6.3 Pengujian model 6.3.1 Verifikasi model
Proses verifikasi dilakukan dengan meyakinkan bahwa proses pemodelan dengan Stella sudah benar dan sesuai prosedur. Sebagai langkah pertama, verifikasi akan menguji
dan mengecek keabsahan tanda-tanda persamaan pada Gambar 19. Proses verifikasi model komputer dilakukan sebelum model divalidasi dan setelah
model divalidasi. Proses verifikasi dilakukan secara berulang dan bila perlu memodifikasi model sehingga dapat dicapai hasil yang paling memuaskan sesuai dengan tujuan
pemodelan.
6.3.2 Validasi model
Validasi model dilakukan untuk menguji substansi model, termasuk menguji tingkat akurasi model komputer apakah sesuai dengan tujuan model yang ingin dicapai
Sargent, 1998. Proses validasi yang ideal diuji dengan memasukan data peubah yang dapat
diobservasi observable system dan atau yang tidak dapat diobservasi non observable system. Dalam kasus penelitian ini, banyak data riel lapangan yang tidak mungkin
didapatkan sepenuhnya. Validasi model dalam penelitian ini dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan simulasi.
6.3.3 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk mengetahui peubah mana yang memeberikan dampak sensitif terhadap tujuan model.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis sensitifitas atas alternatif perubahan harga terhadap pendapatan, sensitifitas perubahan luas lahan terhadap produktifitas dan contoh
sensitifitas peremajaan mesin terhadap produktifitas.
6.3.4 Analisis Stabilitas
Analisis stabilitas dilakukan untuk menguji sejauh mana model tetap stabil bila diinput dengan berbagai nilai yang berbeda. Dalam penelitian ini dilakukan analisis
stabilitas dengan merubah secara ekstrim peubah harga dan pengaruhnya terhadap sistem secara keseluruhan.
6.4 Penggunaan model
Penggunaan model yang dihasilkan oleh penelitian ini diupayakan semudah mungkin dapat dioperasikan oleh pengguna tanpa harus memiliki kemahiran khusus.
Keseluruhan model dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 8. Sebagai contoh halaman muka model sistem dinamis hasil penelitian dapat dilihat di Gambar 20.
Gambar 20 Tampilan interface
7 SIMULASI MODEL DINAMIS
Setelah model berhasil dibangun, maka dilanjutkan langkah berikut berupa simulasi model sistem dinamis menggunakan software Stella yang dibantu oleh model pendukung
berbasis pemrograman komputer yang melengkapi dan mendukung model utama. Adapun model pendukung berbasis pemrograman komputer terdiri dari:
1. Model pemrograman Interpretive Structural Modeling 2. Model pemrograman Analytical Network Process
3. Model pemrograman Bayesian Belief Netework Pelaksanaan simulasi dilakukan dengan cara menginput alternatif peubah input secara
berulang hingga suatu tahap akan dapat diperoleh tingkat hasil simulasi yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari hasil simulasi dapat ditarik kesimpulan mengenai
perilaku peubah dan hubunganya dengan peubah lain tanpa harus mengalami fakta riel seperti peluang terjadinya kerugian dan beban biaya yang mungkin timbul dari suatu
ramuan strategi yang kurang optimal. Tahapan simulasi pemodelan sistem dinamis dan tiga pemodelan pemrograman pendukung adalah sebagai berikut:
7.1 Simulasi penggalangan ide-ide pengembangan agroindustri gula tebu
Dalam rangka mencapai tujuan penggalangan ide-ide, dalam penelitian ini akan digunakan bantuan software Interpretive Structural Modeling yang dibuat oleh Concept
Star. Dalam software ISM, ide-ide yang muncul dari hasil Focused Group Discussion FGD diinput ke dalam program yang didahului oleh penentuan visi bersama yang
melandasi pengembangan agroindustri gula tebu. Setelah peserta FGD sepakat dengan visi tersebut, maka langkah selanjutnya adalah membuat pernyataan kontekstual untuk
membantu penurunan visi bersama tersebut ke dalam kegiatan riel sesuai konteks yang ada. Langkah-langkah tersebut seperti dirincikan pada Lampiran 9 sampai dengan
Lampiran 12. Dalam penelitian ini konteks signifikan diutarakan berkenaan dengan pentingnya
meningkatkan kinerja semua pihak yang terkait dengan pengembangan agroindustri gula tebu. Setelah pernyataan kontekstual maka dilanjutkan dengan ”jenis relasi”. Dalam
penelitian ini jenis relasi dinyatakan dalam kalimat pernyataan ”lebih berpotensi