sampai kanayama, disusun sesuai konstruksi longline dan satu tali pelampung diikat dibawa ke gudang di buritan kapal. Jika ada ikan tertangkap, snap segera
dilepaskan, ikan ditarik dan dibawa ke pintu pagar, lalu ikan diganco ke geladak kapal untuk segera dilakukan penanganan.
2.3 Tuna dan Produknya
Ikan tuna termasuk dalam keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu mempunyai dua sirip pungung serta sirip depan yang biasanya pendek dan
terpisahdari sirip belakang.Ikan tuna mempunyai jari-jari sirip tambahan finlet di belakang sirippunggung dan sirip dubur.Sirip dada pada ikan tuna terletak agak ke
atas, sirip perut kecil dan siripekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujunghipural.Perutnya berwarna putih mengkilat, dan
pada bagian belakang sirip punggung kedua dan sirip anal sampai sirip ekor terdapat beberapa finlet sirip tambahan.
Klasifikasi tuna menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut : Filum
: Chordata Subfilum :
Vertebrata Kelas
: Teleostei
Subkelas : Actinopterygi
Ordo :
Perciformes Subordo :
Scombroidea Genus
: Thunnus Spesies :
Thunnusalbacores Thunnus allalunga
Thunnus maccoyii Thunnus obesus
Thunnus tonggol Tuna termasuk perenang cepat dan terkuat di antara ikan-ikan yangberangka
tulang.Penyebaran ikan tuna mulai dari laut merah, laut India, Malaysia, Indonesia dan sekitarnya.Selain itu juga terdapat di laut daerah tropis dan daerahberiklim
sedang Djuhanda 1981.
Sumber : Balai Besar Pengembangan Pengendalian Hasil Perikanan Jakarta 1999
Gambar 1 Bentuk tubuh big eye tuna Migrasi ikan tuna di perairan Indonesia merupakan bagian dari jalur migrasi
tuna dunia.Hal ini disebabkan letak wilayah Indonesia pada lintasan perairan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Migrasi kelompok tuna yang melintasi
wilayah perairan pantai dan teritorial terjadi karena perairan tersebut berhubungan langsung dengan perairan kedua samudera tersebut.Beberapa wilayah perairan
pantai dan territorial memiliki sumberdaya perikanan tuna yang besar.Kelompok tuna merupakan jenis kelompok ikan pelagis besar, yang secara komersial dibagi
atas kelompok tuna besar dan tuna kecil.Tuna besar terdiri dari jenis ikan tuna mata besar bigeye-Thunnus obesus, madidihang yellowfin-Thunnus albacores, tuna
albakora albacore-Thunnus alalunga, tuna sirip biru selatan southern bluefin- Thunnus maccoyii
dan tuna abu-abu longtail tuna-Thunnus tonggol, sedangkan yang termasuk tuna kecil adalah cakalang skipjack -Katsuwonus pelamis DKP
2003. Ikan tuna mengandung protein dengan asam amino yang lengkap. Winarno
1993 mengemukakan bahwa rasa yang tajam dari ikan tuna disebabkan karena kadar protein dan lemak yang cukup tinggi. Selain itu ikan tuna memiliki
komponen bioaktif yang memiliki efek anti hipertensi karena ikan tuna mengandung omega 3 yang merupakan nomenklatur bagi asam lemak yang tidak
jenuh yaitu memiliki ikatan rangkap banyak.Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan lebih banyak daripada daging hewan lainnya.
2.4 Penanganan Hasil Tangkapan Tuna