adalah dengan melakukan analisis jaringan kerja dengan menggunakan MetodeCritical Path MethodCPM. Pentingnya dilakukan analisis jaringan kerja
suatu proyek bertujuan untuk mendapatkan suatu model dari kegiatan-kegiatan proyek atau kegiatan dalam suatu grafik Simarmata1988.Perhitungan yang tepat
mengenai jumlah tenaga kerja, peralatan serta biaya yang dikeluarkan selama proses penanganan baik di industri tuna segar maupun industri tuna loin perlu diketahui.
Hal ini bertujuan untuk menghindari penggunaan sumberdaya yang berlebihan sehingga usaha yang dicapai dapat lebih efisien Wishnuaji 1995.Selain itu,
perhitungan waktu yang tepat ini sangat berpengaruh untuk mengoptimalkan kegiatan serta menghindari terjadinya waktu luang dan waktu menganggur.Untuk
mengetahui tingkat efisiensi waktu penanganan tuna ini, hendaknya terlebih dahulu mengetahui jalur-jalur kritis yang terjadi saat proses penanganan agar dapat
dilakukan perbaikan untuk kedepannya sehingga diperoleh nilai efisiensi yang lebih baik. Adapun penulis lebih fokus membahas efisiensi waktu penanganan tuna pada
dua jenis industri tuna, yaitu industri tuna segar dan industri tuna loin.
1.2Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1 Menentukan faktor penyebab menurunnya kualitas produk pada industri tuna
mulai proses pembongkaran atau penerimaan hingga pengemasan di PPSNZ Jakarta.
2 Mengestimasi kemungkinan waktu kerja yang efisien dalam proses penanganan produk tuna.
3 Menentukan jalur kritis yang terjadi selama proses penanganan produk tuna.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain : 1 Memberikan informasi mengenai aktivitas proses pembongkaran sampai
pengemasan pada produk tuna bagi masyarakat dan investor. 2 Memberikan masukan bagi manajemenindustri perikanan tuna
terkaitpenanganan yang efisien baik dari segi waktu maupun tenaga kerja.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Efisiensi
Efisiensi adalah tingkat yang dapat dicapai oleh produksi yang maksimal dengan pengorbanan yang minimal.Efisiensi perusahaan diukur oleh keuntungan
sebab produsen yang paling efektif ialah yang keuntungannya mencapai tingkat yang maksimal dan biayanya merupakan kombinasi yang tepat dari faktor-faktor
produksi yang dapat diperkecil Abdurrachman dan Tandiono 1979. Bishop dan Tuossaint 1979 yang dikutip oleh Herlindah 1994
berpendapat bahwa di dalam analisa ekonomi, efisiensi bertindak sebagai “alat pengukur” untuk menilai pemilihan.Efisiensi pada umumnya menunjukkan
perbandingan antara nilai-nilai output terhadap nilai-nilai input. Suatu metode produksi dikatakan lebih efisien daripada yang lainnya apabila metode tersebut
menghasilkan output yang lebih tinggi nilainya untuk pemersatuan input yang digunakan.
Para ahli ekonomi menggunakan istilah efisiensi dalam dua ragam.Pertama, efisiensi produksi yaitu bila semua sumber-sumber produksi digunakan untuk
menghasilkan output yang bernilai maksimum.Kedua adalah efisiensi ekonomi, yaitu bila sistem ekonomi tersebut menggunakan sumber-sumber produksi dan
mengelompokkan komoditinya dengan sangat baik.Efisiensi produksi terbagi menjadi dua, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis.Efisiensi teknis
mennggambarkan penggunaan input fisik untuk berproduksi seperti jam kerja dan sumberdaya manusia tanpa meminta begitu banyak biaya. Peningkatan efisiensi
dalam suatu perusahaan perlu selalu diupayakan bagi kelangsungan sebuah perusahaan.Adapun efisiensi waktu kerja masuk kedalam salah satu jenis efisiensi
produksi yang harus dilakukan Siswanto 1988. Menurut Kaizen 1992, peningkatan efisiensi dapat dicapai dengan
melakukan prinsip lima S dan menghilangkan kerugian-kerugian yang timbul, lima S tersebut adalah:
1 Seiri Clearing up : menyingkirkan benda atau barang yang tidak diperlukan sehingga barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar
dibutuhkan dalam pekerjaan.
2 Seiton Organizing : menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan baik serta melakukan tata letak peralatan dan perlengkapan kerja dengan rapi
sehingga siap digunakan setiap saat diperlukan. 3 Seiso Cleaning : membersihkan daerah kerja, mesin, perlengkapan, dan
peralatan kerja agar selalu dalam keadaan bersih dan baik. 4 Seiketsu Standardizing : kegiatan memelihara fasilitas, tempat kerja, mesin,
peralatan, serta barang agar tujuan ketiga-S sebelumnya tercapai. 5 Shitsuke Training and Discipline : meningkatkan skill dan moral dengan
membudayakan serta membiasakan bekerja sesuai dengan sistem proseduryang bertujuan untuk mengembangkan perilaku kerja pegawai yang
positif di tempat kerja sebagai sebuah kebiasaan yang disiplin.
2.2 Unit Penangkapan Tuna Longline