Klasifikasi Pola Pengembalian Angsuran

bentuk antisipasi apabila mitra melakukan penunggakan. Mitra periode pekanan ini memiliki proporsi mitra pada kolektibilitas macet lebih banyak dibandingkan harian dan bulanan sehingga variabel keterbukaan pada kelurga merupakan hal yang paling diperhatikan juga. Variabel yang berpengaruh lainnya untuk periode bulanan adalah kesimpulan karakter. Kesimpulan karakter merupakan keseluruhan karakter mitra yang dinilai oleh AO apakah baik atau tidak. Periode bulanan ini memiliki interaksi yang jarang dengan kolektor dan AO sehingga diperlukan sikap prudent terhadap karakter mitra untuk mengantisipasi mitra kabur. Variabel yang memiliki pengaruh paling kecil untuk mengelompokkan mitra pada periode pembiayaan adalah lokasi usaha, mengatasi titik kritis dan ROI. Hal ini disebabkan periode pembiayaan hanya melihat dari segi pendapatan mitra dan keterbukaannya pada BMT sehingga sisi usaha mitra menjadi hal yang kurang mempengaruhinya terhadap risiko pembiayaan melalui kategori periode pembiayaan. Dapat disimpulkan dari kedua kategori diskriminan variabel- variabel yang paling diperhatikan dalam menentukan kolektibilitas dan periode pembiayaan mitra adalah faktor character dan faktor persyaratan BMT.

4.4.2 Klasifikasi Pola Pengembalian Angsuran

Setelah mengetahui fungsi pembeda dari masing-masing kategori maka akan dilihat nilai maksimum dari masing-masing mitra. Terjadi misklasifikasi sejumlah 19 data mitra dari hasil pengalian bobot variabel dengan rating tiap mitra. Tabel 22. Klasifikasi kolektibilitas Summary of classification True Group Put into Group 1 2 3 4 1 60 1 0 0 2 5 4 1 0 3 6 0 3 0 4 4 2 0 2 Total N 75 7 4 2 N correct 60 4 3 2 Proportion 0,800 0,571 0,750 1,000 N = 88 N Correct = 69 Proportion Correct = 0,784 Pada Tabel 22 di atas, total N menunjukkan bahwa terdapat 75 mitra dalam kolektibilitas 1, 7 mitra dalam kolektibilitas 2, 4 mitra dalam kolektibilitas 3 dan 2 mitra dalam kolektibilitas 4. Sedangkan pada N correct menunjukkan bahwa sebanyak 60 mitra yang masuk dalam kolektibilitas 1, 4 mitra yang masuk dalam kolektibilitas 2, 3 mitra yang masuk dalam kolektibilitas 3 dan 2 mitra yang masuk dalam kolektibilitas 4. Jadi sebanyak 15 mitra pada kelompok kolektibilitas 1, 3 mitra pada kelompok kolektibilitas 2, 1 mitra pada kelompok kolektibilitas 3 yang terjadi misklasifikasi. Proportion yang dihasilkan pada kolektibilitas 1 sebesar 80, kolektibilitas 2 sebesar 57,1, kolektibilitas 3 sebesar 75, dan kolektibilitas 4 sebesar 100. Dari 88 mitra yang pada awal dimasukkan hanya 69 mitra yang memenuhi tahap klasifikasi. Tabel 23. Klasifikasi periode pembiayaan Pada Tabel 23 di atas, total N menunjukkan bahwa terdapat 4 mitra dalam periode harian, 42 mitra dalam periode pekanan, dan 42 mitra dalam periode bulanan. Sedangkan pada N correct menunjukkan bahwa sebanyak 3 mitra dalam periode harian, 33 mitra dalam periode pekanan, dan 30 mitra dalam periode bulanan. Jadi sebanyak 1 mitra dalam periode harian, 9 mitra dalam periode pekanan, dan 12 mitra dalam periode bulanan yang terjadi misklasifikasi. Proportion yang dihasilkan pada periode harian sebesar 75, periode pekanan sebesar 78,6, dan periode bulanan sebesar 71,4. Dari 88 mitra yang pada awal dimasukkan hanya 66 mitra yang memenuhi tahap klasifikasi. Summary of classification True Group Put into Group 1,00000 2,51712 3,99639 1,00000 3 0 2 2,51712 0 33 10 3,99639 1 9 30 Total N 4 42 42 N correct 3 33 30 Proportion 0,750 0,786 0,714 N = 88 N Correct = 66 Proportion Correct = 0,750 Misklasifikasi ini disebabkan oleh ketidakhati-hatian AO dalam melakukan peniliaian kelayakan mitra. AO juga kurang memperhatikan variabel-variabel yang paling mempengaruhi untuk menentukan kolektibilitas dan periode pembiayaan. Diperlukan suatu pelatihan yang intensif dan mendalam kepada tenaga marketing khususnya AO dalam pengisian MAP, agar semua variabel dapat terisi dengan lengkap. AO juga bisa memanfaatkan hasil fungsi diskriminan dalam menentukan kolektibilitas dan periode pembiayaan bagi mitra. Tugas AO pada lembaga keuangan mikro syariah memanglah sangat berat terbukti dari hasil diskriminan penilaian yang lebih diperhatikan bukanlah faktor collateral seperti perbankan lainnya, melainkan faktor character dan faktor persyaratan BMT dimana dalam penilaian tersebut keterampilan khusus perlu dikembangkan. Hal ini mengakibatkan terjadinya overlap sehingga perlu dilakukan penghapusan data yang termasuk kedalam misklasifikasi. Penghapusan data dilakukan sampai nilai proportion mencapai 100. Pada Lampiran 1 akan ditampilkan data-data mitra yang mengalami misklasifikasi. Setelah data-data mitra yang misklasifikasi tersebut dihapus, maka data kembali di-run. Hasilnya sebanyak 60 mitra yang masuk ke dalam kolektibilitas 1, 3 mitra yang masuk ke dalam kolektibilitas 2, 3 mitra yang masuk ke dalam kolektibilitas 3 dan 2 mitra yang masuk ke dalam kolektibilitas 4 yang sudah terklasifikasi dengan sesuai. Dapat dilihat pade Tabel 24 proportion correct sudah 100 untuk diskriminan berdasarkan kolektibilitas. Tabel 24. Klasifikasi Mitra Berdasarkan Kolektibilitas Summary of classification True Group Put into Group 1 2 3 4 1 60 0 0 0 2 0 3 0 0 3 0 0 3 0 4 0 0 0 2 Total N 60 3 3 2 N correct 60 3 3 2 Proportion 1,000 1,000 1,000 1,000 N = 68 N Correct = 68 Proportion Correct = 1,000 Untuk mitra periode pembiyaan, hasilnya sebanyak 3 mitra yang masuk ke dalam periode harian, 33 mitra yang masuk ke dalam periode pekanan, dan 30 mitra yang masuk ke dalam periode bulanan yang sudah terklasifikasi dengan sesuai. Dapat dilihat pade Tabel 25 proportion correct sudah 100 untuk diskriminan berdasarkan periode pembiayaan. Tabel 25. Klasifikasi mitra berdasarkan periode pembiayaan

4.5. Penyusunan Strategi