7   SIMULASI  MODEL  DINAMIS
Setelah model berhasil dibangun, maka dilanjutkan langkah berikut berupa simulasi model  sistem  dinamis  menggunakan  software  Stella  yang  dibantu  oleh  model  pendukung
berbasis pemrograman komputer yang melengkapi dan mendukung model utama. Adapun model  pendukung berbasis pemrograman komputer terdiri dari:
1.  Model pemrograman Interpretive Structural Modeling 2.  Model pemrograman Analytical Network Process
3.  Model pemrograman Bayesian Belief Netework Pelaksanaan  simulasi  dilakukan  dengan  cara  menginput  alternatif  peubah  input  secara
berulang hingga suatu tahap akan dapat diperoleh tingkat hasil simulasi yang paling sesuai dengan  tujuan  yang  diinginkan.    Dari  hasil  simulasi  dapat  ditarik  kesimpulan  mengenai
perilaku  peubah  dan  hubunganya  dengan  peubah  lain  tanpa  harus  mengalami  fakta  riel seperti  peluang  terjadinya  kerugian  dan  beban  biaya  yang  mungkin  timbul  dari  suatu
ramuan strategi yang kurang optimal. Tahapan simulasi pemodelan sistem dinamis dan tiga pemodelan pemrograman pendukung adalah sebagai berikut:
7.1 Simulasi penggalangan ide-ide pengembangan agroindustri gula tebu
Dalam  rangka  mencapai  tujuan  penggalangan  ide-ide,  dalam  penelitian  ini  akan digunakan  bantuan  software  Interpretive  Structural  Modeling  yang  dibuat  oleh  Concept
Star.    Dalam  software  ISM,  ide-ide  yang  muncul  dari  hasil  Focused  Group  Discussion FGD  diinput  ke  dalam  program  yang  didahului  oleh  penentuan  visi  bersama  yang
melandasi pengembangan agroindustri gula tebu.  Setelah peserta FGD sepakat dengan visi tersebut,  maka  langkah  selanjutnya  adalah  membuat  pernyataan  kontekstual  untuk
membantu  penurunan  visi  bersama  tersebut  ke  dalam  kegiatan  riel  sesuai  konteks  yang ada.    Langkah-langkah  tersebut  seperti  dirincikan  pada  Lampiran  9  sampai  dengan
Lampiran 12. Dalam  penelitian  ini  konteks  signifikan  diutarakan  berkenaan  dengan  pentingnya
meningkatkan  kinerja  semua  pihak  yang  terkait  dengan  pengembangan  agroindustri  gula tebu.    Setelah  pernyataan    kontekstual  maka  dilanjutkan  dengan  ”jenis  relasi”.    Dalam
penelitian  ini  jenis  relasi  dinyatakan  dalam  kalimat  pernyataan  ”lebih  berpotensi
tercapainya  tujuan”.    Penentuan  pernyataan  dasar,  pernyataan  konteks,  dan  relasi  dapat dilihat di Gambar 21.
Gambar 21 Penentuan pertanyaan, konteks, dan relasi ISM Setelah  tahap  penentuan  pertanyaan  dan  konteks,  peserta  FGD  diminta  untuk
menyampaikan  ide-ide.  Dalam  penelitian  ini  terjaring  11  sebelas  ide-ide  yang diklasifikasikan  sebagai  ide  utama.    Struktur  11  ide  ini  sangat  acak  dan  berpotensi
persoalan dalam menentuakan prioritas, seperti yang terlihat pada Gambar 22
.
Gambar 22  Sebelas ide utama usulan para pemangku kepentingan