiatan operasi penangkapan tuna idealnya memerlukan alat bantu dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efektivitas seperti line hauler, line thrower, belt conveyor, branch line, line arranger , hoist, radio buoy, side roller, radio direction finder, sekiyama stretcher, light buoy , takal atau block, search light dan ganco. Namun, beberapa kapal penangkap tuna yang ada di PPSNZJ ini tidak menggunakan alat bantu yang disebutkan di atas. Kapal ini hanya memiliki line hauler atau penarik tali utama, side roller , light buoy, takal ganco,radio buoy dan radio direction finder saja. Tabel1 Spesifikasi alat tangkap tuna longline secara umum yang digunakan No Nama Bagian Bahan DiameterNo. mm, No Panjang m 1 Main line Vinylon Ø 5,5 50 - 70 2 Branch line Eye rope Branch line Swivel Kanamaya Sekiyama Wire leader Hook Snap Vinylon Vinylon Kuningan Vinylon Vinylon Kawat baja Baja Kawat baja Ø 4,6 Ø 4,6 No. 22 Ø 3,6 Ø 3,6 Ø 1,5 No. 5 Ø 4 0,2 17 -20 0,06 12 2,5 2,5 0,065 0,13 3 Float line Vinylon Ø 5,5 3,5 4 Buoy Plastic Ø 600 - Sumber : Nurani2007

2.2.2 Kapal dan nelayan

Kapal yang digunakan untuk mengoperasikan alat tangkap adalah kapal tuna longline. Kapal ini mengoperasikan alat tangkap tuna longline yang digunakan khusus untuk menangkap tuna.Alat tangkap tuna longline ini merupakan alat tangkap yang paling banyak jumlahnya di PPSNZJ. Berdasarkan Buku Statistik Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta Tahun 2010, armada kapal perikanan yang masuk di PPSNZJ berjumlah 3.276 unit. Angka ini mengalami penurunan sebesar 7 dari tahun sebelumnya karena faktor kenaikan biaya produksi yang tidak seimbang dengan jumlah hasil tangkapan yang diperoleh menurut survei dari pihak UPT PPSNZJ.Ditinjau dari GT Gross Tonnage nya, kapal yang mengoperasikan alat tangkap tuna longline tersebut memiliki ukuran GT yang bervariasi yaitu antara 26-594 GT. Jumlah kapal penangkap tuna yang masuk pada tahun 2010 didominasi kapal yang berukuran 21-30 GT sebanyak 33, 101- 200 GT sebanyak 31, 51-100 GT sebanyak 23 dan 31-50 GT sebanyak 7. Kegiatan operasimenggunakankapal dengan mesin utama berkekuatan 250- 400 PK ditambah 1-2 mesin tambahan.Kapal longline biasanya dilengkapi palka yang berguna untuk menyimpan hasil tangkapan. Terdapat dua jenis palka yang digunakan yaitu palkah dingin untuk menyimpan ikan tuna dan palka beku menyimpan ikan hasil tangkapan lain. Jumlah ABK pada kapal longline berkisar antara 10 hingga 15 orang.ABK tersebut terdiri atas nakhoda, wakil nakhoda, fishing master , bagian penangkapan ikan, juru masak dan ABK lainnya yang bertugas dalam kegiatan operasi penangkapan ikan.Nakhoda bertanggungjawab penuh atas keberhasilan operasi penangkapan ikan Nurani 1996. Kapal longline biasanya berbentuk panjang dan ramping, umumnya penampang melintang kapal berbentuk “V” bottom. Kelincahan kapal longline sangat ditentukan oleh ukuran utamanya, panjang L, lebar B, dalam D, dan nilai perbandingan LB, LD dan BD Ayodhyoa 1981. Lubis 1981 menyatakan bahwa kapal penangkapan ikan harus memiliki struktur lambung kapalyang kuat, stabilitas yang baik dan kelengkapan fasilitas untuk menyimpan hasil tangkapan.

2.2.3 Kegiatan operasi penangkapan