memberikan pelatihan
pada account
officer cara
mengoperasikannya. Data  disimpulkan  bahwa  para  expert  memilih  strategi
memberikan  pelatihan  yang  intensif  mengenai  analisa  kelayakan mitra kepada para tenaga marketing agar  lebih siap dan kompeten
dalam  menghadapi  peningkatan  pengajuan  pembiayaan  karena memang sebenarnya sistem penilaian kelayakan mitra dengan MAP
sudah  sangat  baik  penyusunannya,  hanya  saja  sumber  daya manusia  belum  optimal  menjalankannya.  Tenaga  marekting
memerlukan  waktu  yang  lama  untuk  bisa  mengisi  MAP.  Apabila terjadi  peningkatan  terus  menurus  sedangkan  mereka  belum  juga
handal  dalam  pengisian,  maka  risiko  pembiayaan  tidak  dapat dikendalikan  karena  mitra  tidak  dinilai  dengan  baik.  Oleh  karena
itu, sebaiknya pelatihan dilakukan secara intensif, seperti setiap dua minggu sampai satu bulan sekali. Namun, selebihnya strategi mana
yang pada akhirnya dijalankan dikembalikan lagi pada pihak-pihak KBMT  Wihdatul  Ummah  dalam  menyikapi  kondisi  dan
perkembangan  yang  terjadi  di  lingkungan  eksternal  dan  internal BMT.
4.6.   Implikasi Manajerial
Implikasi  manajerial  dari  hasil  penelitian  ini  dapat  digunakan  untuk pengendalian  pembiayaan  mitra  pada  KBMT  Wihdatul  Ummah,  sebagai
dasar  kegiatan  manajemen  risiko  yang  harus  dilaksanakan  dan  bagaimana proses  perencanaan  selanjutnya  dalam  memberikan  pembiayaan  kepada
mitra baik dari segi sistem pembiayaan mitra yang ada atau pengembangan sumber  daya  manusia.  Tabel  33  di  bawah  ini  akan  menunjukkan
perencanaan,  implementasi,  dan  pengendalian  dari  kajian  yang  dapat dilakukan.
Tabel 33. Implikasi manajerial Perencanaan
Implementasi Pengendalian
Mempersiapkan manajemen
risiko pembiayaan
dengan penekanan
pada pendekatan
character dan persyaratan BMT.
Memperkuat pemahaman
tenaga marketing
dengan memanfaatkan  sistem
penilaian kelayakan
pembiayaan mitra, baik berdasarkan
periode pembiayaan
atau berdasarkan
kolektibilitasnya. a.
Dari  pelaksanaan kegiatan  tersebut,
maka diperlukan
evaluasi  terhadap pelaksanaan
penerapan manajermen
risiko,  agar  dapat dideteksi
secara dini
risiko pembiayaan  yang
timbul sebagai
akibat dari
kesalahan atau
kelemahan sistem. b.
Hal  ini  ditujukan untuk  membangun
perbaikan sistem
secara terus
menerus dan
memperkuat sistem
secara keseluruhan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.  Tren  NPF  KBMT  Wihdatul  Ummah  pada  tahun  2006-2011  cenderung menurun.  Peramalan  NPF  untuk  tahun  ke  depan  menggunakan  model
quadratic menunjukkan peningkatan. 2.  Faktor-faktor  yang  paling  mempengaruhi  dari  sistem  penilaian  kelayakan
mitra  di  dalam  menentukan  kolektibilitas  dan  periode  pembiayaan  mitra berdasarkan  fungsi  diskriminan  adalah  faktor  pendekatan  character  dan
faktor persyaratan BMT. 3.  Alternatif  strategi  yang  menjadi  prioritas  utama  adalah  strategi  W-O  yaitu
memberikan pelatihan yang intensif mengenai analisa kelayakan mitra kepada para  tenaga  marketing  agar  lebih  siap  dan  kompeten  dalam  menghadapi
peningkatan pengajuan pembiayaan dengan bobot 0,42620.
Saran
1. Dalam  melakukan  penilaian  kelayakan  mitra,  KBMT  Wihdatul  Ummah
sebaiknya  memperhatikan  faktor-faktor  yang  memiliki  pengaruh  besar terhadap risiko pembiayaan sehingga tidak terjadi kesalahan klasifikasi  yang
akan mengakibatkan peningkatan risiko pembiayaan. 2.
Memberikan  pelatihan  kepada  tenaga  marketing  mengenai  pengisian  MAP sehingga  dapat  memberikan  penilaian  kelayakan  mitra  yang  lebih  prudent,
tepat sasaran, dan tepat nilai. 3.
Diadakan penelitian kelanjutan dengan menggunakan sistem perhitungan nilai NPF  yang  baru  yang  masih  dirancang  oleh  Bank  Indonesia  dan  pemilihan
alternatif strategi menggunakan Analytical Network Process ANP.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Berbagai Masalah yang Dihadapi oleh Usaha Simpan Pinjam Koperasi sebagai
Lembaga Keuangan
Mikro. www.smecda.comdeputi7file_InfokopEDISI2024ismeth.htm.
