Produk pembiayaan BMT menurut Sudarsono 2008 merupakan penyediaan uang dan tagihan berdasarkan persetujuankesepakatan pinjam-
meminjam di antara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya beserta bagi hasil setelah jangka waktu
tertentu. 1.
Pembiayaan al-Murabaha MBA 2.
Pembiayaan al-Bai’ Bitsaman Ajil BBA 3.
Pembiayaan al-Mudharabah MDA 4.
Pembiayaan al-Musyarakah MSA Untuk meningkatkan peran BMT dalam kehidupan ekonomi
masyarakat, maka BMT terbuka untuk menciptakan produk baru. Tetapi produk tersebut harus memenuhi syarat Sudarsono, 2008 :
1. Sesuai dengan syariat dan disetujui oleh Dewan Syariah
2. Dapat ditangani oleh sistem operasi BMT bersangkutan
3. Membawa kemaslahatan bagi masyarakat
2.4. Pembiayaan
Menurut Muhammad 2005, pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang
dilakukan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.
2.4.1 Jenis-Jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek, diantaranya Muhammad, 2005 :
1. Pembiayaan menurut tujuan :
a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan
untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha. b.
Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif
2. Pembiayaan menurut jangka waktu :
a. Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan
dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.
b. Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang
dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai 5 tahun. c.
Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang dilakukan dengan waktu lebih dari 5 tahun.
2.4.2 Analisis Kelayakan Pembiayaan
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam prosedur analisis pembiayaan. Menurut Muhammad 2005, aspek-aspek penting
dalam analisis pembiayaan yang perlu dipahami oleh pengelola bank syariah adalah :
1. Prosedur Analisis
a. Berkas dan pencatatan
b. Data pokok dan analisis pendahuluan
1 Realisasi pembelian, produksi dan penjualan
2 Rencana pembelian, produksi dan penjualan
3 Jaminan
4 Laporan keuangan
5 Data kuantitatif dari calon debitur
c. Penelitian data
d. Penelitian atas realisasi usaha
e. Penelitian atas rencana usaha
f. Penelitian dan penilaian barang jaminan
g. Laporan keuangan dan penelitiannya
2. Keputusan Permohonan Pembiayaan
a. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan
b. Wewenang pengambilan keputusan
2.4.3 Penanganan Pembiayaan Bermasalah
Menurut Muhammad 2005 penanganan pembiayaan bermasalah merupakan bagian yang tidak dapat terhindarkan dalam proses
pembiayaan. Ada dua hal yang dapat dilakukan diantaranya : 1.
Analisis dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah, dapat dilakukan dengan :
a. Analisa sebab kemacetan.
b. Menggali potensi peminjam.
c. Melakukan perbaikan akad remedial
d. Memberikan pinjaman ulang, mungkin dalam bentuk pembiayaan
al-Qardul Hasan; Murabahah; atau Mudharabah. e.
Penundaan pembayaran. f.
Rescheduling memperkecil angsuran dengan memperpanjang waktu atau akad dan margin baru.
g. Memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil.
2. Penyitaan Barang Jaminan Pembiayaan
Masalah penyitaan atau eksekusi jaminan di bank syari’ah sangat tergantung pada kebijakan manajemen. Cara-cara penyitaan harus
berdasarakan sebagaimana yang diajarkan menurut ajaran Islam, seperti :
a. Simpati : sopan, menghargai, dan fokus pada penyitaan.
b. Empati : menyelami keadaan nasabah, bicara seakan untuk
kepentingan nasabah, membangkitkan kesadaran nasabah untuk mengembalikan utangnya.
c. Menekan : tindakan ini dilakukan jika dua tindakan sebelumnya
tidak diperhatikan. Apabila cara ketiga tidak juga diacuhkan oleh nasabah, maka cara-
cara ditempuh adalah dengan terpaksa untuk : a.
Menjual barang jaminan b.
Menyita barang yang senilai dengan nilai pinjaman
2.5. Manajemen Risiko