[1 April
2012] Artiprasetyo.  2009.  Analisis  Strategi  terhadap  Penurunan  Penjualan  Laba  pada
Perusahaan  Jamu  Kemasan.  Skripsi  pada  Departemen  Manajemen,  Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Badan Pusat Statistik BPS. Februari 2012, Sukabumi Inflasi di atas Provinsi dan Nasional.
http:sukabumikab.bps.go.idcomponentcontentarticle74- distribusi199-februari-2012-sukabumi-inflasi-diatas-provinsi-dan-
nasional.html [5 April 2012]
Bappenas.  Penjelasan  Data  Penduduk  Miskin.  www.bappenas.go.idget-file- servernode10491. [3 April 2012]
Bhakti.  2009.  Analisis  Diskriminan  dalam  Klasifikasi  Pola  Pengembalian  Kredit Sektor  Pertanian  Studi  Kasus  PT  Bank  XYZ.  Skripsi  pada  Departemen
Manajemen,  Fakultas  Ekonomi  dan  Manajemen,  Institut  Pertanian  Bogor, Bogor.
BMT Ibaadurrahman.
Eksistensi BMT
dari Tahun
ke Tahun.
http:bmtibaadurrahman.comindex.php?option=com_contentview=articlei d=103:eksistensi-bmt-dari-tahun-ke-tahuncatid=34:artikelItemid=76.
[11 Februari 2012]
David.  2009.  Manajemen  Strategi.  Ed-12.  Dono  Sunardi,  Penerjemah.  Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: Strategic Management.
Depkop. UMKM
Dinilai Sabuk
Kekuatan Ekonomi
Kota. http:www.depkop.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=5
15:umkm-dinilai-sabuk-kekuatan-ekonomi-kotacatid=50:bind- beritaItemid=97. [11 Februari 2012]
_____________. Mengikis
Kemiskinan Lewat
Koperasi. http:www.depkop.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=5
73:mengikis-kemiskinan-lewat-koperasicatid=50:bind-beritaItemid=97. [11 Februari 2012]
Djohantoputro.  2004.  Manajemen  Risiko  Korporat  Terintegrasi.  Penerbit  PPM, Jakarta.
Hayati. 2006. Identifikasi Risiko Operasional Bidang Pembiayaan pada Lembaga Keuangan  Mikro  Studi  Kasus  KBMT  Wihdatul  Ummah.  Skripsi  pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kasidi. 2010. Manajemen Risiko. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta.
Machmud  dan  Rukmana.  2010.  Bank  Syariah:  Teori,  Kebijakan,  dan  Studi Empiris di Indonesia. Eralangga, Jakarta.
Muha mmad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Marimin.  2004. Teknik  dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Rangkuti. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia
Pusaka Utama, Jakarta. Saaty. 1993. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi
yang Kompleks Terjemah. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Simamora.  2005.  Analisis  Multivariat  Pemasaran.  PT  Gramedia  Pustaka  Utama,
Jakarta. Sofyan. 2005. Manajemen Risiko. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sudarsono. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia, Yogyakarta.
Suharyadi dan Purwanto. 2008. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Ed-2. Salemba Empat, Jakarta.
Supranto.  2004.  Analisis  Multivariat:  Arti  dan  Interpretasi.  PT  Rineka  Cipta, Jakarta.
Wheelen  dan  Hunger.  2003.  Manajemen  Strategis.  Ed-2.  Julianto  Agung, Penerjemah. Yogyakarta: Andi. Terjemahan dari: Strategic Management.
Wordpress. Tahun 2011 Penduduk Miskin Indonesia bertambah 5 Juta Orang. http:keadilansosial.wordpress.com20120112tahun-2011-penduduk-miskin-
indonesia-bertambah-5-juta-orang. [11 Februari 2012]
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data misklasifikasi a.
Berdasarkan Kolektibilitas
Summary of Misclassified Observations True   Pred          Squared
Observation    Group  Group  Group  Distance  Probability 1      1      3      1     65,73        0,170
2     68,66        0,039 3     62,72        0,764
4     69,36        0,028 8      1      4      1     18,47        0,265
2     19,45        0,162 3     20,22        0,111
4     17,36        0,462 11      1      2      1     21,57        0,166
2     19,01        0,596 3     21,02        0,218
4     25,85        0,020 15      1      4      1     16,48        0,192
2     23,08        0,007 3     20,76        0,023
4     13,68        0,778 17      1      3      1     21,33        0,253
2     23,20        0,099 3     19,46        0,645
4     30,40        0,003 29      1      2      1     12,66        0,207
2     10,06        0,759 3     16,38        0,032
4     22,09        0,002 34      1      2      1     20,53        0,115
2     16,48        0,877 3     26,00        0,007
4     33,07        0,000 36      1      3      1    10,640        0,141
2    13,081        0,042 3     7,207        0,785
4    13,559        0,033 37      1      4      1    14,467        0,021
2    14,147        0,025 3    15,141        0,015
4     6,911        0,938 53      1      3      1     5,614        0,294
2    10,111        0,031 3     4,778        0,446
4     6,116        0,229 59      1      3      1    10,546        0,146
2    13,151        0,040 3     7,184        0,784
4    13,655        0,031 62      1      2      1     8,528        0,092
2     5,040        0,526 3     7,303        0,170
4     6,852        0,213 65      1      4      1     9,705        0,181
2    14,921        0,013 3    11,281        0,082
4     6,937        0,723
Lanjutan Lampiran 1.
b. Berdasarkan Periode Pembiayaan